👣LeNe-18👣

9K 1K 106
                                    

YEAY PENUH! Baru double up nih, muehehehe road to CERE! WAKAKAKAKAKAKKAKA.

VOTE WOY! VOTE GRATIS!

200 vote dan 50 komen AYOOOOOO!

👣Foto Maternity👣

Aleoz saat ini baru saja selesai mandi, ya, mereka baru selesai nge-sex untuk kesekian kalinya.

Pasalnya di bukan ke 5 dan 6 kehamilan Aleoz, napsunya meningkat dan vagina nya mulai terasa gatal dari dalam, membuatnya gelisah dan hanya Zanera yang bisa meredakan rasa gatal itu.

Aleoz mematut dirinya di cermin, melihat jelas perut buncitnya yang sudah masuk ke bulan ke 6, minggu ke 2.

"Gue jadi gendut." rengut Aleoz seraya mengelus perutnya.

Aleoz bisa merasakan tendangan-tendangan kecil dari anak kembarnya di dalam sana, senyum geli dia berikan.

"Yah, gue gak nyangka bakal hamil kaya gini, tapi gak papa," kikik ya seraya mengelus lagi perut buncinya.

Setelahnya Aleoz berjalan keluar kamar mandi dengan handuk melingkari pinggangnya.

"Zane, ngapain?" tanya Aleoz saat melihat Zanera menyiapkan sesuatu di kamar bayi mereka, yang mereka terhubung dengan kamar mereka.

Pakai conecting door.

Zanera tersenyum tipis "Mau buat foto kaya di tik-tok gitu, yang orang hamil di foto, karena lo laki-laki, pasti orang-orang bakal kaget, jadi karena gue bisa motret pakai kamera, biar gue aja yang motret," jelasnya tenang.

Aleoz seketika berbinar bahagia, dia berlari kecil lalu memeluk lengan Zanera.

"Yeay, mau dong, baju mana yang harus gue pake?" tanya nya semangat.

"Itu, di lemari gue banyak baju, pilih aja yang mana, dress ada, kemeja, terserah lo aja."

Aleoz mengangguk cepat, dia segera berjalan ke lemari pakaian Zanera kemudian membongkar mencari pakaian yang bagus.

Dia memilih sweater biru muda dan celana panjang kendor, lalu memakai topi bundar warna biru.

Tema di kamar bayi mereka itu full biru, dari box bayi, cat dinding, hiasan dinding dan pakaian pun dominan biru.

Zanera segera mengarahkan Aleoz untuk berdiri didekat box bayi mereka, dan bergaya sesuka hatinya.

Dengan santai Zane memotret pose-pose yang Aleoz lakukan.

Sesekali mereka tertawa karena Aleoz mengeluh lapar.

Setelah 30 kali jepretan dengan berbagai kostum yang Aleoz pakai, barulah mereka selesai.

"Aduh-aduh, pinggang gue nyeri," keluhnya saat duduk dipaha Zanera dan mendusel dibahunya.

Zanera hanya mengelus punggung Aleoz dan memijit pinggangnya lembut.

"Zane, nanti nama anak kita siapa deh?" tanya nya.

"Enggak tau, jenis kelaminnya aja kita belum tau,"

"Hmm, pokoknya harus ada yang keren dan kekinian,"

"Iya, terserah lo aja."

Aleoz terkekeh pelan, dia memejamkan matanya dan mencium pipi Zanera.

"Makasih udah mau jaga gue selama kehamilan ini, lo sabar banget, padahal awalnya kita orang asing, tapi lo bisa jagain gue dan gak pernah kasar ke gue," ujar Aleoz lembut seraya mengelus pipi Zanera.

Zane terenyuh pelan, dia tersenyum lembut lalu mencium dahi Aleoz "Ini kan memang tanggung jawab gue Ale," gumamnya.

"Iya gue tau, intinya makasih ya, udah sayang sama gue, gue gak suka dikasarin, itu kenapa pas lo perkosa gue, gue benci sama lo, karena gue gak suka dikasarin, tapi setelah nikah, gue baru kenal lo lebih dalam, lo ternyata gak sekasar itu.."

Zanera bisa melihat rona merah dipipi Aleoz, membuatnya gemas saja.

"Iya sama-sama." Zanera tersenyum hangat kemudian mencium bibir Aleoz lembut, dan disambut baik oleh Aleoz.

Mereka seperti pasangan muda yang bahagia, padahal, sebentar lagi, hanya tinggal 3 bulan sebelum mereka berpisah.

Dan 3 bulan lagi Aleoz akan melahirkan, setelah itu terjadi, maka tidak akan ada lagi pernikahan dan rumah tangga diantara mereka.

Itu sudah menjadi perjanjian mereka diatas surat dan materai.

👣Bersambung👣

One Night Accident [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang