.
.
.
"Papa."
"Papa, Bagaimana keadaan Bible?" Tanya pemuda manis yang bertubi-tubi menanyai pria paruh baya yang memiliki wajah serupa dengannya. Wajahnya gelisah seraya menarik-narik kemeja sang Papa. Maniknya basah menampung kristal yang siap mengalir kapan saja.
Beberapa saat yang lalu, Oba dan Crown Pete membawa masuk Bible kedalam Aula dan tidak mengizinkan siapapun masuk. Hingga setengah jam keduanya berkutat didalam Aula, Biu semakin panik ketika beberapa Mage Merupuri berlarian kedalam. Kontan saja begitu Sang Papa keluar sang anak menghujaninya dengan banyak pertanyaan.
"Tenangkan dirimu, Biu. Kita baru saja tiba di Riparian, Oba sedang focus didalam jadi tolong kecilkan suaramu -dan jaga sikapmu, petuah lain bisa melihatmu kapan saja."
"Aku tidak peduli. Papa, aku khawatir akan terjadi sesuatu pada Bible," ujar Biu sebisa mungkin menahan tangis.
Sangat ingin Crown Pete mengatakan pada Putra kesayangannya ini mengenai kondisi Bible, tapi dengan kepanikan Biu yang sekarang hal itu hanya bisa memperkeruh suasana.
Kondisi Bible hanya tersisa 40 persen, ia kehilangan banyak darah dan energi secara bersamaan.
Cekrek.
Tidak lama Oba muncul dari balik pintu Aula, dengan wajah yang cukup sayu dan sendu, "Crown, Aku meminta izin padamu untuk membawa pulang cucuku ke Merupuri, Aku akan melakukan ritual bersama Mage Merupuri untuk menyembuhkan owen. Aku khawatir, Jika ia tetap disini ....ia tidak akan bertahan."
Mendengar itu, Crown Pete menghela nafas. Ia sangat tahu itu. Apo, Nodt dan Biu tidak dapat menyembunyikan wajah terkejutnya. "Apa kau bilang? Tapi一tapi, Oba kau adalah Mage penyembuh dari Merupuri, tidak mungkin kau tidak bisa menyembuhkan luka Bible, bukan?" Ujar Biu seraya menatap Oba dengan tersenyum namun dengan air mata yang menetes membasahi pipi putihnya.
"Aku bisa melakukannya jika itu adalah sihir biasa. Tapi, Luka Bible berbeda, luka Bible dihasilkan oleh Api yang terbuat dari sihir hitam. Walau aku Mage hebat sekalipun jika Bible masih mempunya energi untuk hidup... lukanya akan tetap sama."
Biu mengerjabkan maniknya beberapa kali, ia berusaha tenang. Tapi, tangisnya pecah, "Kalau begitu, kalau begitu izinkan aku ikut ke Merupuri, Oba!"
Biu dengan cepat lantas menoleh ke arah sang papa,"Papa, Papa, izinkan aku pergi ke Merupuri, Ya, Pa?"
"BIU, TENANG!! JANGAN BEGINI!! KONDISI BIBLE SEDANG KRITIS!!" Suara Apo memecah suasana karena Biu semakin panik, "Po, aku.. aku,hiks.. andai aku.... Bible... Hiks AAAAAAARG, SEMUA SALAHKU! ANDAI AKU LEBIH BERHATI-HATI, ANDAI AKU SUDAH BISA SHIFTING, BIBLE TIDAK AKAN CELAKA. HUAAAA!!"
"Jaga sikapmu, Biu!!" Bentak Pete.
"Dengan bersikap gini Kau hanya menghambat pengobatan untuk Bible!!" Sambungnya lagi.
Apo segera memeluk sahabatnya yang semakin sedih dan diselimuti ketakutan, "Biu, tenanglah!! Bible baik-baik saja, ada Oba dan Mage lain di Merupuri. Percayalah, Bible akan baik-baik saja."
Nodt mengusap puncah kepala Biu, "percayakan Bible pada Oba, Bagaimana jika kita berlatih Shifting agar kau bisa memberi kejutan saat Bible sadar. Setuju?"
Biu mengangguk dan perlahan tenang, "Bible...hsk.. akan baik-baik saja kan, Oba..?"
Oba tersenyum, "aku senang kau sangat menyayangi Bible, tenanglah... Aku adalah neneknya, aku akan melakukan yang terbaik untuknya, Earl."
"Kau tetap di sini, Biu. Oba akan mengurus Bible. Nanti dia pasti akan kesini mengunjungimu," ujar Pete dengan suara pelan.
"Crown Pete benar, jika Bible sudah sembuh aku sendiri yang akan memintanya datang kemari," ujar Oba lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOW OMEGA ❄️ [BIBLEBUILD]
FanfictionBeautreus Vanya, seorang putra tunggal di negeri Riparian harus menjalani hidup dalam kebingungan karena takdir yang mempermainkannya. Beau a.k.a Biu harus mampu memilih salah satu diantara 3 Alpha yang datang melamarnya. Disatu sisi, jalan sayemba...