[14] Good Side

122 13 0
                                    

Sunghoon berlari ke arah gerbang sekolahan, langkahnya semakin cepat seperti angin yang berlarian. Gerbang berhasil dia lewati, beberapa kali melihat ke belakang untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya.

Langkahnya mulai pelan saat dia melihat ada sebuah belokan menuju ke gang kecil di depannya. Tanpa ragu Sunghoon berlari ke arah gang itu.

"Kakak!"

Atensinya teralihkan, seseorang yang sedang memakai Hoodie kebesaran itu berlari ke arah Sunghoon. Memeluk kakaknya dengan erat, seperti menyalurkan ketakutan yang dia rasakan.

"Kamu ngga papa kan?"tanya Sunghoon kepada Yeji yang sedang menenggelamkan wajahnya pada pelukannya.

"Ayo pulang."

Pernyataan itu akhirnya disetujui oleh Sunghoon. Bersama dengan Sunoo, Sunghoon membawa Yeji pulang. Bukan tanpa alasan tapi Sunoo meminta Sunghoon untuk mengajaknya.

Selama di bus Sunghoon terus menenangkan Yeji. Rencana Sunoo yang tiba-tiba meminta Yeji untuk mengganti pakaiannya dan memisahkan Yeji dengan Sunghoon tanpa alasan membuat Yeji sedikit takut.

Yeji hanya diam, dia tidak berbicara sepatah katapun.

Hampir 30 menit perjalanan di bus, mereka akhirnya sampai di rumah. Sunghoon menghantarkan Yeji ke kamarnya dan memastikan Yeji baik-baik sajs di kamarnya.

"Lo mau ngomong apa?"tanya Sunghoon kepada Sunoo yang sedang duduk di sofa.

"Yeji tidur?"jawab Sunoo kembali bertanya.

Sunghoon menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, dia malas berbicara banyak dengan Sunoo. Walau Sunoo sudah menemani Yeji dan juga membawanya menjauh dari sekolahan itu belum membuat Sunghoon yakin kalau Sunoo tidak sama seperti yang lainnya.

Sunoo masih bergaul dengan mereka yang memiliki rencana jahat dengan adiknya. Dia tidak akan membiarkan siapapun mendekati adiknya apalagi salah satu dari mereka, para vampir.

"Kita tunggu sampe dia tidur,"ujar Sunoo.

Sunghoon yang merasa topik pembicaraan Sunoo itu sangat berat memberikan waktu pada Sunoo untuk menunggu Yeji tidur.

Mereka berdua duduk bersama sambil sesekali berbicara layaknya orang yang baru bertemu. Ada banyak pertanyaan di kepala Sunghoon tapi dia tidak bisa dengan terang-terangan menanyakannya kepada Sunoo.

Hampir 2 jam Sunoo menunggu di rumah Sunghoon dan akhirnya Yeji sudah tertidur. Sunghoon meletakkan teh di meja, sebagai formalitas jika ada tamu yang datang.

"Kenapa ga dari tadi?"protes Sunoo yang merasa tindakan Sunghoon ini sudah sangat terlambat.

"Suka-suka gue,"jawab Sunghoon.

Mereka berdua kini terjebak dalam kesepian dan juga waktu yang terus berputar. Sunoo memberanikan diri untuk memulai pembicaraan yang sangat sensitif ini dengan Sunghoon.

"Sebenernya gue ngga sama kaya mereka,"ucap Sunoo langsung pada intinya. Tentu saja Sunghoon tidak akan percaya, mungkin saja itu tipu daya.

"Gue ngga bakal percaya, lo mau ngomong kaya apapun lo mau effort kaya apapun ke adek gue, gue ga bakal peduli. Tolong tinggalin adek gue sendirian,"ucap Sunghoon menatap mata Sunoo berharap lawan bicaranya ini mengerti perasaannya yang tidak tenang karena terus memikirkan adiknya.

"Sunghoon gue emang bareng sama mereka, bukannya itu lebih baik ya? Lo bisa andelin gue, dan semua rencana mereka gue tau,"jawab Sunoo tak kalah meyakinkan Sunghoon.

"Rencana?"

"Semua itu udah direncanain,"ucap Sunoo.

Sunghoon mulai melunak melihat tatapan mata Sunoo yang meyakinkannya. Tatapannya seperti seseorang yang benar-benar tersingkirkan, dia seperti seseorang yang tidak benar-benar memihak kepada mereka berempat.

7VampiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang