"Ra"
"..…."
"Ra"
"......."
Chika berdecak. "Ck Ara"
"Eh iya?" hentak Ara yang segera menoleh cepat ke sumber suara
Chika yang tengah menyantaikan diri di kasur itu memandang Ara malas kemudian memilih beranjak mendekat ke sahabatnya
"Lo lagi ngapain si?"
Ara mendengus lalu menyodorkan beberapa lembar kertas yang bertuliskan materi materi rumit yang cukup membuat Ara gering hulu
"Ini apa?"
"Besok gue ulangan biologi"
"Oohh, bilang dong kalo gitu, yaudah gue tunggu disana aj-"
"Chik"
Chika yang baru hendak kembali ke posisinya semula sontak menghentikan langkah dan berbalik menghadap Ara
"Apa?"
"Temenin gue belajar"
Chika menatap wajah memelas Ara lama kemudian mengembungkan pipinya lucu.
"Yaudah ayo"
Ara merekahkan senyumnya lalu mengangguk mantap dan mulai kembali fokus pada kata perkata yang ada di lembar latihannya.
"Baru sampe soal yang mana?"
"Nomor tiga. Gila gue udah mau pingsan"
Chika tertawa kecil menatap Ara yang tengah memegangi kepalanya yang seolah akan pecah
"Lebay" cibir Chika
"Beneran Chik, ini lagi nomor empat, maksudnya apaan coba"
"Mana coba gue liat" ujar Chika sembari mengalihkan perhatiannya pada soal yang tertera pada kertas Ara
"Gampang ini mah, jawabannya lichenes"
Ara mengerutkan keningnya menatap Chika tak mengerti.
"Lichenes apaan?"
"Lo ga tau lichenes?"
Ara mengangguk yang segera membuat Chika menggeleng memandangnya heran
"Lo ngapain aja sih di sekolah, Ra"
Ara terkekeh kecil sampai menampakkan deretan giginya tak bersalah.
"Lichenes itu organisme yang terbentuk dari jenis alga dan jamur. Yang mana alga dan jamur ini hidup dengan saling berdampingan satu sama lain. Mereka saling membutuhkan, saling melindungi dan saling menjaga. Hubungan mereka erat banget, sampai bahkan jika mereka pisah, mereka akan mati. Jadi selamanya mereka akan hidup berdampingan dan selalu sama sama"
Chika mejelaskan jawabannya dengan tutur kata yang lembut, sorot mata sayunya menatap Ara yang membuat si wanita terdiam menyimak kalimat panjang Chika
"Indah kan simbiosis mereka?" kata Chika dengan seutas senyum di wajahnya
Ara mengangguk perlahan namun sorot pandangannya masih tak terlepas dari hipnotis manik mata coklat indah Chika.
Ara larut dalam lamunannya, wanita itu memeka setiap inci wajah Chika yang terlalu sempurna sekadar untuk dikatakan indah.
"Chik"
Chika menaikkan alisnya. "Hm?"
"Kalo gue jamur, lo mau ga jadi alga yang akan selalu ada disamping gue?"
Chika menyurutkan senyumnya perlahan, berganti dengan tatapan sendu ke Ara yang nampak sangat menaruh rasa pada seuntai kalimat manis yang barusan ia ucapkan
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) I Love You Ghost! ; Chikara
Acak"Kayanya gue suka sama Chika, tapi masa gue suka sama orang yang udah meninggal?!" "Aneh, tapi kalau kenyataannya gitu, gimana"