23 ; You remember?

931 157 16
                                    

"Ara, lo gaperlu ngikutin gue terus kali, emang lo ga ada kegiatan?"

"Kegiatan gue jagain lo"

Chika mendengus kemudian menghentikan langkahnya secara tiba tiba sampai Ara yang tengah berjalan di belakangnya sontak menabrak punggung Chika

"Awgh Chik..jangan berhenti tiba tiba dong"

Chika menoleh memperhatikan Ara yang meringis sembari memegang keningnya yang baru saja terbentur.

"Lagian, kan udah gue bilang jangan ngekorin gue terus, ngeyel sih"

Ara mendengus. "Gue cuma jagain lo Chik, gue gamau sahabat gue kenapa kenapa"

"Mulai...mulai.., ga cape cape lo ngaku ngaku jadi sahabat gue"

"Karena gue emang sahabat lo"

Chika mengeryit menatap Ara yang nampak sangat yakin akan kalimatnya barusan.

"Mau lo apa si sebenarnya? Lo mau kita temenan? Ayo temenan, tapi gausah lah bersikeras kaya gini Ara. Lo aneh tau ga"

Ara mengepalkan tangannya kasar mencoba menahan diri untuk tetap dalam tujuannya dan tak goyah.

Ara menarik nafas panjang lalu dihembuskan dengan berat.

"Lo nanya mau gue apa kan? Gue cuma pengen satu hal Chik, gue pengen lo inget persahabatan kita"

Ara mengubah nada bicaranya, intonasi merendah menandakan Ara tak lagi menggunakan emosinya saat ini.

"Gue tau semua yang gue omongin ke lo ga masuk akal, tapi apa yang bisa gue lakuin? emang itu kenyataannya Chik. Lo harus percaya sama gue"

Chika menarik nafasnya panjang menatap Ara yang bahkan tak goyah dari keyakinannya bahwa semua yang ia ucapkan adalah benar

"Gue ga bisa percaya sama lo Ara karena sekeras apapun gue berusaha, lo bener bener gaada di memori otak gue"

Hati Ara teriris, kalimat singkat oleh Chika sukses membuat perasaan Ara kembali dibalut pilu.

"Kalau gitu gue akan buat lo percaya"

Chika menaikkan satu alisnya bingung. "Hah?"

Ara merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah ponsel pintar dari sana. Wanita itu menggeser geser layar persegi panjang tersebut sebelum kemudian memperlihatkannya ke Chika.

"Lo inget ini kan?"

Chika memperdalam kerutan di dahinya memperhatikan sebuah gambar dari ponsel Ara

Gambar yang menampakkan visual seorang remaja perempuan dengan senyum sempurnanya tengah terduduk di bawah pohon rindang yang nampak jauh dari kerumunan. Matanya berbinar, wajahnya sumringah, sosok wanita dalam gambar tersebut jelas nampak sangat larut dalam kebahagiaannya kala gambar tersebut di ambil.

"Ini foto kita Chik, ini kita di hari dimana lo berhasil nyelamatin gue dari kebusukan Oniel dan Olla. Lo inget itu kan?"

Ara menekankan setiap kata pada kalimatnya mencoba membangun kepercayaan Chika yang kini masih mengeryit memandangi foto tersebut

"Saat itu lo ga mau kita foto bareng, karena lo tau lo ga akan pernah bisa keliatan disana. Tapi akhirnya lo mau, karena gue bilang foto ini akan jadi pengingat kalau kita pernah duduk berdua disana Chik. Lo inget itu kann??"

Ara mulai menggebu, hawa panas kembali menyeruak dalam dirinya. Matanya mulai kewalahan menampung air mata yang memberontak untuk keluar

Chika memperdalam kerutan di dahinya sembari tetap mengunci pandangannya pada sebuah foto di ponsel Ara

(✓) I Love You Ghost! ; ChikaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang