-23- Devoted 🌿

399 60 16
                                    

.

.

.

Aroma pinus yang teramat harum membuat pemuda yang tengah terlelap membuka maniknya perlahan, 'harum sekali,' pikirnya dalam hati.
Hanya saja tidak hanya aroma, bahkan pelukan hangat pun tengah ia rasakan. Dengan sekuat tenaga ia mencoba mengumpulkan kesadaran untuk membuka maniknya.

Setelah kesadarannya terkumpul ia mengerjabkan maniknya beberapa kali berusaha memastikan bahwa ini bukanlah mimpi, karena ia menemukan seseorang beraroma Pinus sedang tertidur dengan memeluknya.

"EH!!!"

Bruaakk.

Jeduakkk.

"ADOHH!!"

"Bi一Bible? K-kau kenapa disini?" Tanya Biu gelagapan seraya memegangi selimutnya.

Sementara pemuda lain meringis, "kenapa menendangku?"

Setelah beberapa saat barulah ia tersadar bahwa tidak sepatutnya ia berada disana bahkan tidur bersama Sang Snow Omega. Dengan cepat ia berlutut dan meminta maaf pula, "B-Biu, maaf! Karena sudah melakukan hal yang tidak pantas, seharusnya aku meninggalkanmu tadi malam."

Biu memutar isi kepalanya, benar juga Bible disini karena menemaninya ketakutan karena suara petir. Untung saja disini bukan di Riparian, jika ini di Riparian maka bisa saja Papanya akan menciduk mereka lagi.

"Ung, jan-jangan begitu. Terima kasih sudah menemaniku tadi malam, uhm.. maaf menendangmu."

Bible mengangguk dan berdiri, "aku pergi dulu, kau bersiap-siaplah. Aku akan mengantarmu pulang."

Biu tersenyum tipis, benar juga. Ia tidak pulang dan tifak mengabari sang Papa, orang tuanya pasti akan mengamuk. "Hm, Bible bolehkah kau mengantarku ke suatu tempat sebelum aku pulang?"
"Kau mau kemana?"

"Ke Air Terjun Hutan Terlarang."

"Disana berbahaya, untuk apa kau kesana?"

"Melepaskan kenangan."

"Aku tidak akan mengantarmu kesana," tukas Bible seraya berdiri. "Aku akan meminta izin Oba untuk mengizinkanku pergi ke Riparian."
.

.

.

.

.

Tok.

Tok.

"Biu, Ayo kita pergi ..."

Bible terdiam karena tidak ada jawaban dari dalam kamarnya. Ia kembali mengetuk dan memanggil Biu dari dalam kamar namun kembali tidak ada jawaban, "aku masuk Biu."

Cekrek.

Bible mengedarkan pandangannya namun tidak ada Biu disana, Bible mengecek kamar mandi dan juga tidak ada. Lantai kamar mandi sudah setengah kering. Bible berlari menuju ke Aula tempat Oba menunggu Biu.
.
.
.
.
.
Di Aula..
"Oba, Oba, apa Biu sudah disini?"
Dengan wajah bingung, Oba menggeleng. "Dia belum sampai kemari. Ada apa?"
Bible mengalihkan pandangannya, "Dia... Tidak ada dikamar."

Oba terkesiap, "Hah? Kemana dia?"
"Aku akan pergi mencarinya Oba."
Dengan wujud Serigalanya Bible berlari tanpa melanjutkan kalimatnya lagi.

Sesampainya dipintu gerbang Bible mencoba bertanya kepada penjaga gerbang, "Apa kalian melihat Biu?"
"Beberapa menit yang lalu dia berkata ingin kesuatu tempat..." Ujar salah satu pengawal disana.

"Lalu, kenapa kalian disini?"

"Earl bilang, kami tidak perlu mengikutinya karena dia hanya akan pergi sebentar," ujar Penjaga Riparian yang diutus oleh Sang Papa.
"HAH?!!!" Manik Bible berkilat keemasan membuat penjaga itu sedikit bergidik melihat manik Bible.

SNOW OMEGA ❄️ [BIBLEBUILD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang