👣LeNe-27👣

9.1K 1K 85
                                    

YEAY 4x up! Kayanya ni cerita bisa sampai 40 an deh, gatau juga, kalau Matyaz Kanaya paling mentok 35 an.

VOTE! VOTE! AYOOOO VOTE!

200 vote dan 50 komen hayuuuk!

👣Kunjungan berharga👣

Aleoz berusaha menghentikan air matanya, tapi dia kembali menangis saat melihat Zanera dan dua anaknya sekarang ada di depan matanya.

"G-gue gak mimpi kan?" tanya nya sesenggukan.

Zanera menggeleng, dia memberikan tisu pada Aleoz dan membiarkan pria cantik itu mengeluarkan ingusnya.

Ziro dan Zahi duduk di kursi, Zane duduk di kursi juga, sementara Aleoz duduk di kasur kamar inapnya.

"Huhuu..peluk," isaknya disusul tangisan lagi.

Zanera segera memeluk Aleoz, sementara Ziro dan Zahi memijit kaki Aleoz pelan.

"Momma jangan nangis telus, nanti matanya bengkak kaya disengat tawon," celetuk Ziro dengan suara lucunya, dia memijit paha Aleoz.

Aleoz tertawa ditengah tangisannya, dia mengelus rambut Ziro "Lucu banget kamu..anak siapa sih.." isaknya lirih.

Ziro tersenyum lebar sampai gigi kelincinya terlihat "Anak Mommy dan Momma!" jawabnya ceria.

Aleoz terkekeh pelan, dia berusaha menyeka air matanya, dan mendusel diceruk leher Zanera.

"Zanera..gue mau balikan sama lo.." isaknya memelas.

"Belum bisa, lo harus sehat dulu, kalau mau Momma buat Ziro dan Zahi, lo harus sehat mental dulu," jelas Zanera lembut.

Aleoz menangis lagi, dia mulai tantrum.

"Gue gak mau kalau lo pergi lagiii!"

"Gue enggak pergi, tapi gue beneran mau lo sehat secara mental, kalau mau turut ngurus si kembar, mental harus sehat,"

Aleoz menggigit bahu Zanera, menangis, tapi tak ngeyel lagi.

"Momma jangan sedih, nanti Zahi dan Zilo akan sering berkunjung kesini, Momma tenang saja," sahut Zahi dengan suara tenangnya, mirip banget sama Zanera.

Aleoz mengangguk "Umm, kalian enggak malu kan..punya Momma lumpuh kaya gini?" cicit Aleoz agak malu.

Zahi dan Ziro menggeleng "Enggak dong, kami justlu senang bisa beltemu Momma, kami rindu Momma," tutur Ziro seraya memeluk pinggang Aleoz.

Ke 2 balita kembar ini benar-benar sweet ya, turunan Zanera gitu loh.

Aleoz mengangguk, Zanera menggendong si kembar naik ke kasur dan membiarkan Aleoz memeluk mereka erat.

"Momma kangen banget sama kalian.." isaknya lagi.

Keduanya mengelus punggung ringkih sang Momma dan mencium pipinya.

"Sekalang kita sudah kembali belsama, jadi, Momma tak akan sendili lagi," ucap Ziro lugu.

Aleoz kembali menangis, dia sangat terharu dengan anak-anaknya ini, mereka tak membenci Aleoz, mereka bahkan dengan senang hati mengakui Aleoz sebagai Momma mereka.

Tatapan mata Aleoz tertuju pada Zanera, dia tersenyum lirih namun teringat akan sesuatu.

"Zane..lo udah tunangan? Kok ada cincin di jari manis lo?" tanya Aleoz shock, dia baru sadar itu.

Wajahnya pucat, apa Zanera sudah bertunangan? Apa dia sudah menemukan pengganti Aleoz!?

Apa ini, apa Aleoz tak akan bisa menjadi pasangan Zanera lagi!?

"Itu dikasih sama Om Chiko," jawab Zahi begitu polos.

"Chiko? Siapa? Dia siapa!?" tanya Aleoz mendesak.

Zanera tak menjawab, dia melengos kearah lain "Gue gak bisa jawab," ujarnya pelan.

"Zane, jangan gini, gue mau balikan sama lo, masa..lo udah sama yang lain!"

Zanera memejamkan matanya lalu menghela napas pelan.

"Chiko sama kaya lo, dia intersex dan, 3 bulan lalu gue mabuk dan gak sengaja nidurin dia, dan dia hamil, gue diminta tanggung jawab, tapi gue gak mau nikah lagi, jadi, selagi anak itu belum lahir dan gue belum tes DNA,"

"Gue sama dia cuma sebatas tunangan doang, lagian..gue ragu kalau anak itu anak gue, soalnya, Chiko ini bisexual dan gue tau dia pernah pacaran sama cowok, jadi gak cuma tidur sama gue, lo harus sabar ya, selagi anak itu belum jelas anak gue, gue masih tunangan Chiko" jelas Zanera pelan.

Aleoz merasa semuanya menjadi hancur lagi, dia menangis lirih, namun dia bertekat, tak perduli pada status Zanera sekarang, Aleoz yakin yang Zane cinta hanya Aleoz.

Dan lagi mereka bisa dekat karena status mantan dan juga terhubung karena mereka orang tua si kembar.

Aleoz tak akan membiarkan Zane menjadi milik orang lain, bila perlu jadi pebinor, Aleoz rela asal bisa mendapatkan Zanera lagi.

"Nanti gue tinggal sama lo ya..soalnya gue gak tau mau tinggal dimana.." lirih Aleoz memelas.

Zanera terkekeh "Iya boleh, asal nanti mental lo udah membaik," ujar Zanera.

Aleoz tersenyum senang, dia menciumi pipi Zahi dan Ziro lalu mendusel lagi di pucuk kepala Ziro dan Zahi.

Hehe, tak akan Aleoz biarkan ada orang lain merebut posisi Aleoz sebagai pasangan Zanera.

👣Bersambung👣

Tak akan kubiarkan kalian bahagia semudah itu, MUAHAHAHAHHA.

One Night Accident [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang