CHAPTER 29 + PO

12.6K 102 2
                                    

novel STEPDAD OBSESSION sedang open PO!! kamu yang suka kisahnya christof bersama shopia, ayok pesan sekarang!!

jangan sampai ketinggalan ya! saya berani jamin kamu tidak akan menyesal membeli karya-karya berbayar milik saya :D

***

Hal yang pertama kali Shopia rasakan adalah tubuhnya yang terasa hancur. Seluruh tulangnya seolah-olah remuk. Namun, satu hal yang terasa berbeda adalah kedua tangan dan kakinya tidak terikat. Shopia masih tak berani membuka mata karena ia takut kejadian ini hanya mimpi.

Usapan hangat di punggungnya begitu nyata terasa. Dahi remaja tersebut mengernyit halus. Semakin lama usapannya semakin terasa hangat. Shopia membuka matanya perlahan. Untuk beberapa saat pandangnya buram sebelum akhirnya kembali normal dan mendapatkan dada Christof berada di hadapannya.

Potongan demi potongan kejadian sebelumnya tiba-tiba saja muncul di pikiran. Merekam jelas bagaimana kasarnya Christof memberikan hukuman. Shopia mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipi.

Gerakan itu membuat Christof mengerjap. Memundurkan kepala; menatap anak tirinya yang menenggelamkan wajah di dadanya.

“Sayang? Kamu sudah bangun?” tanyanya. “Hey. Kenapa, hm? Daddy sudah tidak menghukummu. Kenapa kamu menangis?”

Semakin ditanya semakin membuat Shopia meledakkan tangisan. Remaja itu terisak. Christof menarik tubuh Shopia ke dalam dekapan. Kembali mengusap punggungnya lembut dengan sesekali mencium pucuk kepala.

“Sudah Sayang. Daddy minta maaf jika Daddy terlalu berlebihan kemarin,” ucap pria dewasa itu ketika dirinya menebak apa yang terjadi kepada Shopia yang tiba-tiba saja menangis ketika bangun tidur.

“Daddy hanya ingin kamu jera, Sayang. Daddy hanya ingin kamu tahu jika Daddy sedang tidak bercanda agar kamu tidak kembali mengulangi kesalahannya lagi,” tambah Christof dengan pandangan lurus menatap tirai gorden.

Dalam isak tangisnya Shopia mengerti. Ia paham, tapi menurutnya perlakuan Christof kemarin sudah di luar batas. Membuatnya terkencing-kencing selama seharian tanpa dikasih makan. Diikat dalam keadaan telanjang dan ditiduri secara kasar.

Remaja itu tak kuasa untuk sekedar mengucapkan kata. Tubuhnya benar-benar lemas dan panas. Christof merasakannya sejak ia bangun. Semakin Shopia berderai air mata semakin panas juga tubuh remaja tersebut.

“Sudah Sayang jangan menangis. Daddy tahu Daddy terlalu berlebihan tapi Daddy melakukannya juga untuk kebaikan diri kamu sendiri,” kata Christof satu detik setelah mencium pucuk kepala Shopia.

“Sudah. Kita mandi ya. Setelah itu kita makan. Dari kemarin pagi kamu belum memakan sesuatu. Minum pun kamu tidak,” ujarnya lagi yang benar-benar membuat Shopia menumpahkan air mata yang terasa hangat di kelopak mata.

Christof kembali mengusap punggung remaja tersebut untuk beberapa saat. Mencium pucuk kepala lalu menarik selimut yang menyelimuti tubuh. Aroma tidak sedap dari air kencing yang mengering pun menguar di udara.

“Erghh! Nanti Daddy akan menyewa jasa pelayanan bersih-bersih untuk merapikan kamar kamu ini agar kembali wangi seperti semula.”

Christof mengernyitkan dahi. Menutup hidung beberapa saat karena aromanya benar-benar tidak sedap.

Pria dewasa itu masih telanjang bulat begitu juga dengan anak tirinya. Tanpa merasa malu ataupun canggung, Christof menarik tubuh Shopia untuk ia gendong ala bridal style menuju kamar mandi.

Berendam air hangat bersama-sama dalam satu bathtub.

Tidak ada obrolan di antara keduanya selain Christof yang kembali meminta maaf kepada Shopia atas perlakuan berlebihannya kemarin. Shopia yang masih berada dalam keterkejutan; tidak bisa menerima kejadian kemarin ia dapatkan hanya bisa terdiam dengan deraian air mata.

𝐒𝐓𝐄𝐏𝐃𝐀𝐃 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang