NEMESIS

31. FIND E.C.H

"Tapi satu angkatan"

Keheningan menyeruak seketika, terasa bak menelan habis oksigen yang ada di private room sekarang. Anak-anak Sirius Class kini memutuskan untuk mengamati pola teror di papan tulis. Terutama Crystal, gadis itu benar-benar tidak mengalihkan fokusnya dari papan tulis meskipun teman-temannya berdebat. Pembantaian tahun 2003 yang dirahasiakan, gebrakan pertama di tahun 2013.

"Kalau gitu, apa dalang dari eksperimen sel putih dan sel abu-abu di otak bukan cuma Adelio?"

Kafi menggeleng, "Bukan Adelio. Sejak awal emang direktur dan antek-anteknya yang ngelakuin itu. Mereka hanya meminjam nama Adelio"

Crystal menyandarkan dirinya pada sofa. Jadi selama ini dia berada di sarang bahaya tanpa dia sadari? Bisa-bisanya.

"Crystal, sorry kalau ini nyinggung lo, tapi waktu lo masih C-151, lo merasa kayak ada yang kendaliin kepala lo gak sih?" tanya Naura tiba-tiba mengagetkan mereka.

"Iya" jawab Crystal singkat.

"Sakitnya kayak mau jadi gila?" tanya Naura.

"Bukan mau jadi gila, tapi jadi gila beneran" Crystal heran bagaimana mulutnya bisa berceloteh dengan lancar tak seperti sebelumnya, "Rasanya kayak lagi di tempat yang putih semua terus kita sendirian"

Naura terlihat pucat pasi dan itu menyorot perhatian dari Olivia, "Nau, lo gapapa?"

"Gue kemarin ke gedung anak Soshum, gue lihat banyak orang yang narik rambutnya sendiri terus kayak minta tolong sambil histeris, minta dikeluarin dari ruangan putih gitu" ujar Naura.

"Anak Soshum? Bukannya mereka pergi penelitian sosial ke luar kota?" tanya Raka, "Gedung mereka juga ditutup kan, lo masuk lewat mana?"

Berbeda dengan mereka anak Saintek yang harus mengikuti Try Out bulanan dan memakai sistem kasta lewat peringkat-anak soshum di Sky High School tidaklah demikian. Sistem kastanya memang ada, hanya saja berdasarkan latar belakang para murid dan sebagai ganti try out, mereka harus melakukan penelitian di luar kota lalu membawa hasilnya di akhir semester.

"Nau, lo yakin?"

Tapi apa yang mereka dengar sekarang? Anak soshum menggila di gedung mereka?

"Yakin!" seru Naura. Gadis itu yakin tidak salah lihat, "Gue cuma kesasar, terus gue dengar ada suara minta tolong yang ternyata dari dalam gedung mereka. Gue gak masuk, cuma ada di sampingnya doang dan ngelihat itu dari jendela mereka" Naura mengeluarkan ponselnya dari dalam saku, "Lo tahu SHS ini luas banget dan gue gak bisa hafal jalannya meski tiga tahun udah disini"

Di ponsel Naura terlihat jelas sebuah video. Video yang menunjukkan dengan jelas anak-anak Soshum yang menggila terlihat dari jendela.

"BUNUH GUE, PLEASE!"

"SAKIT, SAKIT, SAKIT!"

"BAWA GUE PERGI DARI SINI! DARI RUANG PUTIH ANEH INI!"

Ada yang berteriak kesakitan..

"Mana pintu keluarnya?"

"Gue mau pulang!"

"Siapapun tolongin gue..."

Ada yang mencari jalan keluar dan menangis.

"HAHAHAHAHA!"

Ada yang tertawa sinting.. ada yang melamun dan ada pula yang menyakiti diri sendiri.

Crystal tidak bisa berhenti melihat video di depannya. Sekujur tubuhnya berkeringat dingin dan bergemetar hebat. Ingatan masa kecil yang buruk kembali datang. Perlahan gadis itu menutup telinganya sendiri.