...
Yura menahan tangisnya ketika melihat pemberitaan mengenai putranya. Nama Jungkook berada di setiap berita manapun. Selama ini Yura tidak pernah tahu jika putranya berada dalam skandal yang besar, terlebih kini nama Jungkook mulai tercoreng akibat skandal dari tragedi di masa lalu.
Awalnya niat Yura hanya ingin pulang untuk membawa baju ganti, tapi saat berada di teras rumah tanpa sengaja Yura melihat surat kabar yang tergeletak. Pada akhirnya Yura mengambilnya dan terkejut begitu melihat salah satu berita yang membawa nama Jungkook di sana. Sampai pada akhirnya Yura mengetahui bahwa saat ini putranya sedang tidak baik-baik saja. Skandal itu dan permasalahan yang terjadi dalam rumah tangganya pasti yang membuat Jungkook tumbang hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Ibu?!" Yura memekik terkejut saat surat kabar yang ia pegang dirampas oleh seseorang yang tidak lain adalah Nenek Jeon.
Nenek Jeon yang melihat Yura merenung sambil menangis tentu menjadi penasaran. Walau harus menyipitkan matanya, tapi Nenek Jeon dapat membaca setiap kata dalam surat kabar itu dengan sedikit jelas.
"Beraninya mereka membuat pemberitaan seperti ini tentang cucuku!" murka Nenek Jeon menahan amarahnya.
Kedua sisi surat kabar itu menjadi ringsek karena Nenek Jeon mengepalkan kedua tangannya di sana. Terlihat jelas kemarahan dan kekesalan di wajah keriputnya itu.
Yura hanya diam mendengarkan setiap lontaran kata yang Nenek Jeon ucapkan. Dia juga tidak tahu siapa seseorang yang sudah tega menyebarkan berita buruk tentang putranya.
"Ibu, selama ini putraku tidak baik-baik saja. Dan aku tidak bisa melakukan apapun untuk putraku sendiri," gumam Yura menahan tangisnya.
Yura merasa perannya sebagai seorang Ibu telah gagal. Dia membiarkan putranya sendiri berada dalam masalah sebesar ini dan dia tidak tahu apapun. Sampai Jungkook dilarikan ke rumah sakit, Yura sama sekali tidak tahu menahu.
Nenek Jeon memperhatikan Yura dalam diam. Surat kabar itu sudah ia lempar ke sembarang arah. Kini Nenek Jeon beralih sepenuhnya kepada Yura lalu mengusap lengan Yura pelan.
"Itu tidak benar, Yura. Kau Ibu yang hebat untuk cucuku," kata Nenek Jeon.
"Tetap saja Ibu, Jungkook seperti ini karena aku yang tidak becus menjadi Ibunya."
Nenek Jeon memilih diam setelah Yura mengatakan itu. Sejenak mereka berada dalam keheningan sebelum kemudian dering ponsel milik Yura membuyarkan suasana. Setelah melihat nomor Huseok yang menelpon segera Yura mengangkat sambungan telponnya.
"Halo? Ada apa Huseok?" tanya Yura sembari mengusap sisa-sisa air matanya.
Dalam sekejap raut wajah Yura berubah. Nenek Jeon yang sejak tadi memperhatikan turut dibuat bingung dan ingin tahu.
"Baiklah, aku ke sana sekarang!" Yura menutup panggilan telpon itu sepihak.
"Kenapa?" tanya Nenek Jeon penasaran.
Yura menoleh dengan raut yang sama. Ada kecemasan dan gelisah yang Nenek Jeon tangkap di wajah Yura.
"Ibu, kita harus ke rumah sakit sekarang. Huseok bilang Jungkook sudah siuman dan tidak terkendali."
"Apa?!"
***
"Brengsek! Kau pikir siapa bisa melarangku pergi?!" sentak Jungkook mencekik jas seorang Dokter yang berusaha mencegahnya.
Huseok yang ada di sana tidak bisa melakukan apapun. Sejak tadi Huseok sudah berusaha menenangkan Jungkook, tapi pria itu malah memberikan pukulan keras di wajahnya hingga sedikit memar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Husband [✓]
FanfictionJeon Jungkook x Roseanne Park sebuah kisah romantis dari rumah tangga yang harmonis. Namun di balik keharmonisan dan keromantisan terkadang ada sesuatu hal yang tersembunyi.