"Loh Ra, lo kok balik sendirian?"
Si pemilik nama yang baru saja melangkah memasuki area rumahnya itu sontak berhenti dan menoleh ke sumber suara tak asing yang memanggilnya
"Chika mana? tadi gue liat kalian pergi berdua" tanya Zee
"Dia ga ikut pulang, katanya masih ada urusan" jelas Ara yang segera mendapat anggukan dari kedua sahabatnya.
Ara membuang nafas panjang dan mendekat ke Adel dan Zee lalu duduk di antara kedua hantu manis tersebut
"Lo kenapa? kok keliatannya murung gitu" ujar Adel penasaran
"Yoi, biasanya kalo sama Chika ceria terus" tambah Zee setuju
Ara mendengus lalu menatap kedua sahabatnya bergantian.
"Del, Zee" panggil Ara pelan
Adel dan Zee melempar tatapan bingung sembari menatap Ara menunggu kelanjutan kalimatnya.
"Gue lagi bingung sama diri gue sendiri"
Adel mengeryit. "Bingung apanya?"
"Bingung soal perasaan gue" kata Ara
Adel dan Zee bukannya mengerti malah semakin dibuat kebingungan atas kalimat Ara yang kurang dapat dicerna
"Ga usah bertele tele Ra, maksud lo apa?"
Ara memainkan bibir bawahnya ragu sembari memainkan jari jemarinya sendiri
"Aneh ga si kalau gue suka sama Chika?"
Ara menyerukan kalimatnya dengan sedikit ragu, perasaan gelisah menyelimuti pikiran wanita itu ditambah raut ekspresi Adel dan Zee yang nampak menatapnya aneh
"Kayanya gue suka sama Chika, tapi bukannya aneh kalau gue suka sama orang yang udah meninggal?"
Adel dan Zee saling melempar tatapan satu sama lain seolah tengah mencoba mencari respon yang tepat untuk pertanyaan sahabatnya
"Ra, lo serius?" ujar Adel dengan menatap Ara tajam
"Gue ga akan becanda disaat kaya gini Del, gue bener bener bingung sekarang"
"Emang apa yang bikin lo yakin kalau lo suka sama Chika? bisa aja itu cuma perasaan dari seseorang ke sahabatnya"
Ara mengulum bibirnya perlahan bersamaan dengan Adel menyelesaikan kalimatnya.
"Gue gatau, tapi gue bener bener ga pernah ngerasain perasaan ini ke siapapun kecuali Chika. Gue selalu ngerasa aman dan bahagia sama dia, bahkan ketika dia bilang gue cuma sahabatnya, entah perasaan aneh apa yang gue rasain, gue ngerasa ga puas akan status kita berdua itu"
"...Tapi setelah semua yang gue rasain, gue ga bisa lupa dengan fakta bahwa kita berdua udah kepisah bahkan saat pertama kita ketemu. Chika dan gue udah jadi dua hal yang sangat berbeda. Gue ga ngerti kenapa gue bisa suka sama dia"
Kata perkata membentuk kalimat panjang yang baru saja keluar dari mulut wanita yang nampak sangat menaruh rasa pada tuturnya. Ara memandang Adel dan Zee sendu seolah mengisyaratkan ia tengah benar benar bertarung dengan batinnya sendiri
"Ra, gue ga akan pernah tau apa yang lo rasain, karena gue ga pernah ada di posisi itu. Tapi sebagai sahabat lo, gue ga mau lo berpikir dan ambil tindakan terburu buru"
Ara mengerutkan keningnya pelan bersamaan dengan Zee yang menyuarakan kalimatnya.
"...Kalau lo nanya perasaan lo aneh atau ga, jawabannya iya. Perasaan lo ke Chika itu ga wajar Ra, lo sendiri kan yang bilang kalian itu dua insan yang berbeda jauh. Dan soal perasaan lo, menurut gue lo terlalu cepat ambil kesimpulan. Gue rasa perasaan yang lo maksud bukan cinta melainkan sesuatu yang lain, dan lo harus cari tau itu dulu sebelum lo yakin kalau lo cinta sama Chika"
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) I Love You Ghost! ; Chikara
Random"Kayanya gue suka sama Chika, tapi masa gue suka sama orang yang udah meninggal?!" "Aneh, tapi kalau kenyataannya gitu, gimana"