👣LeNe-29👣

7.9K 941 93
                                    

Cerita ini tamat di chapter 40 yak, muehe, kayanya 2 hari lagi atau 3 hari lagi.

Kalau Matyaz Kanaya tamat du chapter 30, antara mereka ada yang sad ending.

Kalau Hize sama JeXi, masih seminggu atau 2 minggu lagi tamat, mereka tamat di chapter 30 juga.

Setelah Matyaz Kanaya dan Aleoz Zanera, ya jelas buat cerita baru lagi dong MUAHAHAHAHAHAH!

SETUJU GAK!? Road to 150 cerita nich, semoga 2024 bisa tercapai😘

200 vote dan 50 komen, AYO!

👣Aleoz sudah sehat👣

Hari ini adalah hari yang Aleoz nantikan, Dokter Jiwa sudah menyatakan kalau Aleoz sudah sehat, hanya beberapa gejala anxiety dan gangguan kecemasan yany dia miliki tak sepenuhnya sehat.

Tapi overall Aleoz sudah bisa keluar dari RSJR dan tak lupa dengan obat yang harus dia minum rutin.

Zahi dan Ziro berebut ingin mendorong kursi roda milik Aleoz.

"Zilo aja yang dolong!"

"Zahi aja, kan Zahi abang,"

Zilo mengembungkan pipinya dengan tatapan mata kesal, dia menoleh kearah Zanera lalu memeluk kakinya erat.

"Mommy! Lihat tuh abang, nakal," adunya diiringi tangisan.

Zahi mendengus pelan "Udah-udah gausah nangis, Ziro duduk aja dipangku sama Momma, biar Mommy dan Zahi yang dorong, oke?" bujuk Aleoz lembut.

Ziro berhenti menangis, dia segera naik dan duduk dipaha Aleoz, mendusel didada kecil sang Momma.

"Momma tinggal sama kami kan?" tanya Ziro penuh semangat.

"Iya nak." Aleoz mengelus pipi gembul Ziro.

Pekikan bahagia dari Ziro membuat Aleoz senang.

Aleoz tersenyum manis, rambut panjangnya dikuncir kuda, Zanera yang nguncir.

Mereka baru saja keluar dari RSJR.

"Selamat tinggal Aleoz, jangan datang lagi ya, walau ada Diskon," tutur Pemilik RSJR, Mbak Ryn yang mengantar kepulangan Aleoz.

Aleoz tertawa "Iya mbak, makasih ya fasilitasnya, VVIP banget," puji Aleoz.

Mbak Ryn tertawa karir "Iya, enggak heran banyak Pasien disini," jawabnya santai.

Setelah Aleoz digendong ke dalam mobil, Zanera melipat kursi roda Aleoz dan meletakannya di bagasi mobil.

Si kembar duduk di kursi tengah, Aleoz duduk di kursi sebelah supir.

"Kita bakal naik pesawat loh, Momma," celetuk Ziro yang lagi makan chiki-chiki.

"Oh ya? Wah, Momma enggak sabar,"

"Hehe, Mommy! Ayo mampir ke Bakeli nya om Cion, mau beli Pie madu untuk Kakek dan nenek," seru Ziro semangat.

Anak ini semangat dan hyperactive banget, mirip Aleoz, plek-ketiplek.

Kalau Zahi mah kalem, mirip Zanera banget.

"Iya sayang," jawab Zanera seraya mengendarai mobil mereka meninggalkan area RSJR.

Mbak Ryn menatap kepergian mereka lalu melirik kearah seseorang.

"Padahal dia bukan Dameswara, tapi kenapa harus masuk RSJR ya," celetuk Mbak Ryn.

"Mana saya tau," sahut orang disebelahnya.

"Kayanya terlalu cinta, terlalu tertekan dan terlalu depresi bisa buat orang hilang logika, oh ya, siapa nama Pasien yang baru sampai hari ini?" tanya Mbak Ryn.

Orang disebelah Mbak Ryn segera membuka ponselnya dan melihat data online.

"Matyaz Ornez," jawab nya.

Mbak Ryn ber oh ria "Buset, keturunan Ornez, keturunan Dameswara udah jarang masuk RSJR, sekarang justru keturunan Ornez, saya penasaran, keturunan mana lagi yang bakal masuk ya, Hilbert atau Valera, menurut kamu?"

Orang disebelah Mbak Ryn merotasi matanya malas "Siapapun itu asal bukan saya," jawabnya.

"Wah, ketus banget, saya potong gaji kamu,"

"Udalah, saya sibuk, buruan, ada lagi yang mau masuk ruang rehab, saya harus nyesuain kamar untuk mereka," ketusnya.

Mbak Ryn berjalan mengikuti orang itu kembali ke gedung utama, dia sempat menepuk pantat orang itu.

"Kya! Heh! Mesum!" pekiknya kaget.

Mbak Ryn menyeringai tipis "Siapa suruh kamu manis." kedip manja Mbak Ryn berikan.

"Najis," gumam orang itu yang menyembunyikan rona merah dipipinya lalu berlari meninggalkan Mbak Ryn.

Mbak Ryn tertawa pelan, namun dia diam sejenak.

"Hm, kayanya saya salah buat Diskon akhir tahun, banyak banget yang masuk, dan lagi, perempuan ini, dia harus masuk juga nih." Mbak Ryn melihat pesan masuk dari salah satu klien nya.

Orang tua Zanera.
Tolong kamu urus Mey, kami udah gak bisa ngasih tau dia soal Aleoz itu adalah calonnya Zanera.

Mbak Ryn tersenyum lebar "Asik, job baru," senangnya.

Yaha, Mbak Ryn ini profesinya banyak.

👣Bersambung👣

Mbak Ryn ini anggap aja karakter tambahan, dimana-mana ada ni orang😘

One Night Accident [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang