[19] Protect Her

122 6 2
                                    

Malam itu sangat mencekam bagi Jaeyun. Tidak ada yang bisa dia lakukan kecuali menggenggam tangan gadis itu dengan kuat. Jaeyun tidak akan melepaskannya begitu saja, dia sudah bertanggungjawab atas Yeji.

Kedatangan Jongseong membuatnya terkejut. Entah dari mana datangnya, dia masuk begitu saja. Jaeyun tidak bergerak di tempatnya, hanya melihat Jongseong yang mendekatinya.

"Lo bisa pergi ngga sih?"

Jongseong mengabaikan ucapan Jaeyun, dia masih terpaku oleh gadis yang dia cari kini sudah di depan matanya. Tidak ada cara lain untuk Jaeyun, dia melepaskan Yeji perlahan dan mendorong Jongseong menjauh dari Yeji.

"Pergi dari sini."

Jongseong menatap wajah Jaeyun dan satu pukulan mendarat di wajah Jaeyun. Tidak mau malah, Jaeyun membalas pukulan Jongseong. Mereka sangat ribut di dalam kamar Yeji, namun tidak ada yang merasa terganggu dengan itu, bahkan Yeji masih tertidur pulas.

Jaeyun menangkis pukulan Jongseong. Pukulan keras yang dilayangkan Jaeyun berhasil mengenai wajah Jongseong, membuat sang empu kesakitan dan mundur beberapa langkah.

Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Jaeyun menendang Jongseong keluar jendela. Suara yang sangat keras terdengar, Jongseong terjatuh dari lantai dua rumah. Jaeyun melihat keluar, tidak ada yang terjadi hanya Jongseong yang tergeletak.

Jaeyun merasa lega dapat menghalau Jongseong tapi di sisi lain dia terkejut melihat kasur yang kosong, tidak ada Yeji di sana.

"Yeji?!"

Terdengar suara tawa yang sangat menggelegar membuat Jaeyun kembali membalikkan badannya menghadap ke jendela. Terlihat Jongseong yang sedang duduk di jendela dengan santai dan tertawa.

Jaeyun sudah jatuh dalam rencananya, Yeji hilang dan dia tidak bisa menjaganya dengan baik. Jaeyun menghampiri Jongseong dan menarik kerahnya kuat.

"Kemana lo bawa Yeji?!"marah Jaeyun.

"Ada lah,"ucap Jongseong dengan santai.

Jaeyun mendorong Jongseong keluar jendela, dengan tergesa-gesa dia keluar untuk mencari dimana Yeji berada. Dia berharap Yeji tidak jatuh di tangan yang salah.

.
.
.

Hanya ada kegelapan, Sunghoon masih berusaha membuka ikatan tali di tangannya tapi dia masih tidak bisa membukanya. Dia berharap akan ada orang yang membantunya. Tidak ada yang bisa Sunghoon lakukan sampai dia melepaskan ikatannya ini.

"Sunghoon?"

Terdengar suara halus yang begitu pelan. Sunghoon menatap sekitar, dia tidak bisa melihat apapun selain kegelapan. Suara langkah kaki mendekati Sunghoon, di sana terlihat seseorang yang Sunghoon kenal.

"Sunoo? Darimana lo tau gue di sini?"tanya Sunghoon.

"Gue ikutin Heeseung,"ucap Sunoo.

Sunoo memotong tali yang ada di tangan Sunghoon, seketika Sunghoon bisa merasakan kebebasan yang dia inginkan sejak tadi. Sunghoon berterimakasih kepada Sunoo dan mulai berjalan keluar dari ruangan itu.

Tidak ada Heeseung, dia mungkin sibuk dengan urusannya. Sunghoon bersyukur untuk itu, dia bisa segera pulang sekarang. Di tengah jalan Sunghoon berpikir, dimana dia sekarang? Dia hanya mengikuti kata hatinya untuk sampai di rumah.

Hampir 30 menit lamanya Sunghoon akhirnya sampai di rumah, dia melihat sekeliling. Rumahnya masih rapi, tapi entah dengan adiknya. Dengan segera Sunghoon berlari ke kamar Yeji. Benar saja, ketakutan Sunghoon kini menjadi kenyataan, Yeji menghilang.

Dengan tidak merasa lelah, Sunghoon berlari keluar untuk mencari Yeji. Dia kembali keluar dan memikirkan beberapa opsi lokasi dimana Yeji berada. Di tempat yang sama dengannya tadi atau di tempat lain.

7VampiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang