Sunghoon menyembunyikan kertas yang dia dapatkan dari Yeji. Jujur saja Yeji tidak mengerti dengan apa yang tertulis di kertas itu, beruntung sekali Yeji tidak mengetahuinya.
Sunghoon menelaah setiap kata yang dia lihat dan di sana terdapat tulisan yang menjelaskan tentang keluarganya yang memiliki darah keturunan dari dua keluarga vampir yang memiliki darah murni.
Tidak habis pikir dengan semua keadaan ini, Sunghoon menjatuhkan dirinya ke kasur. Sunghoon memikirkan bagaimana jika Yeji benar-benar akan diambil oleh Heeseung dan juga teman-temannya. Mereka bukan vampir biasa.
"Hhh, gue harus apa?"
Lamunan Sunghoon teralihkan saat suara ponsel nya terdengar nyaring. Dibukanya ponselnya yang sedari tadi mati. Ada sebuah telfon dari Jaeyun.
"Halo, kenapa?"
"Sunghoon, gue di depan rumah lo. Bukain pintu,"ucap Jaeyun sembari terkekeh kecil di akhir.
"Tinggal ketok Jaeyun."
Sunghoon berjalan ke bawah dengan menahan emosinya karena Jaeyun yang enggan mengetuk pintunya, justru menelponnya.
Sembari menutup telfonnya, Sunghoon membuka pintunya. Mempersilahkan Jaeyun masuk. Sunghoon sedikit melirik kamar Yeji, tidak ada suara berarti Yeji sedang tertidur atau larut dalam kegiatannya.
"Jaeyun, gue mau ngomong sesuatu,"ucap Sunghoon.
"Tinggal ngomong,"jawab Jaeyun santai.
"Ayo ke kamar gue."
Mengerti kalau pembicara mereka ini serius, Jaeyun mengikuti langkah Sunghoon untuk pergi ke kamarnya. Mereka memasuki kamar kecil itu dan menutup pintunya rapat-rapat.
"Lo baca ini,"ucap Sunghoon menyodorkan kertas yang tadi dia sembunyikan.
"Apa nih?"
Jaeyun membaca setiap kata yang ada di sana dan mencoba memahaminya. Jaeyun sedikit kesulitan untuk memahami setiap kata yang tertulis di sana. Lebih banyak kata kiasan daripada kata-kata yang mereka pahami artinya.
"Jadi, orang tua Lo?"
"Iya, gue juga termasuk. Tapi Yeji engga,"ucap Sunghoon sedikit melamun.
"Bagus dong dia engga,"ucap Jaeyun.
"Masalahnya Sunoo pernah bilang sama gue, Heeseung mau ambil Yeji cuma karena mau darahnya biar dia jadi manusia lagi,"ucap Sunghoon.
"Gue kira itu bohongan,"sahut Jaeyun.
"Yakan? Gue juga mikirnya bohongan."
"Tapi, Yeji tau kan?"
"Yeji tau gue kaya gini, dia mikir aman kok. Karena gue emang ngga macem-macem,"ucap Sunghoon disambut anggukan kepala Jaeyun.
"Ngga masalah sih menurut gue kalo dia paham. Lo coba bilang ke dia lebih waspada, tapi kita juga kontrol dia dari jauh,"saran Jaeyun yang membuat Sunghoon mengalihkan perhatiannya.
"Kontrol?"
"Kita masih lindungi dia,"jelas Jaeyun.
Ucapan Jaeyun membuat Sunghoon berpikir lagi. Jika Yeji tau ada hal berbahaya di luar sana menunggunya, dia pasti tidak nyaman dan akan ketakutan untuk beraktivitas di luar.
"Gue ngga yakin,"ucap Sunghoon.
"Yakin aja."
Tidak ada salahnya juga mencoba. Sunghoon masih memikirkan kata bagaimana dia akan berbicara dengan Yeji nanti.
Hampir 3 jam Jaeyun bermain dengan Sunghoon di kamarnya dan tidak ada aktivitas apapun dari Yeji, Sunghoon memberanikan diri untuk turun dan berbicara dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7Vampires
VampireSunghoon yang hidup dalam keluarga bahagia dikejutkan dengan fakta bahwa dia memiliki sepasang taring tajam dan juga matanya akan merah menyala saat dia marah. Dia mencari tahu tentang apa yang terjadi dengannya namun kebenaran lainnya yang dia dapa...