*19*

5.4K 339 1
                                    


Jadwal Alenka pergi ke Jerman yang seharusnya hari ini di ganti menjadi Minggu depan, karena keluarganya yang tidak mau luka Alenka tambah parah.

"Huh, mana hp di sita, capek aku tuh di kamar aja" gumam Alenka sambil berguling-guling di kasur.

"Haah kenapa sih gw harus kena kaca segala, kalo gini kan gw yang susah" Alenka masih dengan kegiatan berguling-guling tidak jelas untuk menghilangkan rasa gabut.

"Cari camilan kali ya" akhirnya Alenka turun dari kasur, berjalan menuju ke pintu dengan tertatih-tatih karena kaki yang masih pegal.

...

Seluruh keluarga sedang pergi karena ada urusan, jadi Alenka di tinggal di mansion dengan para maid dan bodyguard.

Alenka membuka kulkas setelah sampai di dapur, lalu menutup kembali tanpa mengambil sesuatu, setelah itu dia hanya bengong di depan kulkas.

Para maid yang ada di sana di buat heran dengan tingkah Alenka yang.

"Tuan muda, kenapa anda di sini, anda mau saya ambilkan sesuatu, tapi jangan di depan kulkas" ujar salah satu maid dengan lembut "Alen mau camilan" jawab Alenka "maaf tuan, tuan besar melarang saya memberikan camilan berbentuk apapun kepada anda".

Mendengar itu Alenka cemberut "kenapa" tanya Alenka lagi "karena anda sedang sakit, kalo mau saya buatin puding aja, gimana" Alenka nampak berbinar "iya" maid itu terkekeh.

"Kalo begitu tuan tunggu di kamar aja" suruh maid "nggak ah, Alen bosen di kamar, Alen ada di ruang keluarga nonton TV, dada Bu Ijah" Alenka berjalan ke ruang keluarga.

Bi Ijah hanya mengangguk lalu membuatkan puding untuk majikan kecilnya.

Dia sudah di beri pesan, jika Alenka ingin makan makanan ringan harus yang di buat sendiri, tidak boleh yang ada di kemasan, jadi camilannya bisa di campur dengan obat Alenka saat di buat.

...

Alenka duduk sambil nonton tv, tv yang sedang menayangkan film Kartun entah apa.

Tak lama bi Ijah datang dengan nampan berisi puding dan minuman putih.

"Ini tuan pudingnya" Bi Ijah menyerahkan piring berisi puding yang telah di potong ke Alenka.

Tak lupa dengan minumannya.

"Bibi tinggal ya tuan, kalo ada apa-apa tinggal panggil aja" Alenka mengangguk tapi matanya menatap binar pada puding yang ada di meja.

"Selamat makan" Alenka memakan puding itu dengan lahab.

"Rasanya agak beda" gumam Alenka.

'ting'

Pintu lift ruang keluarga terbuka, melihatkan tubuh Zidan.

Zidan mendekati Alenka yang sedang memakan puding "lahab bener makannya" Alenka menoleh ke arah Zidan "kenapa, mau" tawar Alenka setelah menjawab Zidan "nggak kamu aja" Zidan duduk di sofa, tepat di belakang Alenka, karena Alenka duduk lesehan di belakang meja.

Mendengar jawaban Zidan, Alenka memutuskan lanjut makan puding sambil nonton.

Sedangkan Zidan langsung fokus pada iPad, entah sedang apa Zidan dengan iPad itu.

"Kak zi, hp Alen kapan di kembaliin" tanya Alenka yang sudah selesai dengan makan puding "tanya Daddy, hp kamu di Daddy bukan di Kaka" Alenka mendengus kesal "Kaka mah gitu" Alenka berdiri sambil membawa piring bekas puding.

Lalu pergi ke dapur, Zidan hanya terkekeh melihat itu, dia ingin menggendong Alenka tapi dia takut Alenka akan berontak,dan berakhir piring di tangan adiknya pecah lagi.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang