Dohyuk berkeras cuba melepaskan diri. Sean terus menerus menghisap leher Dohyuk dengan paksa.
" Hyung... Agh.. " Sean menggigit cuping telinga Dohyuk dan menghisapnya. Menjilatnya. Dan kembali menggigit leher Dohyuk perlahan. Lidahnya dimainkan di belakang telinga Dohyuk dan sesekali dia mengeluarkan desahan kuat di telinga Dohyuk dengan sengaja.
" Agh berhenti.. hen... tikan.. " Dohyuk merasa sensasi di seluruh tubuhnya. Setiap kali Sean berdesah kuat di telinganya, badannya gemetaran sendiri. Penisnya juga semakin tegang. Badannya tidak menuruti keinginannya untuk melawan Sean yang semakin berghairah.
Sean menarik tangan kiri Dohyuk ke belakang dan menekan badan Dohyuk ke bawahnya. Dohyuk terbaring diposisi tertiarap. Dan Sean menduduki di atas punggungnya.
" Hyung.. aku mau hyung. Aku mahukan hyung malam ini.. " Sean menarik tangan kanan Dohyuk kebelakang dan dengan cepat tali pinggangnya dibuka. Tangan Dohyuk diikat dengan erat. Dohyuk meronta meminta untuk dilepaskan.
" Sean jangan.. jangan lakukan ini.. Aku mohon... aku tidak mahu. Lepaskan aku! Tolong.. " suara Dohyuk mulai bergetar. Dia ketakutan.
Sean seakan dirasuk setan langsung tidak memperdulikan Dohyuk yang memohon dibawahnya. Celana dohyuk ditarik ke bawah. Terlihatlah punggung Dohyuk yang berotot di kesamaran cahaya bilik tidur mereka itu.
Dada Sean berguncang hebat. Dia meramas punggung Dohyuk dengan kedua tangannya. Dia menjilat bibirnya sendiri.
" Hyung, kau cantik sekali... " Jari Sean mulai bermain di luar lubang anusnya Dohyuk.
" Ah warnanya sedikit merah.. " Satu jari dimainkan di laluan anus Dohyuk.
" Ughh.. hentikan.. Sean lepaskan aku.. hentikan.. " Dohyuk memohon. Sean berbadan sedikit gede darinya. Dan sedikit lebih tinggi juga. Ini menyulitkan Dohyuk melepaskan diri.
" Sean hentikan... sedarlah. Aku tidak mahu ini.. Ini pemerkosaan! " Dohyuk cuba membujuk Sean supaya sadar dan melepaskannya. Dia tidak mahu membenci laki-laki yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri ini.
" Hyung.. sedikit. Sedikit aja.. " Sean memainkan penis di tangan kanannya turun naik, sambil jari-jari tangan kirinya diusap di luar anusnya Dohyuk.
" Bantu aku cum, hyung... aku tidak akan menyakitimu.... " Sean menutup matanya dan menarik nafasnya dengan dalam.
' Aku tidak mahu menyakitimu hyung.. tapi tolong. Aku mahu melepaskan nafsuku ini sekali sahaja disaat kau sadar seperti ini.. '
" Hyung, ini enak sekali... " Sean semakin laju memainkan penisnya. Satu tangannya terus mengusap punggung Dohyuk dan sesekali menamparnya perlahan.
" Ugh.. Menyingkirlah dariku. Kau berat " Dohyuk masih sedikit melawan.
" Hyung.. arghh... ini sungguh enak.... "
Sean memutarkan badan Dohyuk dibawahnya. Penisnya dihadapkan di hadapan wajah Dohyuk. Dan kembali memainkannya. Wajah Dohyuk berkerut.
" Apa kau gila? Aku ini udah seperti abangmu sendiri Sean! "
" Apa aku menganggapnya begitu? Hanya kau saja. Kau sadar kan? " Sean terus memainkan penisnya yang berurat dan tegang.
' Sial, ini besar sekali.. ' Dohyuk memalingkan wajahnya.
" Lihat penisku, hyung. Penis ini bukan milikku lagi setelah aku bertemu dengan Hyung.. Dia hanya berdiri tegak ketika melihatmu.. " Sean memegang wajah Dohyuk dan terus memainkan penisnya.
" Ahh.. ini enak sekali... aku udah mau climaks hanya dengan melihat wajahmu hyung.. "
" Ahh ahhh Dohyuk hyung.. aku mau keluar.. agh "
" Hyung aku cintakan hyung... arghhh " air mani memancut keluar dan mengena wajah Dohyuk sehingga ke rambutnya.
" Ahh... ahhh.... " Sean kelelahan. Dia memandang wajah Dohyuk yang dipenuhi air maninya.
" Hyung, maafkan aku. Aku terlalu mencintaimu.. Jangan benci aku, hyung.. " Sean langsung mendakap tubuh Dohyuk dibawahnya dengan erat.
Kedengaran suara esakan kecil. Wajah Sean tertutup di pundaknya.
Dohyuk hanya mendiamkan diri.
' Bukankah waktu itu aku juga seperti ini? Merayu Siwoo hyung untuk menerimaku malah aku ditolak seperti sampah. '
' Tidak, aku tidak sekejam itu.. Aku tidak akan membuatkan Sean merasa sakit yang aku rasa. '
' Sean, kau bagaikan cerminan diriku di waktu dulu.. Aku juga pernah mengejar seseorang dan menangis di pundaknya seperti ini '
" Sean, sudahlah.. jangan menangis lagi. Aku maafkan kau.. bangunlah. Peluk aku.. "
Sean mengangkat wajahnya, merenung wajah Dohyuk dan langsung memeluknya.
" Aku minta maaf, hyung... "
*********************************************
Malam ini salji turun dengan lebat. Siwoo masih di cafenya sendirian. Jam menunjukkan jam setengah 10. Cafenya sudah tutup sejak satu jam yang lalu.
Siwoo duduk di meja cafe bertemankan satu lampu yang disisakan terbuka. Ais latte di hadapannya udah mencair.
Siwoo merenung jauh ke luar jendela.
" Tidak lama lagi krismas.. "
Siwoo teringat wajah Dohyuk yang penuh kekecewaan tahun lalu, beberapa malam sebelum menyambut krismas.
" Kau bajingan tidak berguna Park Dohyuk, sudah setahun berlalu.. "
Siwoo mengeluh.
" Dan kau masih saja menghantuiku.. "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
nota penulis : wah udah mau xmas aja yaaaaa. semoga kalian happy bersama keluarga ya ❤️
aku bakal up 2 chapter setiap hari selepas ini. ato kalian mau penulisannya yang lebih panjang aja dan up 1 chapter setiap hari?
-Ququrie-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Suha Side Story - Fanfic
FanfictionLanjutan My suha side story versi Fanfic. Enjoy.