.
.
."Atas Nama Roh Bulan, aku Beautreus Vanya, dibawah langit Calanthe dan didepan seluruh Rakyat Calanthe, Menerima一"
"一M-menerima.. R-romilean.. L-le一"
Melihat Biu yang tak kunjung selesai mengucapkan janjinya, membuat Deyanira geram. "Cepat katakan sumpahnya Biu!"
Dengan terbata-bata Biu mengucapkan sumpah yang memang tidak ingin ia ucapkan, "L-leon...aku.. ti-tidak..."
"Gzz!" Mile mulai tidak sabar dan mendesis tidak suka, "Lama Sekali一!"
BLARRR!!!
GROOOOOAR!!!
Seluruh terkejut dengan sebuah ledakan besar, diiringi debu dan asap yang begitu banyak. Manik Deyanira memicing guna mempertajam netra miliknya, berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.
Detik kemudian, kekesalan dalam hatinya memuncak, ia menatap kesal pada sekelompok serigala yang muncul dari ledakan barusan. Ia semakin kesal saat menyadari seorang nenek tua dengan tongkat kayu telah menaiki seekor Serigala Hitam, bersamaan dengan serigala Abu-abu dan Serigala putih keabuan.
"Mereka berhasil berteleportasi kesini? Seharusnya aku membunuh anak-anak ini sebelum membuat masalah!"
Serigala Orys dengan ukuran besar melolong.
Aaaaaauuuuuuuuuuuu.
Sang serigala melolong tanda bahwa ada pengkhianat diwilayah ini, sekaligus pemberitahu bahwa mereka berhasil masuk ke dalam Perisai Sihir Deyanira. Ya, serigala itu adalah Apo bersama Crown Pete. Mereka berhasil menembus sihir hitam Deyanira.
Detik itu juga, Warga sipil yang berada disekitar kastil Calanthe berlarian. Mereka paham benar kode itu, dalam sekejab seluruh warga sipil melakukan shifting dan berlarian menyelamatkan diri dan anak mereka agar tidak terluka.
Melihat warga yang mulai berlarian, membuat penyihir berjuga hitam ini semakin berang, "ANJINGGG BRENGSEKK!!"
Penyihir itu, segera merapal mantra untuk membangkitkan pasukan anjing miliknya. Ditengah ia yang sedang sibuk membangkitkan mayat-mayat anjing miliknya, Crown Pete yang dan Oba segera membuka sihir penutup dari dalam keluar, dengan tali sihir berwarna kebiruan yang masih terikat dengan tengkuk Bible. "Gunakan energiku sebanyak yang kalian bisa. Waktu kita tidak banyak."
"Tak kusangka, kau Mage yang mampu menggunakan energi alam. Berkat kau cara ini berhasil, Ble!" Ujar Apo seraya memukul hidung serigala Bible dengan Cakar besar miliknya.
-Flashback-
Portal bintang berwarna keemasan telah menunjukkan cahaya yang begitu terang, dengan formasi Apo, Pete dan Oba berada di dalam cahaya lingkaran itu.
Saat mereka merasakan aura Biu yang semakin mendekat, lagi-lagi mereka harus kembali kecewa karena tidak berhasil menarik hawa keberadaan Biu. Ini seperti memancing ikan yang digigit anjing laut.
Sementara hawa yang dirasakan semakin lemah, dan tenaga para Mage ini pun hampir terkuras membuat, Portal bintang itu meredup, "Sial!"
"Tenangkan pikiranmu, Po. Kita bisa mencari cara lain, jangan gegabah," ujar Oba seraya menurun kedua lengannya. Peluh menghiasi kening orang tua itu, ia mulai kelelahan.
Tap.
Tap.
Tap.
Seluruh manik tertuju pada pemilik langkah yang baru saja masuk kedalam ruangan rahasia ini.
"Crown, Oba, Apo, maafkan aku karena baru datang untuk membantu," ujar seorang pemuda dengan jubah hitam khas miliknya."Anakku, bagaimana lukamu?" Ujar Oba yang dengan cemas segera berlari menuju kearah pemuda yang baru saja datang itu. Namun, saat Oba menyingkap kaus cucu kesayangannya itu, maniknya terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOW OMEGA ❄️ [BIBLEBUILD]
FanfictionBeautreus Vanya, seorang putra tunggal di negeri Riparian harus menjalani hidup dalam kebingungan karena takdir yang mempermainkannya. Beau a.k.a Biu harus mampu memilih salah satu diantara 3 Alpha yang datang melamarnya. Disatu sisi, jalan sayemba...