👣LeNe-16👣

9.3K 1.1K 105
                                    

YEAAAAY TRIPLE UPDATE HUOOOOOOOOOOO!!

Sudah 7 kali update, ONA 3x, FSG 1x, COBM 3x, WKAKAKAKAKAKKAK!

Aku senang, SENANG SEKALEH WALAU MATA AKU TADI DIGIGIT SEMUT, HUOK!

Okeh, kalem, VOTE WOY! VOTE, JANGAN LUPA! INI KALAU ADA VITUR VN UDAH TEREAK DISINI AKU!

200 vote dan 50 komen, gas😘

👣USG👣

Zanera ini setelah menikah 4 bulan lalu, dia menjadi pribadi yang begitu sabar, tenang, kalem dan rajin kerja serta belajar.

Karena punya suami yang tingkahnya kaya anak spesial itu rumit, harus sabar banget, gak boleh ikutan tantrum, soalnya nanti bakalan ada KDRT semacam sapu terbang lagi.

"USG yang 4D ya, oke?" Zanera mengangguk saja, pagi ini mereka ambil libur dari sekolah karena mau ke Dokter Kandungan.

Aleoz pakai sweater, soalnya kalau pakai kemeja enggak muat lagi, udah ada baby bump, alias mulai buncit.

"Anak gue anteng bener," puji Aleoz seraya mengelus perutnya.

Tampaknya bulan depan Aleoz harus SFH, alias School From Home karena dia gak mungkin keluar rumah sebab perutnya buncitnya mulai kelihatan jelas.

"Es krim disini mana?" tanya Aleoz saat membuka dashboard mobil.

Zanera mengedik "Mana gue tau, kan lo yang taruh," jawabnya.

"Beli es krim sekarang, itu ada minimarket," titah Aleoz.

Zanera mengangguk saja, dia mengendarai Lambor pink hello kitty mereka ke minimarket, lalu Zanera parkir, lalu dia yang keluar guna membeli es krim.

Aleoz mah ngadem di mobil, setelah 10 menit, Zanera kembali dengan se plastik es krim coklat dan vanilla, hanya beli 5 saja.

"Kok cuma 5?" protes Aleoz.

"Lo mau di USG, jangan kebanyakan makan es krim,"

"Dih, apa hubungannya," gerutu Aleoz seraya memakan satu es krimnya.

Zanera lanjut mengendarai mobilnya sampai ke salah satu klinik dokter kandungan.

Setelah parkir, Zanera membantu Aleoz keluar dari mobil, membiarkan pemuda yang mulai terlihat cantik dan aura kehamilannya menguar jelas itu, memeluk lengan Zanera.

"Itu nanti alatnya dimasukan ke anu gue?" tanya Aleoz.

Zanera mengedikan bahu "Mana gue tau, lihat aja nanti."

Aleoz merengut, dia kembali memakan es krimnya.

Setelah selesai regristasi, mereka masuk ke ruangan Dokter dan mempersilahkan Aleoz naik ke kasur.

"Ini adiknya ya?" tanya Dokter pada Zanera saat menaikan sweater Aleoz sampai memperlihatkan perut buncitnya.

Zanera menggeleng "Suami saya Dok, intersex, kami berdua intersex, dia yang hamil," jelas Zanera tenang.

Dokter tadi tampak tak kaget, dia ber oh ria, lalu memulai mengoleskan sesuatu ke perut Aleoz, lalu proses USG pun dimulai.

"Wah, bayinya kembar ini," ujar sang Dokter saat melihat layar yang menunjukan 2 bayi di dalam kandungan Aleoz.

Aleoz berbinar cerah sementara Zanera tertegun "Waduh, sekali tembak dapat dua," gumamnya shock.

"Dua, Zane, berarti kita harus beli box bayi satu lagi!" seru Aleoz semangat.

"Dek, tenang, jangan gerak-gerak ya," tegur sang Dokter saat Aleoz bergerak penuh semangat.

Aleoz langsung tenang dan memandang ke layar tadi dengan tatapan haru, Zanera sendiri memilih untuk memotret wajah Aleoz, kenang-kenangan.

Setelah selesai, Dokter ngasih vitamin dan juga hasil USG.

"Ayo belanja sekarang," ajak Aleoz begitu mereka keluar dari klinik.

"Makan siang dulu,"

"Oh iyaa, makan di rumah orang tua gue yuk, gue mau ngasih tau kabar ini,"

Zanera mengangguk saja, ya walaupun nantinya dia tak akan diterima dengan baik oleh orang tua Aleoz.

Perjalanan ke rumah orang tua Aleoz memakan waktu 30 menit, setelah sampai, kebetulan hari ini orang tua Aleoz lagi libur kerja.

"Bundaaa, Ayaaah, Ale bawa kabar baik!" seru Aleoz seraya bergegas masuk ke ruang keluarga.

Dia memeluk ayah dan ibunya lalu menunjukan foto USG tadi.

"Ale bakal dapat anak kembar~" ujarnya penuh suka cita.

Orang tua Aleoz tak senang, tapi mereka tetap tersenyum dan mengelus rambut Aleoz.

Ya setidaknya Aleoz sekarang lebih ceria, enggak kaya dulu.

"Bagus deh, oh ya, Bunda masak ayam kecap, ayo makan siang," ajak Bunda dengan lembut.

Aleoz mengangguk riang, dia menoleh kebelakang, niatnya mau narik tangan Zanera tapi dia baru sadar, Zanera hanya duduk di kursi teras, tak ikut masuk.

"Zane, masuuuk! Ayo makan siang," ajak Aleoz, agak merengek.

Zanera tersenyum tipis "Duluan aja, gue ada telepon dari orang kantor," jawab Zane seraya mengecup pipi Aleoz.

Aleoz menggerutu sebal, tapi kemudian mengangguk "Nanti lo masuk ya, awas aja."

"Iyaaaa,"

Aleoz segera masuk lagi untuk makan siang.

"Ingat, 5 bulan lagi kalian pisah," Zanera mendongak, itu Ayahnya Aleoz, ayah mertua Zanera.

Zanera segera berdiri dan hendak menyalam tangan Ayah Aleoz, tapi pria paruh baya itu justru menepis tangan Zanera.

"Gak sudi, gak usah pegang saya," ujar Ayah Aleoz datar.

Zanera hanya mengangguk "Saya inget om, nanti rumah itu bakal jadi punya Ale, sesuai perjanjian, bayi kami biar saya yang urus."

"Bagus, saya gak sudi punya cucu dari hasil pemerkosaan kaya gini," sinis ayah Aleoz lalu masuk kembali ke rumah.

Meninggalkan Zanera sendiri.

"Ya, lagian, saya juga enggak berharap anak saya bakal punya kakek kaya anda.." gumam Zanera lalu duduk lagi di kursi teras.

Yah, ini karmanya, Zanera tak berhak merasa tersakiti, sudah seharusnya dia menerima akibat perbuatannya.

👣Bersambung👣

One Night Accident [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang