30 - Gone

1.7K 217 29
                                    

...

Apa yang Jungkook takutkan selama ini nyatanya benar-benar terjadi. Siang itu, Jungkook meninggalkan pekerjaannya begitu saja ketika mendapatkan telpon dari Bibi Minji tentang istrinya yang pergi dari rumah. Pria itu kalang kabut dan meluapkan amarahnya pada semua orang yang ada di rumah.

Napas Jungkook memburu hebat melihat isi lemari pakaian yang sudah tidak ada baju-baju istrinya. Tidak salah lagi, istrinya memang pergi meninggalkan rumah. Dengan langkah gontai, Jungkook keluar kamarnya lalu menatap satu persatu pelayan rumahnya yang kini tengah berkumpul di ruang utama. Semua pelayan kompak menunduk saat menyadari kedatangan Jungkook di sana. Mereka tidak berani bahkan untuk sekedar melihat wajah sang Tuan yang kini tengah dilanda kemarahan.

"Kenapa istriku bisa pergi dari rumah?!" sentak Jungkook murka. "Jawab aku!"

Semuanya tersentak kaget mendengar suara Jungkook yang menggema memenuhi seisi rumah.

"M-maaf Tuan, saya tidak tahu jika Nyonya pergi. S-saya bahkan baru menyadari kepergian Nyonya beberapa menit sebelumnya," jelas Bibi Minji.

Apa yang dikatakan Bibi Minji memang benar. Sebelumnya mereka masih melihat Rosé di kamar, bahkan wanita itu sempat mengobrol sebentar dengan Bibi Minji. Namun ketika waktu makan siang saat Bibi Minji akan memanggil Rosé, wanita itu sudah tidak ada di kamarnya atau di seluruh penjuru rumah. Dari sanalah Bibi Minji menyadari jika Rosé pergi meninggalkan rumah.

Jungkook meraup kasar wajahnya. Tersirat jelas kemarahan itu di sorot matanya yang tajam.

"Jack!" teriak Jungkook.

Langkah Jack terdengar rusuh menghampiri ruang utama rumah yang terasa chaos. Jungkook menatap Jack dingin lalu mencengkram kuat kerah baju pria itu.

"Cari istriku sampai ketemu. Jangan muncul di hadapanku sebelum istriku ditemukan," seru Jungkook tegas dan memerintah.

Tanpa membalas tatapan Jungkook, Jack mengangguk pelan.

"Baik, Tuan."

Tidak ingin membuang waktu lagi, Jack pun pergi dibantu dengan anak buah Jungkook yang lainnya untuk menemukan keberadaan Rosé.

Lagi, Jungkook mengusap gusar wajahnya kemudian melirik satu persatu pelayan rumahnya dengan datar.

"Brengsek!" umpatnya sebelum berlalu pergi.

Bibi Minji beserta pelayan lainnya hanya bisa menunduk takut, terlebih kemarahan Jungkook membuat mereka sama sekali tidak bisa berkutik.

**

Sementara di sisi lain, sebuah taksi terlihat berhenti tepat di depan rumah yang cukup besar dengan nuansa klasik.

"Nyonya, kita sudah sampai," ucap supir taksi tersebut melirik ke belakang.

Di kursi penumpang Rosé tampak gusar dengan terus meremat ujung dressnya. Iya, pada akhirnya Rosé memilih pergi dari rumah dan berakhir di sini— rumah mendiang orang tuanya. Rosé tidak tahu harus pergi ke mana, sedangkan dia sendiri sudah enggan menghadapi Jungkook. Setiap melihat suaminya, Rosé selalu tertampar dengan kenyataan jika karena Jungkook lah orang tuanya pergi.

"Nyonya?"

Lamunan Rosé tersadar saat supir taksi itu memanggilnya lagi. Rosé pun turun dari taksi dengan bantuan supir itu yang mengeluarkan kopernya dari dalam bagasi. Setelah membayar dan mengucapkan terima kasih, Rosé lantas melangkah memasuki area rumah orang tuanya.

Setiap hal yang Rosé lihat masih tampak sama seperti sebelumnya. Rasanya sudah sangat lama Rosé tidak berkunjung ke sini semenjak ia menikah dengan Jungkook. Bukannya enggan untuk berkunjung, hanya saja Rosé selalu bersedih karena terus mengingat kedua orang tuanya.

Sweet Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang