Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Air berkata kepada yang kotor, 'Kemarilah' Maka yang kotor akan berkata, 'Aku sungguh malu'. Air kemudian berkata, 'Bagaimana malumu akan dapat dibersihkan tanpa aku?"
- Jalaludin Rumi
.
⚠️WARNING⚠️
Chapter ini akan sangat panjang!
Semoga nggak bosen ya!
.
Happy Reading!
.
Youth American Grand Prix
Kompetisi balet yang merupakan salah satu kompetisi balet tertua dan bergengsi di dunia balet. Acara yang menarik perhatian banyak orang karena menyediakan kesempatan emas untuk masuk ke sekolah-sekolah ballet terkemuka di dunia.
Chicago, March 2016.
Saat dimana babak regional YAGP diadakan. Saat yang tak kalah menegangkan dari babak final yang akan menentukan sang pemenang. Banyak sekali peserta dengan pembimbingnya masing-masing datang dari berbagai negara.
Chicago kala itu masih terjepit dalam belenggu musim dingin yang memeluk erat. Angin menusuk tulang dan suhu udara berkisar di antara 0°C hingga 10°C, menandakan bahwa salju masih menjadi tamu setia yang sesekali turun dari langit abu-abu.
"We'll call the next young ballerina, Fairy Quilla Odyssia!"
Meskipun musim dingin mulai meredup, tetesan salju ringan masih menari-nari di udara, memberikan sentuhan magis pada pemandangan kota yang terhampar luas. Jalanan yang tertutupi lapisan salju putih seperti selimut tipis, menciptakan panorama musim dingin yang memesona.
"Her name is so beautiful, Fairy"
"I wonder what she will show"
"Rien que son nom est beau, son jeu de ballet doit être terrible(Cuma namanya yang cantik, permainan ballet nya pasti payah)"
Sosok yang memiliki nama peri itu tersenyum penuh percaya diri memasuki ruang dimana dia akan dinilai. White dress yang menyatu dengan tutu yang ia kenakan menambah kesan alamiah yang indah. Sorot lampu panggung terpancar untuknya seorang, pertanda bahwa dia akan menjadi satu-satunya bersinar. Alunan musik klasik terputar untuknya. BakAngsa putih yang bersinar di tengah musim dingin.
