*15*

6K 369 0
                                    


"..., Zir taruh di dapur, gw ada yang lupa" Alenka memberi belanjaan pada zircon lalu pergi "eh ALEN ADA YANG NYARIIN" Kirana beralih menata orang yang mencari Alenka.

Tapi nihil, ketiga orang itu menghilang entah kemana.

...

"Hiiih, Ngapain sih mereka pake ke kafe aja" gumam Alenka saat dirinya sedang berada di taman.

Jam menunjukkan pukul 5 sore.

"Haah, kayaknya hidup gw nggak bakal damai lagi" Alenka menendang-nendang batu di bawah kakinya.

"Huuuh, Ahdbdhdvskdfrjsbdhdndgxkevdgkev" Alenka entah bicara apa, dirinya tidak berani pulang ke kafe.

"Huh"

"Hai baby, lama tidak bertemu" Alenka menjengit kaget saat mendengar suara yang lembut tapi terkesan Tajam.

Alenka menoleh ke belakang, dan benar saja, 3 orang yang selama sebulan ini Alenka lupakan ada di belakangnya.

"Sudah puas main kabur-kaburan" Alenka terdiam, dirinya harus pergi.

Alenka berdiri dari duduknya, dia siap untuk berlari.

"Eh ANJ BAJINGAN, JIANCOK" belum sempat Alenka lari dirinya sudah terlebih dahulu di gendong Tristan "TURUNIN GW, ANJ SIALAN EMMH" dari belakang Dylan membungkam mulut Alenka dengan kain.

'bajiangan, kenapa harus ketemu mereka sih, mana kayaknya mereka sekongkol lagi' batin Alenka, dia tidak bisa membuka ikatan kain di mulutnya karena tangannya yang di ikat Ambrose.

'udah kabur, tetep aja ketauan'

...

'bruk'

Alenka di turunkan di kasur yang ada di kamar, entah sejak kapan mereka akur sampai bersekongkol.

"Diam di sini sampai kita kembali ke Indonesia" setelah mengucapkan itu mereka pergi, ikatan di tangan Alenka sudah di lepas, begitu juga yang di mulutnya.

"Sialan emang" gumam Alenka "harus bilang kak Kirana" Alenka merogoh saku celananya.

"Eh ANJ kok nggak ada" Alenka tidak menemukan hpnya di saku celana "sial pasti di ambil Ama tuh orang" gumam Alenka.

"ARGH SIALAN EMANG" Alenka melihat sekeliling kamar, ruangan tanpa jendela.

Alenka mencoba membuka pintu dan ternyata di kunci dari luar.kamar itu tidak ada barang yang bisa di gunakan untuk kabur, karena kamar itu hanya ada kasur, dan lemari.

...

Kafe

"Ini Alenka di mana sih" Kirana dan yang lain sedang di buat panik karena Alenka yang tak kunjung kembali, hpnya juga tidak aktif.

"Kak ini kalo Alen kenapa napa gimana" gadis sedari tadi mondar-mandir dengan perasaan yang khawatir.

"Aaargh harusnya tadi gw ikut Alenka"zircon; mereka sangat khawatir dengan Alenka.

'jangan-jangan orang tadi yang udah bikin Alenka nggak ada kabar' batin Kirana mengingat 3 orang yang tadi ke kafenya mencari Alenka.

"Kak, emang nggak ada tempat yang sering di kunjungi Alenka" Kirana menoleh ke arah Tania "nggak ada, selama dia di Jerman dia cuman sekolah, terus ke kafe, kalaupun ke apartemen, apartemennya udah habis masa sewanya" mereka diam memikirkan kemungkinan-kemungkinan tentang Alenka.

...


"Yaak lepas, gw nggak mau ikut kalian" Alenka memberontak saat akan pergi ke bandara untuk kembali ke Indonesia.

"Sayang kita harus kembali" Dylan mengangkat Alenka untuk di bawa ke gendongannya "nggak, gw nggak mau" walaupun sudah di gendong Alenka tetap memberontak.

'duk'

"Akh"

Ambrose memukul tengkuk Alenka hingga pingsan "ayo, kita akan terlambat" mereka lalu masuk ke mobil dan menuju ke bandara.

...

Mereka telah sampai di Indonesia, dan telah berada di mansion yang baru mereka beli untuk tinggal bersama.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang