"Jadi.. kalian berdua sama-sama dipancing dengan kata menyingkirkan pengganggu?"Giselle mengangguk sementara Helena terlihat panik bukan main seperti pejabat yang ketahuan menggelapkan uang demi kesenangan sendiri.
"Lo bener" Giselle mengambil ponselnya kembali, "Tapi gue nggak sebodoh dia" tuan putri Shaquille itu kini menunjuk Helena, "Makanya, tiap dia kirim pesan, gue abaikan"
"Gue kepikiran sama kata-kata Diamond kalau Dian itu gak bunuh diri" Natalia kembali mengangkat suara, "Hari itu Ara juga bilang kalau Dian itu pasien epilepsi"
"Kalau emang Dian tahu sesuatu dan meninggal karena epilepsinya, terus kenapa sekolah malah bilang Dian bunuh diri?"
Crystal menelan saliva nya kasar, "Gue tahu ini gila, tapi gimana kalau seandainya Dian masih hidup?"
°°°
Kali ini anak-anak Sirius Class bukan hanya sibuk belajar dan bersaing memperebutkan angka-angka seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Kerjasama ini benar-benar dilakukan secara rahasia dan mereka hanya bertemu pada malam hari dengan anak-anak Selcouth Class.
"Kali ini siapa yang jaga?"
Agar tidak menimbulkan kecurigaan, mereka harus bergonta ganti di gedung Sirius Class untuk berjaga-jaga bila Fernandoz datang ataupun apapun itu yang dapat mengancam kerjasama ini. Apalagi ada Helena, yang tiap saat bisa ember kemana-mana.
"Gue aja" ujar Aruna menawarkan diri.
"Satu orang lagi?" tanya Utara menatap teman-temannya.
Tak ada yang bersuara. Sepertinya selain Crystal mereka semua bersikeras untuk pergi meskipun tidak menunjukkannya.
"Lo aja" ujar Naufal, "Handle tuh, si Helena"
Kernyitan halus tercetak di dahi Aruna, "Lo yakin fal?" Pasalnya menurut gadis itu Utara itu cowok yang b aja untuk meng-handle seseorang seperti Helena.
"Segitunya nggak percaya ya sama gue?" tanya Utara menatap Aruna, "Gini-gini gue juga bisa tegas"
Gavin tiba tiba saja merasa khawatir, "Kalau ada apa-apa call kita ya?"
"Pasti" ujar Utara dan Aruna mantap, "Kalian hati-hati ya!"
°°°
Pergi ke pondok yang ada di luar SHS lewat pintu belakang di sekitar gedung Selcouth Class diam-diam melewati CCTV dimana-mana pastinya bukanlah hal yang mudah. Tapi untunglah ada sosok Kafi yang sudah sangat pro bersama mereka.
"Kali ini kalian berenam?" tanya Diamond memperhatikan jumlah mereka.
"Utara dan Ruby jagain gedung Sirius Class" ujar Naufal malas, "Kali ini Mila sama Faisal yang jaga ya?"
"Iya, jadi kalian mau bahas yang kemarin tentang Dian?" tanya Ezra.
"Menurut kita.. Dian itu masih hidup" ujar Crystal mewakili.
"Hah? Hipotesis kalian nggak masuk akal!" seru Naura merengut, "Kita semua kemarin lihat pemakaman Dian yang rame nya kayak ibu negara yang meninggal kan?"
Crystal merasa tidak terima mendengar hipotesis miliknya dianggap tidak masuk akal, "Kalau emang Dian tahu sesuatu tentang direktur dan apalah itu, mereka pasti nggak bakalan bunuh Dian sebelum mereka dapat buktinya"
"Ini kenapa kayak di film-film misteri gitu ya?" monolog Naura.
"Jadi, Crystal" Ezra bersuara, "Menurut lo, Dian gak dibunuh karena punya bukti yang bisa menghancurkan mereka tapi bukti itu disembunyikan oleh Dian di suatu tempat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEMESIS
Teen Fiction(𝙱𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊) VOTE MASIH BERLAKU ℬℯ𝓇𝒽𝒶𝓈𝒾𝓁 𝒷𝓊𝓀𝒶𝓃𝓁𝒶𝒽 ℊ𝒶𝓇𝒾𝓈 𝒻𝒾𝓃𝒾𝓈𝒽. 𝒦ℯℊ𝒶ℊ𝒶𝓁𝒶𝓃 𝒷𝓊𝓀𝒶𝓃𝓁𝒶𝒽 𝓈ℯ𝓈𝓊𝒶𝓉𝓊 𝓎𝒶𝓃ℊ 𝒻𝒶𝓉𝒶𝓁. 𝒦ℯ𝒷ℯ𝓇𝒶𝓃𝒾𝒶𝓃 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓂ℯ�...