Satu minggu berlalu, pagi ini Siwoo ke hospital untuk melihat keadaan luka di rusuknya. Siwoo ke hospital ditemani Dohyuk.
Doktor menyatakan bekas lukanya Siwoo kemas dan tidak ada infeksi. Ini kerna Dohyuk benar-benar menjaga lukanya Siwoo dan kerap mencucinya sesuai arahan doktor.
Pemakanan Siwoo juga dijaga dengan baik supaya tidak memakan makanan yang bisa melambatkan penyembuhan luka dalaman.
Kata doktor sekitar satu minggu lagi, Siwoo udah bisa beraktivitas seperti biasa. Tetapi masih belum bisa mengangkat alatan berat paling kurang sehingga satu bulan.
Dohyuk memandu kereta perlahan. Sebelum ke rumah Siwoo, Dohyuk membawa Siwoo ke cafenya. Siwoo udah tidak ke cafenya lebih satu minggu.
" Aku tunggu di mobil aja. Kamu pergilah.. " kata Dohyuk.
" Ya, sebentar ya. " Siwoo melangkah keluar dari mobil dan masuk ke dalam cafe.
Dohyuk membuka radio di dalam mobil sambil bermain dengan ponselnya. Dia menoleh ke side mirror dan tiba-tiba terliat Siwoo yang lagi ngobrol ama Ni Eul di depan cafe.
Ni Eul terliat mesra dengan Siwoo, dia memegang lengan Siwoo sambil ngobrol.
Dohyuk menjeling ke arah depan semula. Setelah beberapa minit, Siwoo masuk kembali ke dalam mobil.
" Baik, ayuh kita pulang. Aku udah selesai di sini.. " kata Siwoo.
Dohyuk tidak berkata apa-apa. Kerna dia cemburu, dan marah. Dia terus memandu mobil menuju ke rumah Siwoo.
Setelah tiba di rumah Siwoo, Dohyuk membantu Siwoo masuk ke rumah dan menghantar beberapa barangan.
" Ya, udah selesai semua. Doktor bilang kamu udah semakin baik, udah bisa bergerak juga. Jadi, aku pulang ke rumahku aja. " kata Dohyuk sambil berdiri. Di hadapannya Siwoo lagi duduk di sofa.
" Kau mau pulang? Kenapa ga temani aku aja.. " kata Siwoo sambil merenung Dohyuk.
" Aku perlu kerja juga. Dan jika ada kebutuhan tinggal contact aja. Aku akan datangin kamu. " jawab Dohyuk dengan lembut.
" Itu aku udah siapkan makan siang kamu, di dalam kulkas juga udah ku sediakan barang-barang makanan dan bahan masak buat kamu. Jadi kamu ga perlu keluar beli lagi. " Dohyuk udah menyiapkan semuanya.
" Dohyuk.. Tinggallah disini denganku. Aku sendirian. " kata Siwoo dengan manja.
" Kalo mau ditemani, panggil aja cowo rambut hitam itu datengin kamu. Kalian juga dekat. " kata Dohyuk sambil berjalan ke arah pintu.
Siwoo bangun dan mengikuti Dohyuk. Tiba-tiba Siwoo memeluk Dohyuk dari belakang.
" Aku gamau yang lain. Aku mau kamu aja.. " pujuk Siwoo. Dohyuk hanya berdiam diri.
" Aku bukan pacarmu. Dan kau juga tiada hak memaksaku begini. " kata Dohyuk perlahan.
" Kalau begitu jadi pacarku. " Siwoo memeluk Dohyuk semakin erat.
" Apa? Semudah itu aja? "
" Kenapa emangnya? Kita saling suka. Kita juga ga punya pacar. Dan aku mahu kamu disini. Aku gamau kamu pulang.. " Siwoo menyandarkan kepalanya ke bahu Dohyuk. Dohyuk masih diam.
" Dohyuk, kamu gamau jadi pacarku? " soal Siwoo dengan nada sedih.
" Bukan itu.. tapi apa kau yakin? Atau kau berkata begini hanya kerna mahu aku tinggal di sini? Supaya kau bisa bermain dan bercinta denganku sesuka hati seperti setiap harinya? " soal Dohyuk dengan tenang.
" Aku bermain dan bercinta denganmu kerna kau sangat cantik, dan seksi.. baumu harum. Dan aku memang sangat menyukaimu. Aku serius. " Siwoo masih memeluk Dohyuk.
Dohyuk menghela nafas panjang.
" Gimana bisa aku menolak kamu. Kamu sadar itu Seo Siwoo. Kamu tahu aku menurut semua permintaanmu, kan? " kata Dohyuk dengan lembut.
" Jadi, kau terima aku? " Siwoo bersemangat.
Dohyuk mengangguk perlahan. Siwoo memalingkan badan Dohyuk ke arahnya. Dia memeluk Dohyuk dengan erat.
" Tinggal bersamaku, ya? " Siwoo mengangkat wajah Dohyuk dengan kedua tangannya.
Dohyuk merenungnya sebentar, dan kemudian mengangguk setuju. Mereka langsung berciuman..
*********************************************
Malam itu mereka sama-sama menonton movie di ruang tamu. Lampu dipadam, hanya cahaya dari televisyen yang memenuhkan ruang.
Dohyuk duduk berdampingan di atas sofa di sebelah Siwoo. Mereka berdua berkongsi selimut yang sama.
Dohyuk merenung wajah Siwoo secara tiba-tiba.
" Ada apa? " tanya Siwoo kerana terkejut.
" Aku, bisa menanyakan satu hal ga? " Dohyuk bertanya dengan lembut.
" Tanya aja. " Siwoo memasukkan snack ke dalam mulutnya.
" Dalam satu tahun ini, berapa ramai cowo kamu udah tiduri? " Dohyuk menatap Siwoo.
Siwoo yang sejak dari tadi sibuk memakan snack, terdiam seketika.
" Umm.. ada beberapa orang. Kenapa? " Siwoo jawab dengan tenang.
" Termasuk cowo yang kau cium itu? " soal Dohyuk lagi.
" Hum ya.. beberapa kali. Tapi aku ga punya rasa ke dia. Hanya untuk hiburan. " Siwoo berterus terang.
" Kapan kali terakhir kamu meniduri cowo sebelum aku pulang ke Korea? " Dohyuk masih bertanya.
" Mungkin satu bulan lebih yang lalu.. Customerku yang sering ke cafe. Kami mabuk bersama.. " jelas Siwoo.
" Oh.. baiklah.. " Dohyuk memalingkan wajahnya.
" Gimana denganmu? Pasti rame cowo bule yang mendekatimu bukan? Atau yang kau coba dekati.. " Siwoo pula bertanya.
" Ngga ada. " jawab Dohyuk ringkas.
" Ngga maksudnya? Mustahil gada cowo yang coba dekat denganmu.. " Siwoo ga percaya.
" Benar. Aku ga pernah berhubungan seks selama di luar negara. Kau orang pertama yg berhubungan denganku di kamar pejabat beberapa minggu lalu. " mata Dohyuk menatap ke kaca televisyen.
Siwoo merenung Dohyuk, dia sememangnya ga nyangka Dohyuk tidak meniduri siapapun.
" Gimana dengan sean? " Siwoo masih menatap Dohyuk.
" Hanya beberapa kali oral seks. Aku tidak mengizinkan dia memasukiku, selagi aku ga punya rasa cinta terhadapnya.. " Dohyuk sadar Siwoo merenungnya. Dia masih menatap movie yang dibuka.
Siwoo terdiam. Dia terus menatap Dohyuk. Kemudian wajahnya mendekati telinga Siwoo.
" Kau begitu setia padaku? " bisik Siwoo dengan pelan di telinga Dohyuk. Dohyuk angguk perlahan.
" Ahh... ini buat aku gila... " suara Siwoo berubah erotis dengan nafasnya semakin kuat.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
nota penulis : happy reading!!
-Ququrie-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Suha Side Story - Fanfic
FanfictionLanjutan My suha side story versi Fanfic. Enjoy.