"D-Dadhh!!! Ahh!! AHH!!!"
Shopia menjerit-jerit nyaring tatkala Papa tirinya itu menghisap lubang kewanitaanya kencang. Seolah akan memakannya Christof benar-benar melahap habis.
Perlahan lalu disapu oleh lidah dari bawah ke atas berkali-kali memberikan rasa menggelitik dari lidah yang hangat dan basah.
Shopia mengejang kecil. Menggeliat merasakan rasa geli dan linu menyeruak menyerang benak. Kepalanya terasa pusing dan berat. Menerima serangan lidah Papa tirinya yang terus menerus mengeksekusi lubangnya tanpa henti.
"Ahh! DADHH!!!"
Kepala remaja tersebut sudah berkali-kali terangkat dengan kedua tangan yang terus berusaha terlepas dari borgol. Kedua kakinya pun tampak sama; menendang-nendang asal berharap ikatannya terlepas hanya tampak sia-sia.
"Daddh please ... ahh! Mphh!! Ahhh!!!"
Remaja itu menjerit kencang bersamaan dengan semburan air kencing mengenai wajah Christof.
"Enak, hm? Enak menjadi boneka seks yang selalu mendapatkan kenikmatan seperti ini?"
Shopia kembali menjerit-jerit.
"Awhh!! DADHH!!"
"Fuck! Kencing saja terus Shopia sampai kamu tidak bisa kencing lagi! Daddy suka melihat kamu terkencing-kencing seperti barusan! Hahaha!"
Shopia sudah tidak bisa menahan semuanya lebih lama. Ia tak bisa menerima hukuman yang seolah-olah tak akan pernah ada akhirnya.
"D-dadhh a-ampun ... a-aku lelah ...."
"Apanya yang lelah Shopia? Kamu hanya berbaring sedari pagi. Tidak ada hal yang membuat kamu lelah."
"J-jika Daddy mau meniduriku ... tiduri saja, tapi j-jangan hukum aku seperti ini," ucap Shopia dengan helaan napas panjang serta pandangan memelas. "A-aku mohon ...."
Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Christof juga tidak tega harus menghukum Shopia sedemikian rupa untuk membuat remaja itu jera. Tidak kuasa melihatnya terikat dengan keadaan telanjang. Belum makan dan terdapat bekas cambukkan berwarna merah di beberapa bagian tubuh.
Namun, kembali lagi pada tujuannya. Ia ingin Shopia jera agar tidak mengulangi hal yang sama. Ingin menunjukkan jika dirinya memang benar-benar tidak suka anak tirinya itu berhubungan dengan pria lain.
"Kamu yang memberi izin maka Daddy akan melakukannya dengan senang hati," kata Christof satu detik sebelum menggeser posisi menjadi di depan selangkangan remaja tersebut.
Batang yang sudah setengah menegang itu pun dikocoknya perlahan sampai benar-benar tegak dan mengeras. Botol pelumas yang tergeletak di samping perut pun diambil.
Shopia menarik napas tatkala merasakan rasa dingin dari cairan pelumas tersebut. Ia meloloskan desahan nyaring bersamaan dengan benda tumpul perlahan masuk dengan lancarnya tanpa ada rasa seret.
Christof menyusupkan semua inci batangnya untuk masuk. Benar-benar sampai pangkal.
"Eghhh ...." Desahan berat terdengar dari Christof.
Kedua tangan kekarnya yang dihiasi oleh urat-urat menonjol ditumpu di samping dada remaja tersebut. Dalam posisi setengah membungkuk Christof dapat melihat jelas bagaimana rupa anak tirinya itu dari atas.
Cantik dan menarik. Kedua hal tersebut tak pernah akan lepas dari Shopia. Meskipun kini sedang kelelahan tapi sosoknya masih menarik untuk diperhatikan. Christof tak bisa menyangkal jika Shopia memang membuatnya bergairah.
"Daddhh-mpphh!"
Bibir ranum yang terbuka itu dihisap tanpa banyak pikir. Dipagut untuk beberapa saat saling bertukar saliva dalam pagutan lidah yang saling membelit. Keduanya memejamkan mata; menikmati ciuman.
Bibirnya Shopia terbuka tepat di depan bibir Papa tirinya. Memberikan rasa hangat dari helaan napas. Christof kembali mencium bibir remaja tersebut untuk beberapa saat sampai suara nyaring dari ciuman keduanya terdengar nyaring.
Bergeser ke samping, kini ceruk leher yang menjadi sasaran ciuman serta hisapan pria dewasa berusia empat puluh dua tahun tersebut. Dihisap kuat-kuat sampai meninggalkan tanda kepemilikan berwarna merah.
"A-ahh!! Dadhhh!!"
Pria dewasa itu bangkit; menegapkan tubuh. Menarik pinggang Shopia bersamaan dengan dirinya yang menghentak dalam-dalam. Melesak masuk sampai pangkal dengan ritme yang sangat cepat.
"Ahhh!! AHH!!"
Meracau terus menerus sampai Shopia lelah mendengarnya. Christof tak merasa iba kepada Shopia yang sudah meminta ampun dan memohon untuk berhenti menghukumnya. Bukan Christofer Griffin Cavallaro namanya jika mau mengikuti perintah orang lain.
Benar-benar tidak masuk dipikir bagaimana Christof menghukum Shopia. Mengingatnya sepanjang hari dalam keadaan telanjang. Membuatnya terkencing-kencing dan terus dijadikan boneka seks. Menjadikan remaja tersebut objek pelampiasan.
Hari pun sudah mulai gelap dan Christof masih belum puas membuat lubang kewanitaan anak tirinya membengkak akibat ia hantam terus menerus menggunakan batangnya.
Christof mengejang kecil tatkala menembakkan delapan tembakan lahar putih hangat. Ia menghela napas kasar dengan tatapan tertuju kepadq anak tirinya itu yang kini sudah terdiam dengan helaan napas kasar.
hi! ini christian! bagaimana chapter ini? pendek ya? ini dipangkas hampir setengnya untuk menghindari pelanggaran, mohon pengertiannya :(
SIAPA YANG BELUM PESAN NOVEL STEPDAD OBSESSION? Ayok pesan sekarang!!
untuk pesan novelnya kamu bisa lewat shoppe atau tokopedia ya, kamu bisa pesan lewat link yang ada di bio akun saya ini christian_drnnataupun kamu bisa pesan lewat whatsapp 0851-7530-7431, jadi ayok pesan sekarang novel stepdad obsession sebelum tutup po!!
25 december 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐄𝐏𝐃𝐀𝐃 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍
Teen Fictionᵎᵎ mature content! ᵎᵎ an age gap romance adult book! Semenjak Hannah masuk rumah sakit, perlakuan Christof berubah 180 derajat terhadap anak tirinya. Rasa kasih sayang sebagai ayah sambung perlahan berubah. Rasa takut kehilangan serta ingin mem...