34 - It's Not You, But Grandma

1.9K 198 34
                                    

...

"Yeobo, padahal kita bisa memberikan ini besok hari. Bagaimana jika semua orang di sana sudah tertidur? Ini kan sudah malam."

"Sekarang atau besok sama saja, Istriku. Lagipula aku juga ingin membicarakan sesuatu dengan Jungkook."

"Hah, baiklah."

Malam itu tepat kepulangan Tuan Park dan Nyonya Park dari Australia. Selain adanya urusan bisnis, mereka juga pergi untuk menemui kerabat di sana. Tidak mengenal waktu, Tuan Park tetap keukeuh ingin menemui Jungkook padahal malam sudah hampir larut, tapi meskipun sudah dibujuk oleh Nyonya Park, Tuan Park seakan tidak mau dengar. Katanya Tuan Park ingin memberikan buah tangan sekaligus membicarakan sesuatu dengan pemuda itu.

Pukul 10 malam mereka tiba di kediaman keluarga Jeon. Alangkah beruntungnya mereka karena ternyata Yura masih terjaga dan menyambut kedatangan mereka dengan hangat.

"Cassie, Seo Joon, kalian tidak bilang akan berkunjung?" tanya Yura setelah mempersilakan mereka masuk.

"Iya Yura, suamiku terus memaksa ke sini. Dia ingin memberikan oleh-oleh pada Jungkook dan membicarakan sesuatu katanya," sahut Cassie Park melirik disertai dengusan pelan pada suaminya.

"Apa kedatangan kita mengganggu waktu istirahatmu?" tanya Cassie memastikan. Takutnya kedatangan mereka malah merepotkan Yura.

Dengan cepat Yura menggeleng. "Tidak sama sekali. Kebetulan aku dan Ibu belum tidur, kami sedang menonton TV bersama."

Kemudian Yura mempersilakan Seo Joon dan Cassie masuk, yang kebetulan masih ada Nenek Jeon di sana. Dari kursinya, Nenek Jeon sama sekali tidak menoleh. Wanita tua itu seakan mengabaikan dan tidak peduli akan kehadiran Seo Joon dan Cassie.

"Ibu Jeon, bagaimana kabarmu?" sapa Seo Joon tersenyum ramah.

Kali ini Nenek Jeon menoleh, namun tanpa merespon sapaan dari Tuan Park. Raut wajahnya datar disertai tatapan dingin tidak bersahabat. Sorot mata itu seakan mengintimidasi Seo Joon maupun Cassie.

"Ibu, Seo Joon dan Cassie sengaja datang ke sini, katanya mereka ingin memberikan sesuatu untuk Jungkook. Padahal mereka tidak perlu repot-repot melakukan itu," ucap Yura memberitahu.

"Bukan urusanku." Nenek Jeon beralih menatap ke arah Yura. "Yura, berapa kali aku bilang, jangan terima tamu di atas jam 8 malam. Itu menganggu!"

Yura maupun Nyonya dan Tuan Park mendadak terdiam mendengar respon yang tidak disangka dari Nenek Jeon. Segera Yura menegur Nenek Jeon, tetapi Nenek Jeon malah melengos pergi, meninggalkan atmosfer ruangan yang tiba-tiba berubah.

"Seo Joon, Cassie, maafkan Ibu. Ibu tidak bermaksud bilang begitu, mungkin Ibu sedang lelah," ujar Yura menghela napas panjang. Dia jadi tidak enak hati karena respon Nenek Jeon terhadap Tuan dan Nyonya Park.

"Tidak masalah, Yura. Aku tahu, mungkin Ibu Jeon masih belum bisa memaafkan kami." Seo Joon tersenyum kecut.

"Bukan begitu, Seo Joon. Aku ... aku sudah berusaha mengatakan bahwa semuanya hanya salah paham, tapi Ibu tidak pernah mau mendengarkan aku."

Yura tahu jika semua yang terjadi hanya salah paham saja. Selama ini Kakek Park tidak pernah berkhianat. Semua terjadi atas dasar salah paham dan kekeliruan dari Kakek Jeon hingga membuat hubungan dari kedua belah pihak keluarga menjadi renggang. Namun semenjak Kakek Jeon meninggal, posisi di perusahaan yang saat itu sempat bangkrut kembali bangkit di tangan ayah Jungkook. Dia Jeon Jeongsuk.

Jeongsuk tidak seperti Nenek Jeon yang menaruh dendam dan kebencian terlalu lama. Jeongsuk yang mengetahui akar permasalahannya mulai meminta maaf kepada keluarga Park, walau sempat ada percekcokan dengan Nenek Jeon yang tidak mau memberikan permintaan maafnya.

Sweet Husband [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang