*23*

5.1K 333 4
                                    


Terhitung 2 hari sudah Alenka di kurung di kamar, walau begitu setiap jam makan pasti ada maid yang datang untuk memberikan makanan.

Tapi entah ada apa pagi ini tidak ada yang mengantarkan sarapan ke kamar Alenka yang membuat maaghnya kambuh.

"Ugh sakit bet njir, kok tadi nggak ada maid sih" Alenka terus menahan sakit, sungguh dia lupa kenapa tidak membeli obat magh untuk jaga-jaga.

"Shh kayaknya gw nyimpen Snack deh" Alenka berjalan ke walk in close dan berjalan menuju ke salah satu lemari.

Dia mengobrak-abrik isi lemari, dia ingat pernah menyimpan Snack di sana, dari roti hingga makanan seperti citato.

Dan beberapa minuman, tapi semua itu tidak di ketahui oleh keluarganya, karena jika ketahuan sudah di pastikan akan di ambil oleh mereka.

Alenka mengambil 2 roti dan satu susu coklat lalu berjalan kembali ke arah meja belajar, dia memakan roti itu dan meminum susu setelah menghabiskan 2 roti.

...

Beberapa saat kemudian setelah menghabiskan sebotol susu kotak, bukannya membaik perutnya malah semakin sakit "akh sakit banget hiks, padahal udah ke isi perutnya" Alenka menangis menahan sakit di perutnya, dan naasnya kamar Alenka kedap suara.

mau teriak minta tolong pun tidak akan ada yang mendengar.

"Hmmph huek" Alenka lari menuju kamar mandi "huek huek" Alenka memuntahkan makanan yang telah dia makan.

"Hiks sakit" Alenka terduduk lemas di bawah Wastafel, sungguh rasanya kek 'perempuan lagi pms hari pertama' sangat sakit.

...

Tristan sedang berjalan menuju kamar Alenka, tadi setelah sarapan memang Tristan langsung ke kantor, tapi mengingat jika putranya masih di kurung dia langsung kembali.

Perasaannya tidak enak saat di jalan.

'cklek'

Tristan tidak menemukan keberadaan Alenka, tapi dapat dia lihat sebuah kaki nampak di pintu kamar mandi yang terbuka.

Tristan memasuki kamar mandi, dan terlihat sang putra yang sudah terkulai lemas di sana "sayang kenapa?" Dengan panik Tristan langsung mengangkat Alenka ke gendongannya dan berjalan menuju kasur "hiks Dadd perut Alen sakit".

Tristan merebahkan Alenka di kasur "maaghnya kambuh ya, memang tadi nggak sarapan" Alenka menggeleng mendengar pertanyaan Tristan "sebentar Dadd panggil kak Iden"

...

Setelah memanggil Iden Tristan langsung kembali menemui Alenka.

Tapi pandangannya teralihkan ke plastik bekas roti Aoka, dan kotak susu.

Tristan mengambilnya dan meneliti setiap inci dari bekas makanan itu, dan berapa terkejutnya dia saat membaca tanggal kadaluwarsa makanan itu.

Makanan itu sudah kadaluarsa sejak sebulan yang lalu, semua bekas makanan itu tertera tanggal 2 Desember 2023.

Itu sudah kadaluarsa.

'BRAK'

Iden mendobrak pintu dengan sebuah tas yang dia kengkeng  di tangannya.

Tanpa basa basi dia langsung mengecek keadaan dari adiknya "barusan Alenka makan-makanan kadaluarsa?" tanya Tristan "nggak tau, tadi pagi hiks nggak ada yang nganter makan, terus hiks perut Alen sakit, pas makan itu malah hiks makin sakit" jawab Alenka sambil sesenggukan, perutnya masih sakit, terasa seperti di aduk-aduk, sangat sakit.

"Dadd maaghnya tadi kambuh, di tambah makan-makanan kadaluarsa, jadi adek punya asam lambung juga, karena itu mulai sekarang lebih di perhatikan pola makan, adek kakak infus ya" Alenka hanya mengangguk.

Perutnya sudah mendingan "sepertinya adek juga demam" setelah mengecek suhu tubuh alenka yang panas, Iden langsung menempelkan kompres penurun panas di kening Alenka.

"Dadd memang tadi nggak ada maid yang datang" tanya Iden "seharusnya ada, sepertinya orang itu ngajak ketemu malaikat maut".

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang