*11*

8K 467 6
                                    


Besoknya Alenka pergi ke mall Yang ada di sana dengan kirana, membeli peralatan sekolah, beruntung dia kemaren berhasil mengambil beasiswa dengan kepintarannya.

"Kak, emang sekolah itu Elite ya" Kirana yang sedang melihat-lihat tas untuk Alenka menoleh "iya, kamu beruntung Lo bisa dapat beasiswa" Alenka hanya ber oh ria.

"Len yang ini bagus banget, yang ini aja ya" Alenka hanya pasrah saat Kirana memilihkan dirinya peralatan sekolah.

"Terserah Kaka aja, yang penting nggak mencolok aja warnanya" Kirana tau selera adik sepupunya ini yang gelap, jadi dia memilih yang menurutnya cocok.

'drrt' 'drrt'

Hp Alenka berbunyi, ada nomor asing yang menelpon nomor Alenka yang di taruh di tempat pengumuman.

"Halo"

'halo, benarkah anda sedang mencari pekerja'

Mereka berbicara dengan bahasa Jerman ya.

"Ah, iya, kamu mau ngelamar kerja"

'iya'

"Kalo gitu temui saya dia alamat ****"

'sekarang'

"Iya"

'baiklah'

Telfon mati "kenapa?" tanya Kirana "ada yang mau ngelamar kerja, kita ke kafe sekarang" jawab Alenka "bayar dulu" kirana menarik Alenka yang mau pergi "oh iya" akhirnya mereka membayar semuanya dan langsung pergi ke kafe.

...

Sesampainya di sana sudah ada seorang pemuda yang mungkin berumur sama dengan Alenka.

"Kamu yang mau ngelamar" tanya Alenka yang baru sampai, pemuda itu mengangguk.

"Siapa nama kamu" tanya Alenka "zircon" jawab zircon "hmm, apa kamu bisa masak?" tanya Alen lagi "bisa" jawab zircon "apa kamu bisa masak menu ini' zircon mengambil cetakan menu yang di buat oleh Kirana "bisa" Alenka tersenyum mendengar itu "baiklah kamu di terima, kerjaan kamu jadi koki kalo misal kak Kirana nggak ada, ini kak Kirana" Alenka menunjuk Kirana yang duduk di sebelahnya "halo, semoga bisa bekerja sama" zircon membalas senyuman Kirana "nah nanti kalo misal kak Kirana ada di kafe kamu jadi pelayan, ngerti".

"Iya, ngerti" jawab zircon "kalo gitu nanti kalo udah mulai kerja bakal aku hubungi, soalnya masih nyari pegawai" zircon mengangguk "buat hari ini, kita coba menu dulu ya, aku kasih resepnya" zircon mengangguk.

Mereka menuju ke dapur.

"Kok resepnya beda?" tanya zircon saat membaca resep yang di beri oleh Alenka "oh, ini resep yang ada di Indonesia, kalo kamu nggak bisa. Kamu bisa pake resep kamu sendiri" zircon mengangguk, dia bisa mencoba banyak resep, hanya saja yang ini berbeda.

Lalu zircon memasak menu dengan resep yang di kasih oleh Alenka.

"Bos orang Indonesia ya" tanya zircon "iya, sengaja pindah ke sini, oh iya jangan panggil bos, panggil Alen aja, kita seumuran" suruh Alenka pada zircon "nggak sopan, kamu kan bos aku" jawab zircon "udah panggil Alen aja, btw Lo masih sekolah?" tanya Alenka "iya, aku sekolah di French's high school"Zircon;

"beneran, berarti kita satu sekolah ya"Alenka;

"iya kah, kok aku nggak pernah liat"Zircon;

"murid baru, besok baru masuk" zircon mengangguk.

"Jurusan apa" tanya zircon "IPS" jawab Alenka "kita sejurusan, semoga kita sekelas" Alenka tersenyum, Alenka bersyukur ada yang tidak memandang dirinya sebelah mata di sini.

"Oh iya, btw kamu cat rambut ya?" tanya Zircon "enggak, ini alami" zircon hanya mengangguk.

"Nah ini resep pertama" Alenka memberikan makanan itu ke Kirana untuk mengetes.

"Gimana" tanya Alenka "enak, pas banget di lidah gw" zircon dan Alenka tersenyum senang mendengarnya.

Lalu mereka lanjut mencoba resep yang lain dengan Kirana yang selalu mencicipinya.

.
.
.
~•TBC•~

Sedikit mau bilang, sebenarnya Alenka is not an albino itu udah sampai 40 an bab, tapi biar nggak sekali update terus abis itu jarang update, jadi bakal di jadwal, buat Alenka is not an albino bakal update setiap hari Rabu.

Udah gitu aja see you.

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang