👣LeNe-04👣

12.3K 1.2K 59
                                    

VOTE WOY AKHHHHHH! COBM parah banget tau votenya, sedih..kumenahan rasa sedih saat melihat vote jimplang, huhuu.

200 vote dan 50 komen cepet! Jangan jimplang!

👣Berusaha tenang👣

Aleoz merintih saat bangun dipagi hari, hari ini, memandang pilu ke selangkangannya yang kembali berdarah.

"Harus pake pembalut sih ini," gumamnya seraya bangkit dari kasur, lalu berjalan perlahan agak mengangkang menuju kamar mandi.

Aleoz berusaha melupakan kejadian semalam, berusahs menganggap itu hanyalah mimpi buruk semata dan berusaha untuk fokus pada ujian hari ini.

"Ya ampun..sakit banget.." ringisnya saat merasakan perih di area sensitive dibawah sana.

Via sendiri berjanji akan tutup mulut atas apa yang menimpa Aleoz semalam, Ale tak mau orang tuanya sampai tau perihal kejadian semalam.

Bisa-bisa Mami Aleoz bisa kena serangan jantung mendadak.

"Ale, fokus buat ujian, lupain kejadian semalam," bisik Aleoz saat menatap cermin serta bayangannya pagi ini.

Aleoz berusaha untuk terlihat baik-baik saja, dia tak mau membuat orang curiga.

Setelah berberes untuk ke sekolah, Aleoz segera turun dari kamarnya, berjalan seperti biasa agar orang tuanya tak curiga.

Cita-cita Aleoz sebagai Dokter harus tercapai, jangan sampai ada hal buruk menghalangi Aleoz untuk menggapai cita-citanya itu.

Dan lagipun, Aleoz berusaha mengenyahkan bayangan gadis yang sudah memperkosanya semalam, dan Aleoz tak mau berurusan dengannya lagi.

.....

Zanera sendiri menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa menyadari apa yang dia lakukan semalam.

Claza, Via dan Nera juga tak mengungkit hal semalam, karena menurut mereka, tak perlu juga Zanera tau.

Toh Zane juga sering kan nidurin banyak laki-laki, hanya saja, Via agak menjaga jarak pada Zanera, bukan apa, dia masih kesal karena Zane sudah memperkosa sepupunya.

"Si Via kenapa?" tanya Zane pada Claza.

Pasalnya Via selalu nempel sama Claza, Claza mengedikan bahunya, membuang puntung rokoknya ke tempat sampah.

"Enggak tau," jawab Claza singkat.

Gadis dengan tatapan mata datar itu terlihat begitu tenang, tapi siapapun tak ada yang berani mendekati Claza.

Bahkan tak ada laki-laki yang berani deketin Claza, entah kenapa juga, Zanera juga tak pernah mendapat jawaban atas pertanyaan itu.

Nera melirik kearah Claza lalu mendekat pada Zanera, mereka saat ini ada di kantin sekolah, Via lagi asik makan seblak sebagai sarapannya.

"Lo serius enggak ingat sesuatu soal semalam?" tanya Nera serius pasa Zanera.

Ya soalnya semalam, Nera nampar Zane kuat, takut-takut Zane ingat ya kan, bisa bahaya.

Hanya tersisa bekas kemerahan dipipi Zanera, ya tapi tetap aja tuh anak enggak ingat apa yang terjadi semalam.

"Kagak ingat gue," cetus Zane santai.

Mereka semua berpikir kejadian semalam pasti tak akan berdampak apapun, ya, itu yang mereka pikirkan tanpa tau kalau kejadian semalam akan merubah kehidupan Aleoz dan Zanera 180°.

Seluruh aspek kehidupan mereka, akan berubah, dan begitu pula dengan perasaan serta perubahan fisik yang akan Aleoz alami.

Mimpi buruk Aleoz akan menjadi kenyataan.

👣Bersambung👣

One Night Accident [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang