"Jika kamu ingin nasi goreng lalu tak lama ingin mie ayam, maka beli lah mie ayam karna jika kamu benar benar ingin nasi goreng kamu tidak akan menginginkan mie ayam, tapi ini bukan tentang makanan."
~Cinta Untuk Starla
Sehabis dzuhur Starla baru bisa pergi ke tujuan awal nya, setelah perdebatan panjang akhirnya Theo memberi tau alamat penjara dimana tempat mamah dan kakak nya di tahan.
Starla tidak hanya bersama Atlas kesana, Theo dan Revan juga ikut, awal nya hanya Theo saja yang ikut namun Revan kekeh mau ikut bersama.
Mobil yang di kendarai Theo berhenti begitu sampai di bangunan tua membuat mobil milik Atlas juga berhenti, Starla mengernyit bingung, ia menatap Atlas sebentar.
"Aku gak yakin ini penjara, ini seperti-"
"Bangunan tua yang tidak terpakai" potong nya cepat
Starla mengangguk, awal ia kira papah nya salah tempat namun melihat mereka berdua turun dan mengetuk pintu mobil mereka, Atlas mengangguk lalu mengajak Starla untuk keluar dari dalam.
Starla hanya berdiam diri di samping mobil sang kekasih, ia tidak yakin, Atlas menoleh saat tidak ada Starla di sampingnya, ia berjalan kebelakang lalu mengulurkan tangan nya ke hadapan Starla.
"Ayo"
Starla diam menatap Atlas "ikut aja dulu, aku yakin mereka gak akan bawa kita ke tempat yang salah"
Starla membuang nafas sebentar lalu menerima uluran tangan Atlas membuat mereka akhirnya melangkah maju bersama.
Starla merasa risih saat memasuki bangunan tersebut, sangat banyak debu membuat pernapasan nya sedikit sulit, bangunan ini cukup luas, sepertinya ini bekas kantor tua.
Ceklek
Atensi Starla teralihkan saat mendengar suara pintu di buka, disana Theo menoleh menatap dirinya seolah mengajak nya untuk masuk ke dalam, Atlas melangkah lebih dulu sambil tetap menggenggam tangan kekasihnya.
Starla hampir muntah di buat nya, bau anyir sangat tercium di dalam sini, ia mencoba menahan rasa mual nya, mata nya mengedar melihat sekeliling ruangan ini.
Mata nya terpaku pada dua manusia di pojok sana yang terduduk lemah, ia menyipitkan mata nya memperjelas penglihatan nya.
"UNTUK APA KAMU DATANG KESINI!? BUNUH AKU THEO, BUNUH, DARI PADA KAMU SIKSA AKU SEPERTI INI!"
Dirinya terlonjak kaget saat suara kencang masuk ke dalam gendang telinga nya, mata nya tertuju pada sumber suara dari arah pojok sana.
Sedangkan Theo dan Revan hanya mengusap telinganya pelan, mereka sudah biasa mendengar hal ini, Atlas hanya terdiam, ia bergidik ngeri melihat nya.
Starla baru tersadar jika di dalam ruangan ini dibatasi oleh kaca besar yang membuat dirinya berjarak dengan orang di pojok sana.
"Ada yang ingin bertemu dengan kamu Meli"
Meli kembali menatap Theo saat mendengar ucapan dari pria di sana "siapa? aku tidak ingin bertemu dengan siapapun jika tidak penting"
"Anak mu"
Tubuh Starla sudah bergetar saat mendengar ucapan Theo, ia takut mamah nya tidak percaya, Theo melangkah maju "biar papah yang jelaskan"
Ia paham bahwa anak nya belum siap untuk menjelaskan ini semua kepada Meli, melihat tubuh bergetar milik anak nya membuat ia yang mengambil alih semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK STARLA
RandomTransmigrasi mungkin kedengarannya hanya ada di dunia novel saja, namun ternyata tidak. Starla benar benar mengalami hal seperti itu, setelah dirinya melakukan percobaan bunuh diri bukan nya pulang ke kehidupan selanjutnya Starla malah harus nyasar...