~~ "Bersabar memang bukan penyelesaian dari segala permasalahan. Namun kesabaran adalah sebuah kunci untuk semua solusi permasalahan. Dan kita harus memiliki kunci tersebut." ~~
***
Angin terus berhembus. Ekosistem kehidupan terus berputar. Jam terus bergerak pada jangka waktunya.
Semua aspek kehidupan akan terus berlanjut pada porosnya, tentunya dengan takdir kehidupan masing-masing. Tidak akan ada yang lebih dan kurang dari takaran takdir dari Yang Kuasa. Semua sudah tersistem sempurna, bahkan sebelum semuanya tercipta.
Byurr...
Terdengar suara percikan air dari dalam bilik kamar mandi. Padahal hari masih menunjukkan pukul dua pagi. Namun kehidupan di tempat ini sudah akan dimulai kembali.
"Lia, kalo kamu udah selesai mandinya, panggil aku, ya." Rani sedikit berteriak agar suaranya menembus pintu kamar mandi.
"Oke siap, Ran," jawab Azalia di sela mandinya.
Beberapa penghuni asrama putri di sini sudah terjaga dari tidur sejak pukul dua pagi, bahkan terkadang ada yang bangun lebih awal. Mereka akan mulai mandi, kemudian bersiap-siap untuk pergi ke masjid. Mandi sebelum subuh itu mengandung banyak sekali manfaatnya, seperti untuk melancarkan peredaran darah, meningkatkan kesuburan, memperbaiki kesehatan jaringan tubuh, meningkatkan sel darah putih, meredakan nyeri otot, dan ada banyak lagi. Jadi rasanya sangat merugikan jika harus melewatkan semua khasiat tersebut.
Sebenarnya kegiatan wajib mereka akan dimulai nanti setelah salat subuh berjamaah. Namun para anggota biasa datang lebih awal untuk melaksanakan salat sunah tahajud dan tadarusan sebelumnya. Contohnya seperti sekarang. Azalia dan Rani sudah duduk bersahaja di saf perempuan di masjid, dengan kitab suci Alquran di tangan mereka masing-masing.
"يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ."
Azalia terdiam sejenak. Ia menghentikan bacaannya tepat pada Surah Al-Baqarah di ayat 153.
"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." Azalia membaca terjemahan dari ayat tersebut. Ya, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
"Semua orang bisa lelah, bisa ingin menyerah. Tapi akan ada selalu pertolongan dari Allah untuk kita. Kita hanya harus memohon pada Allah. Dan ... bersabar," gumamnya.
Tanpa sadar air mata Azalia turun setetes. Bukan karena ia sedih, tetapi karena rasa bahagia mengingat bahwa akan selalu ada Allah di sisi hambanya.
"Semoga aku ... semoga aku termasuk hamba yang Engkau ridai, Ya Allah. Aamiin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita & 69 Hari
Romance✨HAPPY READING✨ 🌻~Selamat Menyelam dalam kisah "Aku dan Dia" yg akhirnya menjadi "Kita" dalam 69 hari~🌻 ... Kita, bagaikan air dan gula yang dicampur dalam air dingin. Sulit larut, namun tidak mustahil untuk disatukan. Kamu dengan Alquran di tanga...