CHAPTER 30 + PO

17.9K 103 5
                                    

novel STEPDAD OBSESSION sedang open PO!! kamu yang suka kisahnya christof bersama shopia, ayok pesan sekarang!!

jangan sampai ketinggalan ya! saya berani jamin kamu tidak akan menyesal membeli karya-karya berbayar milik saya :D

***

Christof menyesap kopi cup yang ia pesan beberapa saat lalu dengan pandangan teduh lurus ke depan menatap air mancur kota yang indah. Tangan kirinya sudah merangkul tubuh Shopia yang saat ini sedang fokus bertukar pesan bersama Irina dan Nancy dengan sesekali menyesap minuman rasa strawberry-nya dengan cream di atasnya bertaburkan sprinklers.

“Daddy bilang kepada Irina dan Nancy jika aku pergi pagi-pagi buta?” tanya Shopia menolehkan kepala. Papa tirinya itu yang memang tidak sedang menatapnya pun menoleh dengan dahi yang sedikit mengernyit

“Iya Daddy bilang kamu pergi pagi-pagi buta waktu mereka datang ke rumah. Kenapa memangnya?”

“Mereka bertanya ke mana aku pergi. Aku pun bingung harus menjawab apa. Aku bilang iya saja untuk lari pagi.”

“Lalu?”

“Mereka tidak percaya. Kenapa juga aku lari pagi sampai tidak masuk kuliah katanya.”

Christof menghela napas panjang. “Sini ponsel kamu. Daddy pinjam sebentar.”

“Mau apa memangnya?”

“Pinjam saja dulu Sayang. Cepat sini Daddy pinjam,” pintanya lagi seraya membuka telapak tangan agar Shopia cepat-cepat memberikan ponselnya.

Meskipun ragu pada akhirnya benda pipih berwarna hitam itu pun diberikan. Christof tersenyum saat menerimanya. Membaca semua pesan yang masuk dari Irina dan juga Nancy.

Pria dewasa itu tidak menemukan yang aneh selain Irina yang membahas dirinya malu dan takut bertemu dengan Christof karena sudah menciumnya secara tiba-tiba dan Nancy yang mengkhawatirkan Shopia kemarin yang tidak bisa dihubungi.

Christof tidak ambil pusing. Ia mengecek semua pesan yang masuk dari yang lain. Hanya beberapa grup chat aktif perihal tugas kuliah. Dahinya mengernyit; menyadari ada yang kurang. Ia menatap Shopia dengan tatapan intens.

Shopia yang sedang menyesap minuman strawberry-nya lantas berhenti tatkala ia sadar ia sedang ditatap oleh Christof. “K-kenapa Dad?” tanyanya. Ia hendak mengambil ponselnya tapi Christof lebih dulu menjauhkannya.

“Mau jujur atau Daddy yang akan membuat kamu jujur?”

Remaja itu mengernyitkan dahi bingung. Merasa tidak ada yang aneh di ponselnya. Tidak membahas yang tidak-tidak juga bersama Irina dan Nancy, tapi kenapa Papa tirinya itu berujar seolah-olah dia kembali menemukan kesalahan darinya.

“A-apa Dad? Jujur apa?” tanya Shopia. “Tidak ada hal yang aku sembunyikan dari Daddy. Tidak ada pembahasan aneh-aneh juga. Daddy baca saja jika Daddy tidak percaya.”

Mengaku lebih dulu bukan hal yang salah. Shopia hanya tidak mau hukuman kemarin kembali terjadi kepadanya. Terikat dalam keadaan telanjang. Dibuat terkencing-kencing seharian tanpa dikasih makan dan ditiduri sangat kasar.

Christof semakin memandang Shopia dengan tatapan tajam yang tiba-tiba saja membuat remaja itu memeluk lengannya.

“Ampun Dad. Serius aku tidak tahu harus jujur tentang apa. Aku tidak mau dihukum seperti kemarin lagi ....”

𝐒𝐓𝐄𝐏𝐃𝐀𝐃 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang