"Hah capeknya"
Ara melempar tubuh bongsornya ke kasur lalu memejamkan kelopak matanya mencoba beristirahat
"Ra"
Ara mengintip lalu menepuk nepuk tempat disebelahnya sembari tersenyum ke Chika
"Sini tidur disebelah gue" ajak Ara
Chika mengulum bibir bawahnya perlahan kemudian memilih duduk di pinggiran kasur di dekat Ara.
"Lo serius mau nerima ajakan Oniel sama Olla, Ra?"
Ara membuka matanya kemudian mengangguk mantap. Wanita itu segera merubah posisinya dan terduduk menghadap ke Chika
"Enaknya gue bawain lagu apa ya Chik?"
Chika menggeleng. "Kayanya lo harus pikirin lagi tawaran mereka"
Ara menaikkan satu alisnya bingung menatap Chika.
"Kenapa?"
"Perasaan gue ga enak soal mereka Ra, mending lo gausah ikut tampil disana"
Seuntai kalimat Chika segera mengundang kerutan kasar di kening Ara.
"Ga enak gimana si? Mereka udah baik mau ngajak gue join, masa gue tolak"
"Lo ga ngerasa mereka mencurigakan? Masa tiba tiba ngajakin lo tampil diacara reuni"
Ara menggeleng cepat. "Gue ga ngerasa tuh"
Chika berdecak kecil memandang Ara yang nampak sangat kekeuh pada pendapatnya
"Percaya sama gue Ra, lo harus pikir pikir lagi tawaran mereka"
Ara menghela nafasnya malas kemudian beranjak dari kasur.
"Udah deh Chik, gausah negatif thinking gitu, lo juga baru kenal kan sama mereka? ga usah sok tau segalanya" ketus Ara yang kemudian memilih beranjak meninggalkan ruangan
Chika mengendurkan bahunya kemudian bersandar malas sembari menatap punggung Ara yang bergerak menjauh.
•
19.05
"Ra"
"Ara lo mau kemana"
Chika mengerutkan kening bingung kemudian berlari kecil sampai dirinya berhenti tepat di hadapan Ara
"Apasi Chik? Minggir ah gue mau lewat"
"Lo tuli? gue manggil lo dari tadi"
Ara memutar bola matanya malas. "Yaudah kenapa, gue buru buru"
"Lo mau kemana, kenapa ga ngasitau gue?" tanya Chika, tapi bukannya menjawab Ara malah mengalihkan pandangannya memutuskan kontak mata dengan Chika
"Kenapa ga jaw-"
"Gue mau ke rumah Olla" sela Ara cepat
"Hah?"
"Gue mau ke rumah Olla, dia ngajakin gue latian disana. Lo ga suka kan sama mereka berdua? makanya gue ga ngasitau lo" jelas Ara panjang lebar
"Udah kan? Gue mau pergi sekarang" kata Ara lagi sebelum kemudian wanita itu melewati Chika dan melangkah keluar
"Ara!"
Si pemilik nama yang bahkan belum mencapai pintu itu sontak berhenti dan berbalik badan.
"Apalagi?"
Chika mendekat ke Ara. "Gue ikut"
Ara mengeryit pelan. "Ngapain lo ikut?"
"Gue selalu ikut lo kemana mana, kenapa sekarang lo nanyain itu?"
"Ya, ya gapapa" balas Ara singkat
"Gue boleh ikut kan?"
Ara menatap sahabatnya itu lama lalu mengangguk.
"Yaudah ayo"
•
Tok tok tok
Ara mengetuk pintu kayu persegi panjang di depannya itu perlahan yang kemudian segera terdorong ke belakang sampai menampakkan wujud si pemilik rumah
"Eh Ra, gercep juga lo datengnya" sapa Olla
Ara terkekeh kecil. "Iya lah kak"
"Yaudah ayo masuk, Oniel juga udah di dalem" ajak Olla yang kemudian segera mempersilakan tamunya tersebut memasuki area dalam rumah
Ara mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencoba mengamati inci per inci bangunan yang masih nampak asing di sorot matanya itu.
"Duduk dulu Ra, lo mau minum?" tawar Olla
"Air putih boleh deh"
Olla mengangguk kemudian beranjak menuju dapurnya dan dalam hitungan detik segera kembali dengan tangannya yang telah membawa nampan berisi tiga gelas air
"Lo udah mikirin mau nyanyi lagu apa?" kata Olla setelah duduk disebelah Ara
"Gue masi nyari yang cocok kak"
Olla mengangguk mengerti. "Kalo emang belum, santai aja. Lagian acaranya masih tiga hari lagi"
Ara terkekeh kecil. "Iya, gue cuma takut gabisa tampil bagus, udah lama ga nyanyi soalnya"
"Orang berbakat kaya lo pasti bisa lah" ujar Olla yakin
"Ga lah kak, gue ga sehebat itu kali" sahut Ara yang segera menarik tawa kecil dari lawan bicaranya
"Oh ya, kak Oniel mana? katanya udah kesini?"
Olla berdecak kecil lalu segera bangkit dari duduk manisnya.
"Sampe lupa gue sama tu bocah. Dia lagi di lantai atas ngebuat sesuatu, gue panggil dulu ya"
Ara mengangguk dan mempersilakan Olla yang segera melangkah pergi.
"Lo liat kan Chik? kak Olla anaknya ramah gitu lo curigain" celetuk Ara sembari menoleh ke Chika yang berdiri di sebelahnya
"Jangan cepet percaya sama orang, mereka bisa aja kan pura pura baik di depan lo"
Ara mendengus lalu memutar bola matanya malas menatap Chika.
"Terserah lo lah Chik mau ngomong apa" ketus Ara jengkel tanpa memandang sahabatnya itu.
Chika menatap Ara yang belaga tak mau bicara dengannya itu sendu. Namun alih alih tetap disana, Chika memilih beranjak pergi meninggalkan Ara.
Tujuannya tak lain adalah mengekori langkah Olla ke lantai atas, tepatnya ke kamar wanita itu.
Chika memasuki kamar Olla dengan leluasa, baru mencapai ambang pintu, sorot matanya telah menangkap keberadaan si pemilik rumah tengah terduduk santai di pinggiran kasurnya bersama Oniel yang juga berdiri di sebelah Olla
"Tu anak udah dibawah?" celetuk Oniel
Olla mengangguk. "Semangat banget keliatannya dia mau tampil"
Oniel terkekeh lalu menggeleng heran. "Biarin lah, untung juga buat kita"
Olla mengangguk setuju. "Habis ini kita langsung tagih uangnya ke dia, bilang buat dana acara"
Oniel tersenyum sungging. "Cerdas lo La"
"Iyalah, Olla gitu, yaudah ayo turun. Kasian juga tu bocah gue tinggal sendirian dibawah"
Oniel mengangguk kemudian berjalan lebih dulu keluar dari ruangan disusul Olla di belakangnya.
Mereka melewati tubuh transparan Chika yang telah mengerutkan dahinya kesal disana. Chika menatap punggung Olla dan Oniel dengan tatapan ketus, tangannya terkepal kasar tanda makhluk manis itu tengah menahan emosinya
"Sialan kalian berdua" desis Chika
maaf yaa kalau dikit wkwk, biar keburu👀👀
yang penting up kan?
pilih deh, besok up 1 bab smpe 3 hari kedepan or lusa triple?
di pilih yaa..
don't forget to voting!!!🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) I Love You Ghost! ; Chikara
Ngẫu nhiên"Kayanya gue suka sama Chika, tapi masa gue suka sama orang yang udah meninggal?!" "Aneh, tapi kalau kenyataannya gitu, gimana"