.
.
.
Pagi ini suasana yan begitu suram sangat terasa dikediaman Mile diwilayah Calanthe, Tidak seperti hari-hari biasanya yang selalu diiringi dengan canda tawa para penjaga, kali ini kediaman Calanthe milik Mile jauh sangat terlihat amat mencekam.
Pemuda beralis tebal menolak untuk menyalakan lampu di lorong, Ia juga mengganti beberapa tanaman hias menjadi pohon beringin kecil. Mile bahkan juga beberapa kali terlihat sangat marah kepada beberapa penjaga hanya karena beberapa hal-hal sepele.
Perubahan ini menjadikan kediaman Mile yang yang tadinya sangat menyenangkan berubah menjadi bertolak belakang. Beberapa penjaga merasa heran tapi juga beberapa tidak amBible pusing dan hanya mengikuti perintah dari Mile.
"Ingat, Tuan! Semua kemenangan atas Riparian tergantung pada seluruh rencanamu,"
Mile tersenyum dengan amat sombong, "tenang saja Deyanira, setelah aku memutuskan pertunanganku pada Biu, Kita bisa menyerang wilayah yang kaya raya itu dengan segera."
"Dan jika wilayah Riparian hancur maka Snow Omega dengan sendirinya mencariku, karena Calanthe akan menjadi wilayah yang terkuat," Ujar Mile lagi dengan bangga
Deyanira terlihat tersenyum dengan puas,"Bagus, kau sudah paham dengan konteks memiliki seseorang dengan sangat baik."
"Kirimkan pesan ini kepada Throne Riparian , ini adalah pesan darurat. Sampaikan ini dengan cepat," ujar Mile kepada salah satu pengawalnya yang kemudian berubah menjadi serigala coklat dan berlari meninggalkan aula kediaman Calanthe.
"Setelah ini apa rencanamu?" tanya Deyanira kepada Mile yang sedang duduk dan merapikan beberapa dokumen di atas mejanya.
"Hahaha," Pemuda itu terkekeh dengan pelan, "apalagi? Tentu aku akan menyiapkan pasukan untuk menyerang Riparian , Calanthe memiliki pasukan yang setara jumlahnya dengan wilayah Riparian , tidak akan kalah jumlah!"
Deyanira pun terkekeh dengan kelicikan yang tersirat di wajahnya, gaun merah teruntai turut berjalan menyapu lantai di ruang kerja Mile, "Tuanku, aku akui kau sangatlah pintar tapi kau belum begitu terlalu cerdik untuk melakukan sebuah strategi peperangan," ujar Deyanira dengan penuh penekanan di kosakatanya, matanya memicing menatap Mile dengan tatapan yang mengejek.
"Apa maksudmu? aku sudah mempersiapkan seluruh strategi ini dengan baik! Jadi, pasukan Calanthe kali ini tidak mungkin gagal," Ujar Mile seraya menaikkan sebelah alisnya.
"Memang benar, Calanthe adalah wilayah yang sama kuatnya dengan Riparian tapi kau harus ingat Riparian memiliki suku pelindung yang tidak main-main, mereka memiliki Mage dari Merupuri dan pasukan otoritas dari Orys!! kau tidak boleh melupakan hal ini," ujar Deyanira seraya menghentakkan tongkatnya ke lantai.
"Hah?! Apa kau pikir Serigala pemakan tumbuhan itu akan dengan mudah mengalahkan pasukanku?" Ejek Mail dengan kata-kata yang sedikit menghina suku Merupuri .
"Mile Oh Mile, sepertinya aku harus mengingatkan kau sekali lagi, Merupuri adalah Mage terkuat di antara 5 wilayah Riparian , sementara Orys adalah Serigala penyerang yang terbaik di antara 5 wilayah Riparian kau tidak boleh melupakan hal itu," ujar Deyanira panjang lebar.
Mile tersenyum seraya membalas ucapan Deyanira dengan sebuah kekehan pelan, Ia juga menatap sang penyihir dengan tatapan yang mengejek.
"Hahaha, kau takut?" Tanya Mile seraya tertawa pada Deyanira, jika aku tidak bisa menghancurkan Riparian maka aku hanya perlu mengundang Orys untuk bekerja sama denganku. Meskipun Orys adalah pelindung Riparian mereka adalah suku yang cukup barbar dan tahu caranya untuk menerima uang, sementara uang adalah hal yang cukup mudah untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOW OMEGA ❄️ [BIBLEBUILD]
FanfictionBeautreus Vanya, seorang putra tunggal di negeri Riparian harus menjalani hidup dalam kebingungan karena takdir yang mempermainkannya. Beau a.k.a Biu harus mampu memilih salah satu diantara 3 Alpha yang datang melamarnya. Disatu sisi, jalan sayemba...