"Ze, gak usah baca komenan mereka. Gak penting banget," Zea mengangguk malas. Ia melambaikan tangannya kala Mia dan Novi melangkah keluar kelas.
"Kita bakal bawain kamu makanan! Jadi tetep semangat!" Seru Mia dan tersenyum manis sebelum keluar kelas.
Zea nyengir dan ikut berseru, "Ditunggu!"
Ia bertopang dagu. Sebenarnya sekarang waktu yang tepat buat menyebarkan soal hubungannya dengan Aiden. Tapi, ia ragu. Karena Aiden pasti akan menjadi gunjingan. Bukan hanya itu, semuanya akan heboh dan gosip tentang Bundanya pasti akan kembali memanas. Ah, membayangkannya saja Zea langsung muak.
Kali ini, lagi dan lagi Zea di kelas aja. Padahal sudah waktunya istirahat. Tapi, Zea tidak mau kemana-mana dan mendengarkan bisikkan mereka yang mirip setan. Kini, dia hanya seorang diri di kelas. Teman-teman kelasnya sudah pada ngacir ke kantin.
Gadis itu pun melipat kedua tangannya dan memilih untuk tidur sambil menunggu Mia dan Novi datang.
Di sisi lain, Liam memesan dua mie ayam. Ia membuka ponselnya sambil menunggu. Suara bisik-bisik di kantin membuat telinganya berdengung. Ia mendengus.
"Liam!" Panggil seorang siswi benametag Sandra. Liam hanya meliriknya sekilas dan kembali fokus pada ponselnya.
Me : Zea, gue udh psnn mi aym
Me : tngg gueMelihat tidak ada balasan. Liam kembali mematikan ponselnya. Ia memerhatikan pedagang mie ayamnya yang sedang memasak.
"Nama lo Liam, kan?" Tanya Sandra tidak mau menyerah. Kali ini ia mendekatkan tubuhnya pada Liam. Mia dan Novi yang ikut mengantri itu melotot pada Sandra yang kelihatan gatal sekali.
"Kalo gatel tuh di garuk sendiri! Bukannya minta tolong garukkin sama cowok!" Seru Novi. Gerakan Sandra terhenti. Ia melayangkan tatapan tajamnya pada Novi yang justru tersenyum miring, meledek.
"Lo nyindir gue?" Sandra mulai berjalan mendekati Novi.
"Eh? Kerasa ya, mbak Sandra?" Wajah Novi di buat seakan kaget beneran. Dalam sekejap ia kembali tersenyum miring.
"GUE ITU KAKAK KELAS LO! JAGA SOPAN SANTUN LO!" Teriak Sandra murka. Mia menggeram tertahan. Ia langsung mendorong tubuh Sandra.
"BERISIK! DASAR CEWEK GILA!" Teriak Mia. Jika sudah marah, Mia akan bersikap menjadi barbar dan tidak kenal takut.
Dari beberapa hari ini Mia sudah menahannya. Setelah mendengar cerita Zea sewaktu mereka datang ingin menjenguk Zea yang katanya sakit. Justru, mereka menerima fakta yang mengejutkan. Zea cerita banyak hal, mereka berdua yang mengerti itu tidak bertanya-tanya yang jauh lebih privasi lagi. Jadi, mereka akhirnya tau kenapa Zea begitu marah ketika Sandra mengatai Zea anak pelacur. Tapi, siapa peduli soal itu? Yang terpenting Bundanya Zea tidak merugikan orang lain lagi dan sudah berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
With LIAM (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction(Blom di revisi) Namanya Zea Aqilla, ceria, percaya diri dan tidak kenal takut. Karena sifat nya itulah banyak yang menyukai dirinya. Tapi, hanya satu laki-laki yang berhasil mencuri hati Zea. Namanya Liam Abrisam, irit bicara dan kaku. Tanpa berka...