👣LeNe-36👣

7.4K 904 81
                                    

Done! Aku udah up 9x hanya untuk lapak Aleoz-Zanera, dan up 2x di lapak Matyaz-Kanaya. Lapak HiZe sama JeXi, otw up kalau target mereka penuh.

Besok aku up lagi kalau chapter 31, 32, 33, 34, 35 dan 35 sudah penuh target dan jangan jimplang!

200 vote dan 50 komen, ayoo😘

👣Hancur sudah👣

Saat ini Zanera sedang menemani Chiko di rumah sakit, pasalnya Chiko sudah akan melahirkan, bulan ke 9 di minggu ke 2 nya.

"Zane..maafin aku yang udah jebak kamu," bisik Chiko lemas, kontraksi terus terjadi namun bukaan Chiko masih bukaam 7.

Zanera menggeleng "Gausah minta maaf, ini salah si Mey, bukan kamu," tuturnya seraya mengelus punggung tangan Chiko.

Chiko meringis merasakan sakit diperutnya "Makasih udah mau ngurus aku.."

"Bukan masalah,"

"Zane..Mey itu terobsesi sama Aleoz..lindungi Aleoz..jangan sampai dia ditangkap sama Mey..soalnya Mey ini gila..dia bakal nyiksa Aleoz.." rintihnya, wajah Chiko sudah pucat pasi.

Zanera mengangguk "Iya, aku tau," bisik Zanera.

Chiko meremat tangan Zanera kuat saat kontraksi terjadi.

Tapi belum sempat Chiko masuk ke pembukaan 9, Zanera mendapatkan panggilan dari Mbak Ryn.

"Halo-"

"MEY BERUSAHA NYULIK ANAK KAMU!"

Zanera segera berdiri panik "Dimana dia sekarang?" tanya Zanera berusaha tenang.

"Mey lagi berunding sama Aleoz, dan Aleoz milih biar dia aja yang dibawa Mey dan biarkan si kembar lepas, tadi Aleoz ada di rumah sama si kembar, tapi Mey muncul dan mendobrak masuk, kamu pun, kenapa tak menaruh bodyguard di rumah!"

"Aku lupa, orang tuaku bagaimana? Mereka ada di rumah-"

"Mey membunuh mereka, keduanya berusaha melindungi Aleoz, tapi Mey justru menembak keduanya sampai..mereka..tampaknya tak selamat,"

Zanera merasa dunianya runtuh, dia terdiam membeku dengan tatapan kosong.

"Via..sama Clazayn-"

"Mey membakar rumah mereka dan keduanya terjebak di dalam,"

Zanera meremat ponselnya kuat, dia bernapas sejenak lalu bergumam.

"Nera, bagaimana?" tanya nya dingin.

"Nera itu mata-mata Mey, makanya Mey bisa tau kalau kamu lagi gak di rumah, jadi Mey bergerak bersama bodyguardnya, aku dan partnerku lagi ngejer mobil Mey, nanti aku sharelock,"

Zanera mematikan sambungan, dia menoleh kearah Chiko "Aku harus pergi, kamu sama Suster ya?" izin Zanera tenang.

Chiko mengangguk "Iya.."

Zanera segera keluar dari rumah sakit menuju rumahnya.

Sementara di sisi lain, Ziro dan Zahi yang dilepaskan Mey, menangis saat melihat sang Momma dibawa.

"Jangan bawa Momma!" jerit Ziro sedih.

Aleoz sempat mencium pipi Ziro dan Zahi sebelum dibawa pergi, Zahi sendiri langsung menghubungi 911.

Dan menceritakan semuanya.

"Sir..my father get kidnapped..my grandmother and my grandfather get shot, sir..can you come with ambulance?" Zahi berkata dengan terbata dan ketakutan.

"Alright kids, where's the address, we will send Ambulance and police, can you explain dan tell me how the kidnapp face?"

"She is transgender, named, Mey, she kidnapped my father. And my addres is at Flatela Road number 22 Sir."

"Alright, we get her identity, calm down okey? We will go there,"

"Thank you.."

Zahi meletakan ponselnya, dan menenangkan Ziro, tak lama Via dan Clazayn yang berhasil keluar dari rumah mereka segera menolong orang tua Zanera.

Mereka masih bernapas, keduanya segera membopong orang tua Zanera keluar rumah, sementara Zahi menenangkan Ziro.

Aleoz sendiri hanya diam dengan tatapan dingin, dia ada di kursi belakang mobil, tangan dan kakinya terikat, dia menampilkan raut wajah tak beremosi.

Dia yakin Zanera akan menolongnya, dan selama itu, Aleoz akan melindungi dirinya sendiri.

"Kamu semakin cantik," puji Mey seraya mengelus pipi Aleoz.

Aleoz hanya diam, tak mau memberikan reaksi, dia harus menghemat tenaga agar bisa melindungi dirinya nanti.

Plak!

"Kalau diajak bicara itu dibalas!" bentak Mey setelah menampar Aleoz.

Dan Aleoz tetap diam, tak mau memberikan reaksi, biarkan Mey marah dan emosi, saat dia lengah akan emosinya, Aleoz harus bergerak kabur.

👣Bersambung👣

One Night Accident [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang