"Jadi, Ayah tidak perlu ikut campur?" Zea mengangguk pelan. Kayden yang masih ngambek itu mendengus. Ia memilih menghadap pada dinding dan fokus bermain game. Tidak peduli bahwa ia masih di kamar Zea.
Sam yang sedang duduk di tepi kasur putri nya itu mengusap lembut rambut Zea yang duduk di sebelahnya.
"Kenapa tiba-tiba berubah?" Tanya Sam lembut.
Zea menunduk, "Kata dari yang bersangkutan, dia bisa sendiri, justru dia sengaja ngebebasin Ellard supaya nanti di saat Ellard udah merasa di atas awan banget, dia bakal menjatuhkan Ellard dengan begitu kencang, yaitu mengambil kebebasannya."
"Jadi, dia ingin membalas dendam pada Ellard dengan cara seperti itu?" Zea mengangguk, ia mengangkat wajahnya dan menatap Sam.
"Ayah, mereka akan kembali ke Indonesia, kan?" Sam tersenyum, melihat gerakan kepala Sam yang naik turun membuat Zea langsung berseru senang.
"Kapan?" Tanya Aiden yang sedang duduk di kursi belajar Zea.
"Minggu depan, di saat acara keluarga dan Elfrida akan sekolah di tempat kalian," Jawab Sam. Sontak tiga anaknya langsung menatap dirinya kaget.
"MALESIN BANGET!" Seru Kayden tidak terima.
"Grandma mengizinkan, jadi mau bagaimana lagi?" Sam menghembuskan nafas. Ia tidak bisa membantah perkataan Grandma, jika tidak merugikan dirinya maka Grandma tidak akan menuruti bantahan dia.
"Cih," Aiden berdecih kesal. Berbeda dengan Zea yang justru tersenyum.
"Bagus," kata nya.
"Jangan aneh-aneh deh, Ze!" Sungut Kayden. Ia masih kesal pada Zea.
"Aku punya rencana, bagaimana kita bikin dia gak nyaman bersekolah disekolah kita?" Aiden dan Kayden melirik, tertarik.
Sam tersenyum, ia mengusak rambut putrinya, "Apa?"
Zea menatap tiga lelaki di dekatnya dan tersenyum miring, "Rencananya hampir sama seperti korban Ellard ...."
"Oh ... ide bagus." Aiden menyeringai, tidak sabar untuk menunggu momen itu.
Sam tertawa mendengar rencana Zea, "Putri Ayah memang pintar."
"Tentu saja." Zea mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan tertawa ketika Kayden menarik hidungnya gemas.
Laki-laki itu tidak marah lagi, ia tampak senang sekali. Mungkin karena bisa membalas perbuatan Elfrida dulu.
Seakan ingat sesuatu, Zea langsung menoleh pada Sam dan bertanya, "Ayah, waktu aku sakit gigi, Ayah mau ngomong sesuatu yang penting kalo aku udah sembuh, sekarang aku udah sembuh. Ayah mau ngomong apa?"
Sam mendongak, tampak menimbang, apakah harus membicarakannya sekarang atau nanti.
"Hm, nanti aja, di saat rencana kalian udah berhasil, Ayah akan membicarakannya." Zea cemberut. Tetapi, gadis itu tetap mengangguk.
"Baiklah, tapi Ayah janji ya? Jangan lupa."
"Iya, Zea."
🐿️
Seminggu kemudian.
Zea merenggangkan kedua tangannya. Ia menyingkap selimut nya dengan perasaan begitu senang. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Hari dimana ia lahir ke dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
With LIAM (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil(Blom di revisi) Namanya Zea Aqilla, ceria, percaya diri dan tidak kenal takut. Karena sifat nya itulah banyak yang menyukai dirinya. Tapi, hanya satu laki-laki yang berhasil mencuri hati Zea. Namanya Liam Abrisam, irit bicara dan kaku. Tanpa berka...