S2-5.

668 74 1
                                    

"huh, Indonesia, nggak tau apa-apa tentang nih negara, tiba-tiba di suruh ke sini" gumam seseorang yang baru turun dari pesawat.

"Nanti di depan ada yang jemput kita" saut seorang lagi.

Mereka berlima keluar dari bandara, dan di sambut oleh seseorang yang menjemput mereka.

...

Setelah 3 hari pemulihan, akhirnya Alen bisa kembali beraktifitas seperti biasa, dan besok dia sudah bisa masuk sekolah.

"Ayoooo" Alen menarik tangan sang Daddy "sabar, ini Daddy ambil hp dulu" Alenka melepaskan tangan Tristan.

"Sabar adek" Tristan beranjak menuju kamarnya untuk mengambil Headphone miliknya.

Hari ini Tristan akan menepati janjinya untuk membeli album.

.
.
.

Alenka menatap berbinar banyaknya album yang berjejer, kini dia tengah berada di salah satu toko yang menjual merchandise KPop.

"Ambil samau Al" Alenka mengangguk, mengambil keranjang yang di sediakan khusus, lalu menyusuri rak album Girl Group.

Tristan mengawasi Alenka dari  belakang.

Drrt drrt drrt

"Al, Daddy angkat telepon dulu" ujarnya pada Alen, Alenka mengangguk, lalu Tristan menjauh untuk mengangkat telepon.

"Album yang itu kan harus PO dulu ya, nanti minta Daddy deh" Alenka menatap berbinar ke arah rak yang berisikan Merchandise Aespa.

Dengan semangat, dia mengambil album yang belum dia punya, tak lupa mengambil lighstick.

"Hey" Alenka menoleh saat ada seseorang yang memanggil "kamu mau beli semua itu?" Tanya seorang perempuan yang di angguki oleh Alenka.

Wajah wanita itu nampak ragu "kamu mau beli pakai apa?"

"Pakai uang"

"Emang punya?" Alenka mendengus saat tau maksud dari wanita itu, meremehkan.

"Punya lah, Tante banyak omong, ke sini nggak beli apa-apa, nggak punya uang ya?" Perempuan itu nampak mengerang.

"Heh sembarangan kamu ya, nggak sopan banget kamu jadi anak"

"Tante dulu yang mulai, kenapa jadi aku?"

"Kamu-"

"Ada apa ini" seorang penjaga toko datang ke arah mereka "ini, dia mau ngutang pasti ini, usir aja udah" ujar perempuan itu.

Penjaga toko menatap Alenka.

"Al, udah semua belum dek" Tristan datang setelah mengangkat telepon.

"Udah Daddy, ini" Tristan mengangguk "ah, ini, di total ya" Alenka menyerahkan keranjangnya ke penjaga toko.

Penjaga toko itu langsung men total semuanya, sedangkan sang perempuan menatap Tristan "kamu ayahnya?" Tanya sang wanita.

Tristan mengangguk singkat "awasi itu anaknya, nggak punya sopan santun banget" Alenka mengernyit mendengar itu "Tante dulu yang mulai"

"Heh dasar bocah"

"Berhenti berdebat, dan anda nyonya, jangan asal bicara, saya bisa memperkarakan hal ini ke kepolisian, dengan kasus pencemaran nama baik"

"CK, emang ada bukti hah"

"Ada, CCTV, saya juga sempat merekam perbincangan anda dengan putra saya" wanita itu mengerang rendah.

"Ini tuan, totalnya 50Jt" Tristan mengeluarkan black card dari sakunya, lalu memberikannya ke kasir.

"Oh iya, Daddy, Al mau PO album" Alenka mengangguk.

"PO album" penjaga toko mengangguk "Album apa tuan?"

"Album Aespa yang bisa di sambung ke headset itu, ah lupa namanya"

"Baik tuan, silahkan isi ini" Tristan mengisi kertas yang di berikan.

"Ini" Tristan mengembalikan kertas itu "heh, urusan kita belum selesai ya" ujar sang wanita, Tristan menatap wanita itu tajam.

"Berhenti berbicara, mulutmu tak menghasilkan uang"

Setelah mengucapkan itu, Tristan pergi dari toko itu "HEEH DASAR"

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang