*12*

7.6K 447 5
                                    


INDONESIA

Keadaan mansion celeste tengah kacau, Dylan menembaki bodyguard yang berjaga di kamar Alenka.

Dylan sangat marah mendengar jika Alenka kabur.

Banyak perabotan seharga jutaan rusak akibat anak-anak Dylan.

Mereka tidak bisa mengendalikan amarah mereka ketika mendengar adik mereka kabur entah kemana, CCTV memperlihatkan Alenka keluar Kamar, berbincang sebentar dengan bodyguard lalu pergi.

Dari CCTV ruang tamu Alenka keluar lewat pintu utama, seluruh bodyguard tidak ada yang menghalangi Alenka untuk pergi, hal itu membuat Dylan, Galent, Gibran, dan Fahri marah besar, bagaimana bisa bodyguard yang mereka andalkan untuk menjaga Alenka membiarkan Alenka pergi begitu saja.

"SIALAN"

'kraak'

Fahri meninju tembok sampai retak, urat lehernya terlihat dengan jelas, begitu pula urat tangannya yang sangat menonjol.

Matanya merah menyala, memancarkan kemarahan Fahri yang saat ini sedang mengamuk.

Sementara Dylan masih menghabisi Anak buahnya yang tidak becus dalam menjalankan pekerjaan mereka.

...

Hal yang sama terlihat di mansion Serenity, seluruh keluarga itu juga sedang mengamuk karena tau Alenka kabur, padahal saat itu Iden Serenity anak pertama Ambrose berada di mansion.

Bahkan Iden lah yang telah menahan rencana kabur Alenka yang pertama.

"BAJINGAN KALIAN, KENAPA SAAT ALARM BERBUNYI KALIAN TIDAK SEGERA KE KAMAR ALEN HAH"

'dor'
'dor'
'dor'

Seketika bodyguard yang di tugaskan untuk mengawasi Alenka mati di tempat akibat peluru yang mengenai kepala mereka.

Sementara anak kedua dan ketiga Ambrose, yaitu Zidan Serenity, dan Alfa Serenity hanya melihat setelah puas menyiksa orang yang sudah mati akibat ulah papa mereka.

Iden sedang melacak keberadaan Alenka.

"BRAK"

"Ck apa lagi kali ini" Ambrose pergi ke ruang keluarga.

"Kembalikan anak gw AMBROSE" Tristan mendobrak pintu mansion Milik Ambrose.

"Ck, nggak akan" Tristan mengeraskan rahangnya mendengar itu.

Sementara Haidar dan kaili sedang menatap tajam Alfa dan Zidan.

Dan berakhir mereka yang saling menyerang.

...

"Hah semoga gw bisa sekolah dengan baik" gumam Alenka saat melihat pantulan dirinya di cermin yang sudah rapi dengan seragam sekolah barunya. Lengkap dengan jas almamater yang di kenakan oleh Alenka.

"Semangat Alenka" Alenka menyemangati diri sendiri.

Lalu dia pergi keluar unit apartemen untuk berangkat ke sekolah.

Alenka berangkat dengan mengendarai motor ninja yang di beri oleh Kirana, motor itu milik Kirana, tapi karena Kirana sudah tidak ingin memakainya jadi dia berikan ke Alenka, padahal motor itu masih di bilang keluaran terbaru, karena Baru keluar bulan lalu.

...

Sesampainya di French's high school, Alenka langsung memarkirkan motornya di parkiran motor, sekolah ini memiliki 2 parkiran, yang satu untuk motor dan yang satu untuk mobil.

Saat Alenka sampai di sekolah, banyak yang menatapnya, mereka di buat bingung dengan motor yang di kendarai Alenka, motor itu asing bagi mereka, karena tidak ada penghuni sekolah yang menggunakan motor itu.

'eh keknya dia mubar deh'

'iya, dia cool banget Cok'

Alenka tidak menghiraukan ucapan siswa/I yang membicarakan dirinya, dia langsung pergi ke ruang kepala sekolah, untung dia masih mengingat, karena ruangan kepala sekolah tepat berada di sebelah ruang tata usaha.

...

Alenka berjalan menuju kelasnya bersama wali kelasnya, Alenka berada di ruang kepala sekolah sampai jam pelajaran di mulai, karena Alenka harus mengambil buku dulu, lalu di antar ke ruang guru untuk bertemu wali kelas Alenka.

Wali kelasnya berhenti di sebuah kelas yang tertulis kelas 11-IPS-1.

Wali kelas Alenka mengetuk pintu terlebih dahulu karena ada guru yang sedang mengajar.

"Iya, Bu Juliette" seorang guru perempuan yang bernama Talita kepada wali kelas Alenka Bu Juliette.

"Saya mengantar murid baru" Bu Juliette menunjuk Alenka "oh iya sini masuk, kenalkan diri kamu" Alenka memasuki kelas, sedangkan Bu Juliette pergi kembali ke ruangannya.

"Baik, silahkan perkenalkan nama kamu" Alenka menatap siswa/I di kelas itu "Halo, perkenalkan aku Alenka Aresta" ujar Alenka memperkenalkan dirinya.

"Baik ada yang mau bertanya" seketika hampir seluruh murid di kelas itu mengangkat tangan "kebanyakan, Alenka kamu langsung duduk di sebelah zircon, loh zircon nggak ada" tanya Bu Lita saat melihat meja Zircon kosong "kamu duduk di kursi kosong itu ya" Alenka mengangguk lalu duduk di sana.

Pelajaran di mulai, dan Alenka fokus pada pelajaran, tanpa teralihkan fokusnya.

...

Kembali ke Indonesia, Mansion Serenity yang tadinya sudah berantakan, kini semakin berantakan.

Terlebih Tristan yang mendengar Alenka kabur dari Ambrose membuat dia semakin gencar melawan Ambrose, Ambrose juga sama, dia semakin gencar melawan Tristan.

Bahkan para pekerja di mansion itu banyak yang mati dengan luka, tidak ada yang mati dengan tubuh tanpa luka, semuanya mati dari yang tertembak sampai ada yang di bacok.

Pertarungan mereka berhenti saat ada seorang yang terlihat ketakutan mendekati mereka.

Dia adalah asisten Ambrose "saya tau tu-tuan muda di mana, di-dia pergi de-dengan salah sa-tu anggota keluarga ce-celeste" mendengar itu mereka langsung berhenti bertarung dan pergi menuju mobil masing-masing, tidak peduli darah terlihat di mana-mana.

Yang penting bagi mereka adalah membawa Alenka itu saja.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang