*17*

5.9K 325 1
                                    


Sudah 2 bulan Alenka tinggal dengan keluarga barunya, dirinya sudah terbiasa dengan ini semua, bahkan dia sudah menerima keadaan yang menguntungkan dirinya.

Alenka sedang berdiam diri di kamar dengan handphone di tangannya.

Selama 2 bulan ini Alenka homeschooling atas perintah Ambrose, karena mereka takut Alenka akan kabur saat tidak ada yang mengawasi di sekolah karena Fahri yang jarang masuk sekolah dengan alasan yang selalu berbeda.

"Hah, kira-kira di Jerman kafe masih berjalan nggak ya, semoga kak Kirana nggak repot kalo masih beroperasi" gumam Alenka, dia sebenarnya ingin menghubungi Kirana, tapi dia lupa nomor hp Kirana.

"Yuuhu Alenka, kakakmu yang tampan ini datang" ujar Fahri setelah masuk ke kamar Alenka.

"Berisik tau kak" Fahri hanya cengengesan mendengar protes dari adiknya.

"Ngapain kamu" tanya Fahri sambil ikut rebahan di sebelah Alenka "nonton"Alenka; "hayo nonton bkp ya" Alenka langsung menoyor kepala Fahri.

"Nggak ya, Alen nggak pernah nonton kek begituan" Fahri hanya terkekeh mendengar itu.

"Ngapain Kaka di sini" tanya Alenka yang masih asik dengan tontonannya.

"Nggak ada sih, kangen aja sama Alen" Alenka hanya roll aye mendengar penuturan Fahri.

"Kak, boleh Alen ke Jerman" Fahri menatap Alenka "mau ngapain" Alenka tidak yakin untuk melanjutkan pertanyaannya, mendengar nada bicara Fahri yang langsung berubah menjadi tajam.

"Alen kan buka kafe di sana, Alen cuman mau liat aja" Fahri langsung duduk mendengar itu "apa harta yang kita kasih masih kurang" Alenka gelagapan mendengar itu "bu-bukan gitu, Alen cuman mau iseng coba bisnis, gitu" Fahri menghela nafas.

"Tanya Daddy, papa, sama papi, kalo mereka izinin, Kaka antar kamu" Alenka terdiam, akan susah jika dia minta izin dengan ketiga orang tua itu.

Karena dia yakin banyak alasan yang mereka lontarkan agar Alenka tidak pergi.

"Kalo udah dapat izin, kasih tau Kaka" setelah mengucapkan itu Fahri pergi keluar dari kamar Alenka.

"Huh, susah ini" gumam Alenka.

...

"Aduh ini pihak kepolisian nggak bisa di andelin Emang" frustasi Kirana, 1 Minggu setelah Alenka menghilang, Kirana langsung melaporkan kasus kehilangan kepada pihak kepolisian.

Bahkan kekasihnya yang dulu membantu membuat identitas baru Alenka pun tidak bisa di andalkan.

"Hah, ini gimana lagi kita harus cari, kita harus tetap jalanin kafenya"zircon; "kita gini dulu aja, Kaka yang bakal gantikan Alenka sampai kita ketemu sama Alenka" mereka mengangguk.

Mereka sangat khawatir dengan Alenka, walaupun mereka baru kenal saat pertama kali Alenka masuk sekolah, tapi mereka sangat menyayangi Alenka karena kebaikannya.

Selama Alenka hilang, pihak sekolah juga membantu mencari Alenka, karena selama sebulan Alenka di sekolah, dia sangat baik, bahkan dikenal dengan pribadi yang baik.

...

"Jadi ini maid baru" tanya Dylan, sambil melihat seorang wanita dengan anak gadis yang mungkin berusia 17 tahun di belakangnya.

"Iya tuan" ujar si wanita "kamu yakin membawa anak kamu di sini?" tanya Ambrose dengan dingin.

"Iya tuan, saya tidak bisa meninggalkan anak saya di rumah sendirian" Tristan mengernyit "di mana ayahnya Memeng, apa dia juga bekerja" wanita itu menggeleng "sa-saya tidak punya suami" Tristan mengangguk, dia punya dua opsi tentang wanita di depannya.

1. Dia janda anak satu.

2. Anaknya hasil hubungan tidak sah.

Tapi Tristan lebih yakin dengan opsi kedua, karena dari data yang dia lihat, tidak ada keterangan telah menikah, atau telah bercerai.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang