37. 0∈1

434 48 8
                                    


"Hidup bukan selalu tentang mendapatkan kartu yang bagus, tetapi juga tentang memainkan kartu buruk dengan baik."

~ Inara Langit Malam

.

.

Happy Reading!

.

.

Shaquille's house
At 01.03 AM

"K-kita harus cek yang lain!"

Suara dengan getaran pada intonasi milik Helena sukses membuat Kafi menghampirinya. Sementara dua lainnya tetap di tempat sembari memasang telinga untuk mendengarkan.

"What's wrong, Len?" tanya Kafi, "Bukan drama baru lagi kan?"

"Lo pikir gue bisa membuat drama di situasi sekarang?"

Kafi mengangguk, "Iya. Soalnya lo kan the queen of drama"

"Fi, gue tahu lo nggak bisa percaya ke gue, tapi kita perlu cek tim Diamond dan tim Ezra" ujar Helena pasrah sembari menunjukkan laptopnya, "Kalau dibiarin mereka bisa mati, Fi!"

Kafi terkejut dengan apa yang diperlihatkan oleh gadis dengan surai blonde ini. Ada orang lain di sekitar kedua tim itu.

"Nathalia!" panggil Kafi. Mau tidak mau dia harus cepat dan kritis sekarang, "Cek daerah tempat mereka sekarang!"

Untungnya aktris plus model muda itu juga cukup cepat tanggap menerima arahan, "Tidak ada yang mencurigakan dari letak mereka berpijak"

"Fayqa, tolong cek eksentitas sekitar mereka" titah Kafi yang langsung mendapat anggukan dan gerak-gerik secepat kilat Fayqa.

"Unsur eksentitas yang ada di dekat Tim D adalah materi yang cepat terbakar dan bersifat lama sementara unsur eksentitas di sekitar tim C adalah rawan longsor dan pepohonan yang bisa jatuh kapan saja, lalu-" Fayqa memucat. Nafasnya menderu melihat apa yang ada di layar monitor ini, "Sejak kapan?"

"Kenapa, Qa?" tanya Nathalia pelan.

"A-ada.." Fayqa terbata-bata, seolah lupa bicara membuat Kafi melangkah ke arahnya. Mengambil alih komputer dan terkejut melihat apa yang ada disana.

Biasanya, jika hal itu berkaitan dengan anak-anak Selcouth dan Sirius Class yang selalu bersaing menuju try out bulanan SHS, menggunjing dan merendahkan satu sama lain, mencari titik kelemahan lawan selalu berhasil membuat Kafi naik darah--tapi hari ini tidak.

"Lo gak lihatin ini, Qa?!"

Hari ini Kafi merasa kehilangan seluruh darah yang mengalir dalam tubuhnya.

"Tadi itu nggak ada Fi!" Fayqa membela diri, "Tadi itu nggak ada radioactive ataupun bahan peledak, gue berani sumpah!" Fayqa menangis sejadi-jadinya. Menangisi kebodohannya.

"Gue cari Giselle dulu. Nathalia, gantikan kerjaan gue disini. Bentar doang" ujar Kafi dengan cepat keluar dari ruangan.

Cowok berkacamata itu tampangnya kini tak baik lagi. Rasa takut telah memenuhi seluruh arteri hingga sampai ke puncaknya dan terasa mengalir lagi dengan mudahnya ke seluruh tubuh. Bagaimana nasib teman-temannya sekarang? Misi ini bisa gagal total bila kehilangan salah satu sendinya saja.

"Ini lagi rumahnya tuan putri! Luas banget sih!" keluh Kafi.

Samar-samar, Kafi mendengar pertengkaran hebat dari arah pukul tiga kebalikan jarum jam tempatnya berdiri. Dia menajamkan indera pendengarannya. Jika sedikit saja dia mendengar suara si princess itu maka Kafi bersumpah akan langsung berlari ke sana.

NEMESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang