25; voucher ultah

1.6K 162 92
                                    

Kirana rasanya pengen nangis, bukan karena sedih. Tapi terharu. Kayak.. dia jadi mikir dong, "Mas An tuh segini sayangnya ya sama aku? Tapi kok aku kesannya jahat banget sama dia."

Tahu kenapa?

Kemarin itu Kirana gak sengaja nemuin memo di Hp Andra. Disana ada satu catatan yang tulisannya; kiki things.

Terus pas dibuka, Kirana makin terenyuh.

Kiki things.

• udang keju. 
• ungu muda. hitam. biru.
• 2 September.
• coffee latte (less sugar)
• es teh.
• kiki ga suka bakso urat.
• alergi bulu kucing. 
• sunset.
• ukuran sepatunya 39.
• martabak manis (cokelat kacang)
• ga suka brokoli dan kecambah.
• semangka.
• black vanilla parfume.
• midnight rain.
• niki zevanya.

Kirana tahu Andra orang yang sangat perhatian. Tapi tetap saja dia masih speechless menemukan isi catatan itu. Hal-hal kecil tentangnya nggak luput dari perhatiannya.

Makanya Kirana pengen banget hadiah ulang tahun Andra kali ini supaya berkesan.

Sekaligus.. mungkin.. hadiah perpisahan juga?

"Masih dijalan aku. Kenapa? Mau nitip sesuatu?"

"Nggak." Hp terjepit diantara telinga dan bahu. Kirana pindahkan piring berisi kue mini yang tertancapi lilin ke atas meja. "Mas langsung pulang, kan? Aku tungguin dirumah ya."

"Oh?" Andra terkejut. Lalu kedengaran suara kekehannya. "Tumben. Ada apa?"

"Makanya kamu pulang cepet, nanti juga tahu."

"Ah, iya-iya. Aku tutup dulu kalau gitu, ya?"

"Hati-hati. Gausah ngebut."

Gak butuh waktu lama, suara gerungan halus mesin mobil terdengar. Kirana buru-buru ngaca dulu, pastiin dandanannya sudah oke, rapiin rambut, benerin tali long silk dress nya juga. Meski begitu, tetap gak boleh kelihatan terlalu heboh dimata Andra.

Baru kali ini loh Kirana ngerasa deg-degan mau ketemu Andra. 

"Udah oke, kan, ya? Oke sip. Waktunya turun."

Dia sampai effort nyatok rambut segala, luluran sampai dua jam biar harum, terus semprot parfum sana-sani padahal cuma dirumah aja gak kemana-mana, segitu all out nya dia malam ini buat nyenengin Andra.

Padahal Kirana yakin, sih, dalam beberapa jam kedepan pasti dirinya udah dibikin berantakan lagi.

Hayooo, kenapa tuh?

Kirana jalan menuju pintu. Bersiap sambut Andra. Pas pintu terbuka, Andra seketika mematung ditempat. Terpana sama penampilan Kirana.

Cantik sekali. Andra gak sanggup lagi jabarin pakai kata-kata. Otaknya mendadak nge blank. Ibarat bisa divisualkan dengan cara yang norak, mungkin sudah ada bentuk hati warna merah menyala yang berceceran ke lantai, mengucur deras bak air terjun dari mata Andra waktu lihat Kirana. 

Andra gak bisa mengontrol ekspresinya. Bikin tatapannya justru kelihatan tajam dan jadi mengintimidasi.

"Kamu," Andra memindai Kirana dari atas kebawah. "Ngapain?"

Bukannya bikin salting, Kirana malah jadi down karena mengira Andra ilfiil lihat dandanan dia yang.. centil? Binal? Atau.. lebay ini?

Kepercayaan diri Kirana makin merosot ke dasar palung pas Andra cuma diam ditempat. Ngelihatin Kirana gak pakai kedip.

midnight loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang