Luna menatap jalanan disampingnya dalam diam. Sawah yang dilihatnya tiga jam lalu berganti menjadi gedung-gedung kaca modern yang menjulang tinggi.
"Ye.. Kita sudah di kota.. Sebentar lagi sampai rumah baru kita, Luna lapar yang?"
Luna menoleh kedepan tempat Dean papahnya dan Vega mamahnya duduk. Melihat sekilas papahnya yang masih menyetir.
"iya lapar... Tapi capek, mau cepet ke rumah baru" ujarnya menjawab pertanyaan papahnya
"yaudah kita drivethru aja ya" saran mamahnya sambil tangannya menjulur kebelakang mengusap puncak kepala Luna.
Luna mengangguk setuju.
🎻
"Welcome to our new home honey!" ujar Dean menyambut istri dan anaknya sambil membuka pintu rumah.
Vega menatap sekeliling rumah barunya "ini lebih besar dari rumah kita sebelumnya pah" ujarnya bingung.
"iya dong... Kamu suka? Lusa, Luna bisa langsung sekolah didepan komplek sana. Deketkan?" tanyanya kepada putri cantiknya yang mengangguk kecil.
"tapi papah yang nganterin ya.." rengeknya
"tentu honey.. Tapi hari pertama aja ya! Luna kan pemberani!"
"iya papah bawel ish!"
Luna menyusuri rumah barunya dan menemukan taman kecil disamping rumahnya. Ia melihat wanita cantik sedang menyirami tanaman dibalik pembatas besi. Wanita itu menoleh kearahnya dan tersenyum lembut membuat Luna menghampirinya tanpa ragu.
"hai cantik... Namanya siapa? Baru pindah ya?" ujarnya ramah.
Luna mengangguk kecil "Luna.. "cicitnya malu-malu.
"duhh lucunya.." ujar wanita itu gemas. Setelah itu ia langsung masuk kedalam rumahnya. Luna sendirian sambil mengernyit bingung. Ia pun ikut masuk kerumahnya.
Ting!
Luna menoleh, melihat mamahnya membuka pintu dan tertawa entah pada siapa.
"silahkan masuk"
Akhirnya masuklah orang yang berbicara dengan Vega. Oh! Wanita itu!
"ohh.. Ini ya tadi Luna.. Ih lucu" ujarnya memeluk Luna dan langsung mengecupi seluruh permukaan wajahnya.
Luna masih tak mengerti. Dengan wajah polos yang dipenuhi lipstick merah milik wanita itu ia menatap horor ke mamahnya seolah meminta bantuan. Sontak semuanya tertawa.
🎷
"tadi mamih ke rumah sebelah.. Ada yang baru nempatin.. Lucu deh anaknya, masih kecil umur 5 tahun. Cantik banget pih" ujar Hani kepada suaminya Satrio yang sedang menunggu makanannya tiba bersama sang putra tunggal Karen.
"awalnya dia malu-malu gitu tapi ternyata genit sama jahil! Hahah lucu banget pih"
"oh ya? Mamih kan suka banget tuh sama anak perempuan. Ajak main sini, papih juga mau liat" balas Satrio.
Karen menatap keduanya dengan datar "halah Papih juga seneng ko.. Bisa melar itu pipi bocah dicubitin papih mulu" ujar Karen sambil menyendokkan nasi ke piring kosongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERITY (Short Story)
Romans✨✨ROMANCE✨✨ Cuma kumpulan short story, sometimes Oneshoot. Hope you like it Jangan lupa tinggalin jejak 👍 7 story DONE!! DILARANG PLAGIAT CERITA MILIK SAYA! CAPEK MIKIR DAN WAKTU! TOLONG HARGAI! TERIMAKASIH