"Hahh" helaan nafas lega terdengar dari Ara.
Wanita itu menjatuhkan dirinya di teras rumah dan terduduk disana mengistirahatkan betisnya yang kelelahan.
Sementara Chika yang berada di belakang Ara juga menyusul duduk di sebelah sahabatnya itu.
Keduanya terdiam dalam fokusnya masing masing, ditemani deru angin dan suara jangkrik menambah suasana tenang malam itu.
Ara menolehkan kepalanya perlahan yang membuat sorot matanya menangkap keberadaan Chika yang masih menatap sendu ke langit.
"Chika" panggil Ara pelan
Chika mengalihkan pandangannya ke Ara kemudian menatap sahabatnya itu dengan tatapan bertanya tanya
"Lo gapapa kan Chik?" ujar Ara
Chika memandang Ara lama kemudian tersenyum tipis dan menggeleng.
"Gue ga papa"
Ara menghela nafasnya lega dengan masih mengamati Chika yang nampak sangat elok malam ini.
"Terus tadi lo kenapa?"
Chika menaikkan kedua bahunya tak tahu. "Udah biasa, nanti hilang sendiri kaya tadi"
Ara meringis kecil melihat Chika yang bahkan nampak tak mengkhawatirkan dirinya sendiri.
"Apa sakit lo kebawa sampai lo mati Chik?"
Chika mengendurkan senyum tipisnya perlahan kemudian menggeleng lagi.
"Gue ga tau" sahutnya singkat
Ara menarik nafas panjangnya lalu dihembuskan dengan berat.
"Chik"
Makhluk manis yang baru mengembalikan pandangannya ke langit malam itu sontak dibuat teralih lagi oleh suara lembut Ara yang menerobos masuk ke telinganya.
Chika tercekat kecil mendapati Ara yang terdiam mengunci sorot matanya pada mata indah Chika seolah tengah berada dalam hipnotis
"Jangan sakit lagi Chik"
Ara menyuarakan kalimatnya dengan sangat halus, seolah kata perkata yang ia keluarkan benar benar berasal dari hatinya.
Chika menatap Ara dalam untuk beberapa saat, sebelum kemudian ukiran simetris terbentuk di wajah wanita itu.
"Iya" ucap Chika lembut, sangat lembut sampai Ara dibuat tak berpaling dari manik matanya.
•
07.15
"Nanti mapel apa aja?"
Ara memanyunkan bibir nampak berpikir kemudian berdecak sebal kala otaknya mendapat jawaban.
"Kimia, males banget"
Chika terkekeh kecil lalu menggeleng heran.
"Semua aja lo malesin, apa yang ga bikin males?"
"Berduaan sama lo"
Ara menampakkan deretan giginya lucu menyisakan Chika yang malah mengerjap ngerjapkan matanya lalu membuang muka.
"Apaan sih"
Ara tertawa geli kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan Chika yang masih setia mengekorinya.
Tapi baru tungkainya mencapai ambang pintu, Ara langsung berdecak kecil. Wanita itu memutar bola matanya malas sembari menatap ke ruangan kelas yang masih kosong dengan seorang wanita yang tengah terduduk di salah satu bangku dan memandang ke arah Ara seolah telah menunggu kedatangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) I Love You Ghost! ; Chikara
Aléatoire"Kayanya gue suka sama Chika, tapi masa gue suka sama orang yang udah meninggal?!" "Aneh, tapi kalau kenyataannya gitu, gimana"