-26- Eyes For Eyes 🌿

373 52 15
                                    

.

.

.

Pagi ini Kastil Riparian harus bangun lebih awal bahkan sebelum ayam berkokok. Pasalnya penjaga menemukan pelayan yang sudah mati di hilir sungai semalam dan tiba di aula subuh ini.

Crown menatap berang ke arah mayat pelayan yang sudah setengah membusuk dari kaki ke bagian tubuh atas. Ini sama dengan penjaga yang sebelumnya pikirnya dalam hati

"Ah, gadis ini yang mengantar cemilan untukku..!" Celetuk Biu.

"Kau mengingat wajahnya? Apa dia yang berbicara padamu?" Tanya Crown lagi pada sang putra. Ia tidak bisa memastikannya sendiri karena Vegas tidak sedang bersama.
Biu mengangguk. "Dia orangnya."

"Sepertinya kita sedang dipermainkan, tapi tikus ini terlalu bodoh untuk melarikan diri, ia tidak membersihkan sisa makanannya dengan baik," ujar Crown.
(**Note : Tidak membersihkan sisa makanan disini berarti pekerjaan yang dilakukan dengan tidak sempurna dan meninggalkan sisa-sisa, kotoran, berserak.**)

"Mana Ayah?" Tanya Biu tiba-tiba.

"Setelah tadi malam Papa membantu Ayah, Papa memberinya Suppresant dan mengurungnya, nanti dia akan membaik. Papa sudah berpengalaman soal ini, tenang saja."

"Pantat Papa baik-baik saja?" Tanya Biu lagi yang segera dihadiahi Death-Glare dari Sang Papa. "Uhm, maksudku... Papa baik-baik saja, bukan?"

Pete menggeleng dan berkata, "kau semakin mirip ayahmu!"

Detik kemudian Pete kembali memeriksa mayatnya dan bergumam, "Sepertinya ada seseorang yang menyuruh pelayan itu," Gumam Pete dengan suara lirih.

Tap.
Tap.
Tap.
"Wah, bau sekali," ujar pria dengan tubuh kekar yang baru saja masuk dan segera menutup hidungnya. "Sudah berapa lama dia mati di hilir? Hampir separuh tubuhnya busuk."

"Baru tadi malam ia ditemukan," ujar Crown sembari kembali kemeja yang biasa diduduki Vegas. Ia kemudian memeriksa biodata pelayan ini dan ditugaskan di kastil bagian mana.

Meskipun ia bisa saja menyuruh orang lain. Tapi, setelah kejadian Lyne menjadi pengkhianat, Throne Vegas seperti memiliki trauma dan memilih untuk mengerjakan sesuatu yang ia butuhkan sendiri.
"Hah? Mana mungkin!" Ujar Nodt menimpali tapi tidak juga melepas hidungnya.

'Pelayan ini, pelayan yang ditugaskan untuk memasak dan memberikan makanan kepada sipir penjaga dipenjara bawah tanah. Penjaga itu juga penjaga gunung di belakang penjara bawah tanah. Ada yang salah dengan penjara bawah tanah itu,' Batin Crown dengan wajah bingung.

Penjara bawah tanah adalah Penjara wilayah Riparian yang sedikit tidak terpantau karena bagian itu memang tempat yang paling sepi, selain karena tingkat kriminal yang rendah juga karena Throne tidak suka mengurung orang lain terlalu lama, pilihan hukuman Throne hanya 2, mati atau disiksa hidup-hidup didepan rakyat secara langsung.

Drap.
Drap.
Drap.
Semua manik tertuju pada Serigala keemasan yang masuk kedalam aula. "Hey, Phi!" Panggil pria yang berada diatas Serigala Keemasan.

"Hy, Po! Untuk apa kau kemari?" Tanya Nodt pada sang adik yang tiba diaula.

"Kami kesini setelah mendengar berita, apa ini penemuan baru lagi?" Tanya Apo sembari turun dari serigala keemasan yang tidak lain tidak bukan adalah Mile. Sementara orang-orang disana tertegun melihat pemuda berkulit tan yang dengan santai bisa menunggangi Pemimpin Suku Serigala Calanthe -yang terkenal dengan harga diri yang tinggi juga tentunya.

Crown mengangguk, "Ini penemuan kedua, Penjaga Hilir yang menemukannya. Tempatnya lumayan jauh."

"Oh, ... Kalau begitu pelakunya pasti bukan Bible, karena seharusnya sekarang dia sedang berada di Merupuri, Benarkan?" Tanya Apo dengan wajah santai.
Sementara ucapan Apo terang saja membuat Nodt menahan senyum, ntah Apo sadar atau tidak tapi ucapannya barusan lebih seperti menyindir petuah yang berada disana.

SNOW OMEGA ❄️ [BIBLEBUILD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang