Ara mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali mencoba menyeka air mata yang terus memberontak untuk meloloskan diri
Wanita itu mengeratkan genggaman tangannya pada sosok Chika yang masih terbaring lemah di bangsal UKS.
"Chik..gue minta maaf"
Ara berucap dengan suaranya yang masih bergetar, perasaan kembali kalut memikirkan kondisi sahabatnya sekarang. Chika masih nampak lemah terpejam tanpa tenaga
"Maaf..harusnya gue ga maksa lo buat inget semuanya, maaf Chik, ayo bangun.."
Ara berdecak, hujatan kasar sedari tadi telah ia layangkan untuk dirinya sendiri dalam hati. Wanita itu menatap Chika sayu berharap sahabatnya akan segera terbangun
"Chik.. gue-"
"Nghh"
Ara reflek menjauhkan tangannya dari jemari Chika. Ucapannya terputus bersamaan dengan raut khawatir Ara yang berubah menjadi raut terkejut.
Wanita itu mengedipkan matanya sekali sebelum kemudian mengalihkan seluruh atensinya pada Chika yang mulai menunjukkan pergerakan
"Chik..?"
Chika yang masih mencoba membuka kelopak matanya itu meringis kemudian perlahan mengubah posisinya menjadi setengah duduk.
Chika mencelikkan matanya perlahan, pandangannya yang masih kabur membuat Chika mengeryit kecil.
Sampai kemudian satu persatu objek dihadapan dapat ditangkap oleh sorot mata Chika, termasuk sosok Ara yang berada tepat di depannya
Chika mematung. Sorot matanya seolah terkunci pada Ara yang masih menampakkan raut khawatirnya. Wanita manis itu terhipnotis sampai nyaris tak berkedip
Chika mengendurkan kerutan di keningnya berganti dengan tatapan aneh yang sulit dijelaskan, perasaannya tiba tiba berkecamuk, jiwanya terguncang, hatinya terasa tercabik cabik.
Chika merasakan aura panas pada kedua matanya. Tanpa permisi, satu bulir air mata tiba tiba melarikan diri dari manik mata indah Chika.
"Chik?? lo kenapa?"
Ara berseru panik memperhatikan gelagat aneh Chika yang masih terdiam kelu menatapnya dengan pandangan sendu
"Chik, lo gapapa kan?!"
Ara mengulur tangannya meraba pipi Chika yang masih basah. Namun alih alih menepis, Chika malah menggenggam tangan Ara dengan sangat erat seolah tak membiarkan Ara pergi
Ara mengeryit. "Chik, lo-"
"Ra gue inget.."
Ara membulatkan matanya kecil sembari melempar tatapan kebingungannya ke sang sahabat
"Ara gue inget lo.."
Cairan bening tersebut mengalir semakin deras dari indra penglihatan Chika. Wanita itu terisak kasar dengan tangannya yang masih mencengkeram erat jemari Ara
"Ara"
Chika menarik Ara dan menjatuhkan diri dalam dekapannya. Wanita itu melingkarkan tangan pada pinggang sahabatnya sembari semakin terisak disana
Ara kelu, dirinya masih terdiam mematung. Ara menatap Chika perlahan, memperhatikan wanita yang masih nampak nyaman dalam pelukannya itu
Ara tanpa sadar meloloskan air mata, perasaannya melambung ke langit. Wanita itu membalas baik pelukan Chika dan semakin menenggelamkan wanita manis itu dalam dekapannya
"Chik.."
Ara berujar haru, tangannya bergerak meraba rambut halus Chika yang untuk pertama kali dapat ia sentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) I Love You Ghost! ; Chikara
Diversos"Kayanya gue suka sama Chika, tapi masa gue suka sama orang yang udah meninggal?!" "Aneh, tapi kalau kenyataannya gitu, gimana"