"Ara??! Kenapa teriak??"
Ara memalingkan pandangannya cepat ke Boby yang barusan datang dengan mimik wajah paniknya
"Ah engga pah, tadi ada yang iseng"
Boby menghela nafas leganya. "Astaga papa kira kamu kenapa kenapa"
Ara terkekeh kecil. "Maaf maaf"
"Yaudah bantuin papa beres beres yuk, biar cepet bersih, cepet juga bisa istirahat"
Ara mengangguk kemudian membentuk tanda hormat dengan tangannya. "Siap bos"
"Buset tulang gue remuk" keluh Ara yang masih melakukan peregangan pada badannya yang telah digunakan bekerja keras pagi ini
"Nak kalo laper papa udah siapin makanan di dapur ya, papa mau keluar bentar"
"Iya!" teriak Ara tanpa menoleh ke Boby yang memilih segera beranjak pergi
Ara menghela nafas lega kemudian mendudukkan betis lelahnya di kursi dan bersandar santai disana. Memejamkan mata lalu mencoba tidur sejenak.
"Siapa nih"
"Mana gue tau"
"Penghuni baru kali ya"
"Mungkin"
Ara berdecak, kerutan kasar jelas terlihat di dahinya, helaan nafas lega dari wanita itu sontak berubah menjadi helaan nafas malas.
Ara membuka matanya perlahan dan menatap jengkel ke objek yang menjadi pengganggu tidurnya itu
"Serius dia penghuni baru?"
"Iya kali, kalo gitu ngapain disini"
"Coba lo gangguin deh"
"Oke ben-"
"Ga usah macem macem kalian"
"ANJIR"
Ara beranjak dari duduknya kemudian melangkahkan kaki mendekat ke dua sosok yang kini menatap Ara sangat bingung
"Jadi setan jangan jail jail"
Dua makhluk dari dunia lain itu saling melempar tatapan bingungnya sampai satu diantara mereka kemudian bergerak lebih dekat ke Ara.
"Lo bisa liat kita?"
Ara memutar bola matanya malas. "Udah gue ajak ngomong berarti bisa gue liat lah"
"Oh iya, jadi lo anak indihome ya"
"Indigo tolol" seru hantu lain membenarkan ucapan temannya
Ara menyilangkan tangannya di depan dada lalu terkekeh kecil.
"Jadi kalian yang tadi jailin gue pake wujud muka datar?"
Kedua sosok di depan Ara mengeryit bingung lalu segera menggeleng.
"Dih seuzon, gausah nuduh nuduh"
"Jadi siapa?"
"Hantu lain lah, intinya bukan kita. Kita hantu baik baik"
Ara memicingkan matanya tak percaya lalu memilih tak menghiraukan hal tersebut dan kembali duduk ke tempatnya semula.
"Eh nama lo siapa?"
Sekali lagi usaha untuk tidur Ara terganggu, wanita itu mengepalkan tangannya kemudian menatap kesal ke salah satu dari mereka yang berteriak padanya
"Ara" balasnya singkat.
"Gue Zee! Ini temen gue Adel"
Ara terdiam sejenak menatap dua sosok yang tengah melambai lambai kearahnya itu lalu mengangguk kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) I Love You Ghost! ; Chikara
Diversos"Kayanya gue suka sama Chika, tapi masa gue suka sama orang yang udah meninggal?!" "Aneh, tapi kalau kenyataannya gitu, gimana"
