[bonus] dan Naga. (oneshot)

855 90 3
                                    

Part of My dream rehat dulu, gue buntu wkwk..

Emang cerita kerajaan ternyata sepusing itu🥺

Oh ya cerita kali ini, sekelebat aja tiba-tiba pagi ini plotnya kepikiran kek gini. Siapin cemilan dan baca sambil rebahan saran gue karena ini 3500+ kata, cemungut!

******

"Siang, Bro!"

Ayahku masuk kedalam ruangan dengan terus menggenggam tangan mungilku.

Mata besar ku melihat seorang paman tampan yang membukakan pintu. Paman itu memeluk hangat ayah. Setelahnya ia berjongkok dan menggenggam tanganku yang satunya, itu terlalu cepat bahkan sebelum aku berpikir ingin menghindar.

"Wah cantik sekali ya ampun! Ikut om pulang yah!"

Aku melotot dan menghempaskan tangannya kemudian memeluk kaki ayahku.

Ayah tertawa dan meninju pelan bahu pria itu "kamu membuatnya takut"

"Tidak apa-apa Xena, om itu teman ayah" senyum ayah membuatku sedikit tenang.

"Ayo masuk"

Saat paman ini menyingkir dari pandanganku aku bisa melihat anak laki-laki yang lebih besar dariku sedang menyender di kursi tamu sambil membolak-balikkan majalah bisnis.

Aku tak dapat mengalihkan pandanganku, dia tampan!

"Nah Naga, perkenalkan ini teman barumu, namanya Xena. Xena, ini anak om namanya Naga"

Aku hampir menyemburkan tawaku.

Naga yang itu? 🐉

Anak bernama Naga itu hanya menatapku sekilas. Lalu ayahnya menoyor kepalanya dari belakang.

"Heh, salam yang benar"

Akhirnya aku terkikik lucu dan itu tak luput dari pandangan semua orang yang ada di ruangan itu. Paman yang merupakan ayah Naga berbinar.

"Lucu yah Xena, Naga memang bandel anaknya. Xena juga kalau Naga nakal boleh kok cubit saja"

"Dad! Kok gitu!"

Selanjutnya kami hanya mengobrol santai. Maksudku hanya ayah dan Paman Nick (ayahnya Naga). Aku hanya menatap Naga kagum. Oh ternyata kami seumuran, bagaimana bisa tubuhnya jauh lebih besar dariku.

"Anak perempuan memang luar biasa, tubuhnya mungil dan sifatnya sangat manis. Aku jadi ingin memiliki anak perempuan, Naga kamu juga pasti ingin punya adik kan"

Naga menatap ayahnya sengit "No, thanks. Don't try to do that, please"

Paman Nick tersenyum mengejek "you can't stop me, son. Your mama already pregnant"

"Wah congrats Nick!" ujar ayah

"Yah masih belum tahu sih akan cowok atau cewek. Tapi sejujurnya setelah melihat Xena aku jadi ingin seorang putri"

Naga menatapku sengit.

Apa? Bukan salahku kan ibunya hamil? Bukan aku yang menghamilinya. Satu-satunya tersangka adalah ayahnya!

"Xena, Naga hebat sekali loh.. dia baru saja memenangkan lomba rubik junior"

"Aku juga bisa menyelesaikan rubik dengan cepat, ayah" seruku.

Naga menatapku mengejek "juara tidak?"

Aku jadi jengkel "aku kemarin juara melukis juga kok"

"Yah menggambar memang kegiatan anak cengeng"

"Apa?!"

Wah aku jadi membencinya. Sok keren sekali anak laki-laki bongsor ini.

Aku terus beradu mulut dengannya, bahkan para ayah tak bisa melerai.

LOVERITY (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang