👣LeNe-07👣

11.1K 1.2K 107
                                    

Vote, lapak Matyaz sama Kanaya terancam di unpub karena votenya turun terus, disini? Bakal terancam juga lah kalau vote terus turun.

Jadi, tolong kerja samanya ya, sider babiq ini mulai buat aku emosi terus, haduh, naik tekanan darah aku kalau gini.

VOTE DIAWAL ATAU DIAKHIR CHAPTER!

200 vote dan 50 komen ayoooo!

👣Sadar akan kehamilan👣

Aleoz merengut pelan, dia menggerutu pelan saat melihat timbangannya naik 2 Kg.

Berat badan Aleoz itu 50 kg, sangat amat kurus, terlebih tingginya 172 cm.

Sekarang sudah 52 kg.

"Kok naik sih," keluhnya seraya duduk lagi ke ranjang di UKS.

Aleoz izin dari kelas untuk istirahat, kepalanya pusing dan rasanya mual setiap kali melihat pelajaran hari ini.

"Kok bisa naik ya berat badan gue," gumamnya sembari berbaring ke kasur UKS dan meraih ponselnya lalu mencari aplikasi gofood, rasanya lapar.

Aleoz juga bakal izin pulang cepat hari ini, ya untuk murid paling ber prestasi di sekolah ini, semua guru tentu menyayangi Aleoz.

Dia tak pernah mengambil hari libur, jadi tentu saja saat Aleoz izin untuk pulang cepat, mereka mengizinkan.

Aleoz berhenti bermain ponsel saat dadanya sesak, dia melamun menatap langit-langit UKS.

"Kok..gue rasanya kangen sama seseorang, tapi siapa.."

Aleoz mengelus perutnya tanpa sadar, logikanya sekarang mulai berjalan kembali.

"Ada yang aneh,"

Wajah Aleoz pucat, dia menunduk menatap perutnya dengan tatapan takut dan cemas.

"Enggak, ini enggak mungkin kan?" bisiknya seraya meremat perutnya.

Rasa mual kembali hadir, dia segera turun dari ranjang UKS kemudian berlari menuju wastafel dekat kamar mandi UKS.

"Hueekkk."

Muntah lagi, ini..ini aneh, ini membuat Aleoz menatap wajahnya di cermin dinding wastafel, wajahnya pucat namun Aleoz sadar sesuatu.

"Enggak mungkin kan gue hamil?" lirihnya bergetar.

Rasa mual datang lagi, dia muntah lagi tapi yang keluar hanyalah air, karena memang Aleoz belum makan siang.

"Hoeek.." sakit, tenggorokan Aleoz sakit, kepalanya pusing, kakinya lemas.

"Enggak, gue gak mau hamil.." Aleoz meremat rambutnya kuat, dia berusaha menenangkan diri.

Dan berencana akan membeli testpack sepulang sekolah nanti, dan..dia harus mencari gadis yang sudah memperkosanya 2 bulan lalu!

"Sial.."

Kalau Aleoz hamil, dia tak akan menggugurkan kandungannya, kalaupun gadis itu akan bertanggung jawab dan menikah, tapi setelah melahirkan, Aleoz akan memberikan bayi ini pada gadis itu lalu mereka cerai.

Aleoz tak mau mengurus anak itu, dan lagi Aleoz masih harus meneruskan cita-citanya.

Hal ini tak akan membuat cita-cita Aleoz rusak, hanya karena dia hamil dan nanti akan menikah, tapi hanya 9 bulan, setelahnya, mereka berpisah.

Toh baik Aleoz dan gadis itu adalah orang asing, tanpa cinta, tanpa perasaan, hanya bentuk tanggung jawab saja.

Maka perceraian nantinya bukanlah masalah yang berat untuk Aleoz.

Itulah yang dia rencana, tapi pertama-tama, Aleoz perlu menghubungi Via.

Disambarnya cepat ponselnya kemudian menghubungi Via.

"Halo, Le, kenapa?"

"Temen lo yang merkosa gue, rumahnya dimana?" tanya Aleoz cepat.

Via yang tadinya lagi pelukan sama Claza langsung diam "Oh, Zanera maksud lo? Dia tinggal di apartemen Vledeskin lantai 8, nomor 23," jawab Via agak heran.

"Oke thanks."

Aleoz mematikan sambungannya kemudian berjalan kearah tasnya di kursi dekat kasur UKS.

Lalu merogoh kantongnya, mengambil kunci scoopy nya, lalu berjalan keluar dari UKS.

Beli testpack, beli es krim lalu menemui gadis bernama Zanera itu.

👣Bersambung👣

One Night Accident [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang