DINNER DAN LAMARAN

128 6 0
                                    

"Sakit ya dibales sakit bukan dibales maaf, itu baru adil!"

~Sarah Aulia

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sering sering main kesini ya"

Sekali lagi Puji mengelus tangan putih milik Starla, Starla tersenyum lalu mengangguk "aku tergantung Atlas nya bunda"

"Kamu sering sering main kesini biar Starla sering kerumah"

Atlas hanya mengangguk saja biar cepat, ia tidak menyangka bunda nya akan percaya secepat ini, syukur lah.

"Atlas pamit dulu ya yah, Bun"

Ardian mengangguk sedangkan Puji beralih mendekati Starla seolah tidak rela di pisahkan "inget pesan bunda tadi ya nak"

Lagi dan lagi Starla mengangguk namun Atlas malah penasaran mendengar nya "pesan apa?"

"Bunda lagi ngobrol sama mantu bunda"

Atlas bergidik ngeri saat melihat tatapan tajam milik bunda nya, setelah nya ia dan Starla masuk ke dalam mobil dan meninggalkan perkarangan rumah mereka.

"Aku mau ketemu Alvaro" ujar Starla membuka suara terlebih dahulu di perjalanan

Sontak Atlas menginjak rem mobil nya secara mendadak "ngapain?"

"Aku mau tanya soal mamah, ka Clara, sm Nayla"

"Kenapa harus sama dia?"

"Karna dia yang tau dimana mereka"

Atlas sangat tidak setuju mendengar nya "aku gak izinin"

"Aku bisa sendiri"

Tidak mau kalah Atlas kembali bersuara "aku kunci apartemennya"

"Atlas please"

Bukan nya Atlas melarang Starla mencari tau tentang keluarganya, Atlas hanya tidak ingin Starla bertemu dengan laki laki itu, kemungkinan besarnya Starla akan dipaksa pulang oleh nya.

"Kita kerumah om Theo aja kalo gitu"

"Papah?" gumam nya

Ia menatap Atlas "kenapa nanya ke papah?"

Atlas menghela nafas sebentar "karna selain Alvaro, om Theo adalah orang yang paling terpukul atas kepergian kamu, aku yakin dia ikut andil dalam hal ini"

Starla diam mencerna ucapan Atlas barusan, apa iya papah nya ikut andil dalam hal ini "tapi kan kita gatau alamat papah atau bahkan nomor handphone nya"

Tangan Atlas bergerak membuka dashboard mobil nya "setelah pemakaman kamu selesai, om Theo ngasih alamat rumah dan nomor handphone nya ke aku"

Starla membaca dengan seksama kertas yang bertuliskan alamat dan angka yang merupakan nomor handphone papah nya.

"Lusa aku mau kesana"

CINTA UNTUK STARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang