.
.
.Mendengar pertanyaan Throne, Bible mengangguk.
Rahang Throne mengeras, "Kau benar-benar menandai putraku sebelum hari pemilihan?"
Bible kembali mengangguk, "... Iya.""Tunggu-tunggu, Throne jangan marah dulu.. sepertinya aku tahu kenapa Biu memiliki tanda itu.." ujar Nodt mencoba menengahi tatapan Throne yang sudah semakin menajam.
Throne mengeryitkan alisnya, "kau tau?"
"Saat perang melawan Deyanira, aku melihat Biu yang datang ke Bible. Dia bilang 'kita lakukan sesuai perjanjian', lalu saat itu Elf itu menyerangku dan saat aku tersadar Bible sudah menggigit Biu, lalu serigala Putih besar Muncul. Mungkin tanda itu.. bukan tanda 'Marking'.."
"Itu Marking, Phi.." ujar Bible dengan wajah tenang. "Aku harus melalukannya karena Ruh Bulan sendiri yang memintaku dan memberiku pilihan ..."
Bible kemudian menatap Throne. Manik Bible untuk seketika berubah menjadi keemasan disertai manik Throne yang memerah ketika bertemu manik Bible.Throne menarik nafasnya dalam, "kau bisa...?"
"Aku Mage, ayah .." ujar Bible dengan tersenyum pada sang Ayah mertua. Throne bergidik dan detik kemudian ia tidak lagi marah. Karena kini ia sudah mengerti kenapa Biu memiliki tanda itu.
Serigala Bulan membutuhkan tubuh yang memiliki kemampuan bershifting, karena itu Bible membuat Biu menjadi Omeganya terlebih dahulu. Namun, karena Bible hanya menjalankan 'tugas', maka Bible sendiri yang memilih pertukaran yang ditawarkan oleh Serigala Bulan, yaitu mengambil gigitan itu beserta memorinya.
Sehingga saat Bible tidak memiliki ingatan mengenai gigitan itu. Maka, Biu tidak akan memiliki bekas gigitannya. Bahkan, Throne terkejut saat mengetahui Bible menerima begitu saja syarat untuk mati kalau kalau Biu tidak memilihnya. Itulah yang membuat lelaki paruh baya itu tidak lagi marah dan mungkin itulah yang membuat Serigala Salju memilih Bible sejak awal mereka bertemu."Aku... Tetap merestui mereka," ujar Throne.
Mendengar itu, Biu reflek berlari kearah Bible dan memeluk Bible dengan kencang. Karena Biu menabrak tubuh Bible tanpa aba-aba membuat Bible terjerembab jatuh. Buru-buru Mile dan Nodt menolong keduanya meskipun pecah tawa tidak bisa mereka tahan lagi.
"Hahahaha! Astaga, sakitnya tidak seberapa.. malunya luar biasa," ujar Mile mengejek Bible yang berusaha berdiri dan masih tertawa karena ulah Biu."Dengan begitu, aku akan mengumumkan kebahagiaan hari ini adalah berkah untuk 5 wilayah Riparian. Mereka resmi menjadi Pasangan sehidup semati."
Prok. Prok. Prok.
"Petuah, bolehkah aku menyampaikan sesuatu disini?" Ujar Mile dengan wajah dan senyum lebar khas miliknya. "Silahkan.."
"Aku bicara disini untuk memberikan selamat pada Earl dan Bible, selamat karena sudah berhasil sampai ke tahap ini. Peperangan dan perjuangan selama ini berkat kalian dan aku meminta maaf secara langsung pada kalian semua, karena saat kalian sedang berjuang, aku... Sama sekali tidak membantu kalian. Aku berada dibawah pengaruh Deyanira. Bahkan aku hampir menandai Earl saat itu. Tapi, aku benar-benar mencintai 5 wilayah Riparian dan Calanthe tidak akan berkhianat."
Earl tersenyum dan memeluknya Mile singkat, "Phi Mile adalah salah satu orang yang berjasa menyelamatkan 5 wilayah Riparian dari Deyanira. Karena formasi 7 bintang tidak akan sempurna tanpamu."
Ucapan Biu membuat Mile tersenyum lebar, anak ini benar-benar tahu bagaimana menenangkan orang lain.
"Biu benar, meski kau pernah menjadi jahat, tapi itu bukan niat mu dan bukan kehendakmu, di ritual cermin 7 bintang kau sudah membuktikan kepada siapa kau berpihak, Mile..." Sambung Crown pada Mile yang kemudian dibalas anggukan dari Mile. "Terima kasih, aku merasa terhormat Crown.".
.
.
.
.Manik Bible bergetar.
Cahaya remang menyapa netranya untuk sebentar, maniknya bertemu dengan langit-langit pelapon kamar yang luas. Tangannya meraba kehadiran seseorang yang tidak ia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOW OMEGA ❄️ [BIBLEBUILD]
FanficBeautreus Vanya, seorang putra tunggal di negeri Riparian harus menjalani hidup dalam kebingungan karena takdir yang mempermainkannya. Beau a.k.a Biu harus mampu memilih salah satu diantara 3 Alpha yang datang melamarnya. Disatu sisi, jalan sayemba...